Perisai Doa

Bahan Sel Grup 2 Maret 2010

PERISAI DOA

Yesaya 62:6-7 ; Yehezkiel 22:30
Tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa adanya doa ;
Tidak ada sebuah rumah tangga yang baik tanpa adanya doa seorang istri atau suami ;
Tidak ada Negara yang kuat, aman dan damai sejahtera tanpa ditopang oleh Pendoa-Pendoa Syafaat.
I. Pendoa Syafaat :
Orang yang merelakan dirinya berdiri di antara Tuhan dengan obyek yang disyafaatkan sehingga Tuhan melangkah turun dari surga berperang melawan dan mengalahkan musuh-musuhNya (dalam bahasa Ibrani:”Paga”). Obyek tersebut adalah :
1. Pribadi seseorang
2. Bagi kebangkitan Gereja, Gembala-gembala dan jemaatnya.
3. Bagi keselamatan Negara dan bangsa serta seluruh instansi yang ada di dalamnya sehingga terjadi transformasi di bangsa dan negara kita. Karena itu penting sekali Wanita berdoa syafaat untuk pemulihan-pemulihan dan mujizat-mujizat dalam rumahtangga, gereja dan juga bagi Negara dan Bangsa.
Contoh:
a. Abraham bersyafaat untuk Kota (Kejadian 18:16-33).
b. Ester bersyafaat untuk bangsanya (Ester 4:16).
c. Bangsa Niniwe bersyafaat untuk pertobatan bangsanya (Yunus 3:6-10)
d. Jemaat di Efesus berdoa untuk Paulus dalam Penginjilan (Efesus 6:18-20).
Yeremia 51 : 12 à Menjelaskan tentang orang – orang yang menjaga kota. Saat ini kalau kita bisa menggambarkan penjaga kota adalah pendoa syafaat. Kita juga bisa lihat di II Raja 9 : 17 à menyebutkan tentang penjaga kota, ini menunjukkan pelayanan dan peranan pendoa syafaat.
Pendoa Syafaat memiliki tugas untuk membedakan mana yang baik dan buruk, bahkan kadang kala Tuhan menunjukkan rencana iblis yang akan dilakukan untuk menyerang sebuah keluarga, gereja, kota atau bangsa. Oleh sebab itu seorang pendoa syafaat harus membangun manusia roh mereka sehingga mereka bisa peka mendengar suara Tuhan dan tepat melakukan perintah yang Tuhan berikan kepada pendoa syafaat tersebut.  
II. Perisai Doa
Wanita dan Pria yang dengan rela berkorban menanggung kesalahan orang lain (dalam hal ini anak, suami, keluarga, pemimpin, gereja, bangsa dan negara) dengan berfungsi sebagai perisai (tameng) untuk menahan serangan musuh, panah-panah api si-jahat dan kuasa-kuasa kegelapan melalui tindakan dan doanya sehingga orang yang diperisaikan itu selamat. Hal ini dapat digambarkan seperti bemper mobil, bila mobil tertabrak bempernya tertabrak terlebih dahulu.
Sebagai perisai kita harus mempunyai / memiliki :
1. Kepekaan roh, karena keintimannya dengan Tuhan sehingga bisa melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan TEPAT.
2. Urapan (Mazmur 28:8, Mazmur 20:7, I Yoh 2:27).
3. Memancarkan Kasih Kristus yang rela berkorban dan bahkan kehilangan nyawa.
4. Setia, ia tetap memerisai, baik diperhatikan maupun tidak diperhatikan, dalam keadaan baik maupun tidak baik. Dikenal maupun yang tidak dikenalnya.
5. Menguasai medan pertempuran dan mengenal dengan baik strategi, tipu muslihat iblis, mengerti struktur alam roh serta mengetahui cara-cara yang benar dalam peperangan rohani. Efesus 6 : 12)
6. Menggunakan Otoritas yang Tuhan berikan dalam hidupnya.
Contoh : Abigail (I Samuel 25:1-31)
“ Wanita harus menjadi Pendoa Syafaat dan Perisai (bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan) bagi keluarganya “
Deklarasi
“ Jadilah Pendoa Syafaat dan Perisai bagi :
Keluarga ( sebutkan nama keluarga ) ;
Pemimpin ( sebutkan nama Pemimpin ) ;
Bangsa dan Negara “


By His Grace



Joshua Ivan S

Komentar

Postingan Populer