Renungan Harian 4 Mei 2011

Renungan Harian




Tanggal: Rabu, 4 Mei 2011
Bacaan : Amsal 18:9-13
Setahun: 1 Tawarikh 24-26
Nats: Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah
      kebodohan dan kecelaannya (Amsal 18:13)





Judul:

       

MEMINTA KEJELASAN





  "Bu, kurasa kita perlu mulai diet, " kata Pak Agung. Bu Agung
  mencebik [mencibir]. "Ia menganggap aku semakin gemuk dan jelek, "
  pikirnya. Pada hari lain Bu Agung-dengan niat menghindarkan suaminya
  dari kena tilang-berkata, "Mbok ya jangan ngebut kalau nyetir." Pak
  Agung merengut, pikirnya, "Huh, selalu saja ia menganggap aku ini
  ugal-ugalan." Apabila pola komunikasi semacam itu dibiarkan
  berlarut-larut, Anda bisa membayangkan bagaimana kondisi ru-mah
  tangga Pak Agung.



  Ketidakjelasan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat
  menimbulkan luka emosional. Komunikasi yang seharusnya menjadi
  jembatan penghubung antarmanusia, justru berdiri tegak menjadi
  tembok pembatas. Firman Tuhan mendorong kita mengutamakan kejelasan
  dalam berkomunikasi, seperti disarankan Salomo dalam nas hari ini.
  Jangan buru-buru menanggapi suatu pesan sebelum kita menyimak dan
  memahami benar maksudnya. Tanggapan yang sembrono hanya menimbulkan
  masalah.



  Apabila kita ragu-ragu atau tidak mengerti saat menerima pesan,
  jangan sungkan untuk meminta kejelasan. Metode ini disebut sebagai
  mendengarkan secara reflektif. Mendengarkan bukan sekadar berdiam
  diri ketika mitra kita berbicara, melainkan menyimak baik-baik untuk
  memahami maksudnya.



  Untuk memastikan, ulangi apa yang diucapkan orang itu, dan berilah
  ia kesempatan untuk menjelaskan. Bu Agung, misalnya, bisa bertanya
  baik-baik, "Bapak mengajak Ibu berdiet, ya?" Lalu, biarkan Pak Agung
  menjelaskan apa maksudnya, dan kemudian Bu Agung dapat menanggapi
  dengan semestinya. Komunikasi yang jelas pun terlaksana --ARS

              KOMUNIKASI YANG EFEKTIF BARU TERLAKSANA
      KETIKA KITA MENANGGAPI DENGAN BENAR PESAN YANG DISAMPAIKAN

Komentar

Postingan Populer