MENTALITAS sebagai saluran

Mentalitas Sebagai Saluran
Ditulis dari Kotbah Pdt Petrus Agung Purnomo
Saya mau meneruskan sedikit apa yang minggu lalu kita sudah pelajari, kalau anda masih ingat ada 3 tokoh sebelum Abraham yang ditulis dalam Ibrani 11, yang pertama adalah Habel, orang kedua adalah Henokh dan orang ketiga adalah Nuh. Yang membuat ketiga orang ini berbeda dengan ABRAHAM dimana?, ada nama lain disini, ini tokoh iman, saksi iman yang ke 4 namanya Abraham. Kalau saudara memperhatikan maka TUMPUAN iman orang percaya dari perjanjian lama dan perjanjian baru sebetulnya diawali dengan orang bernama Abraham padahal dalam daftar saksi iman ia bukan orang pertama yang disebut , ada Habel yang beriman, ada Henokh yang beriman dan ada Nuh yang beriman tetapi mengapa TUMPUANnya atau AWALnya bukan dari Habel, Henokh dan Nuh, saya katakan minggu yang lalu Habel memang orang percaya, dia orang benar tapi kepercayaannya, imannya dan kebenarannya ketika dia mati dibawa mati oleh dia, Henokh juga sama orang benar dan beriman tetapi ketika Tuhan angkat dia hidup-hidup maka iman dan kebenarannya dia bawa juga bersama badannya kesurga, Nuh juga orang benar dan orang beriman tetapi ketika ia masuk bahtera hanya keluarganya yang selamat, semua yang lain binasa.
Sedangkan ABRAHAM punya PANGGILAN yang berbeda, dalam Kejadian 12 : 2-3

Gen 12:2  Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Gen 12:3  Aku akan memberkati orang- orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
alkitab mengatakan engkau akan diberkati, supaya kamu menjadi berkat dan dikatakan oleh kamu atau lewat kamu semua kaum dimuka bumi mendapat berkat. Dengan dasar itu kita mengerti sekarang bahwa ketiga tokoh iman ini benar tapi lebih banyak panggilannya sebagai tempat PENAMPUNGAN dari apa yang Tuhan berikan tetapi Abraham adalah SALURAN TUHAN untuk MEMBERKATI bangsa –bangsa diseluruh bumi.
Nah jika kita pakai ANALOGI, alkitab mengatakan didalam Galatia3:29, Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.
Kucing memperanakan kucing, monyet memperanakan monyet, SALURAN seharusnya memperanakan SALURAN, mengingkari hakekat PANGGILAN kita yang sebenarnya akan berat untuk kehidupan kita.
Secara DAGING semua manusia mau hanya dirinya sebagai PENAMPUNGAN tapi ROH kita panggilannya adalah sebagai SALURAN, nah yang mana yang mau kita menangkan akan menentukan kedepan hidup kita seperti apa, dan saya mau katakana kepada saudara “jangan ikuti DAGINGmu tapi ikuti ROHmu”, karena itu yang Tuhan mau dan inginkan dalam kehidupan kita.
Persoalannya adalah untuk menjadi SALURAN tidak semudah yang orang duga karena itu Yesus perlu untuk MENDIDIK kita supaya kita bisa menjadi SALURAN dan bukan sekedar menjadi tempat PENAMPUNGAN. Dengan apa Tuhan MENDIDIK kita, dengan apa Tuhan merubah MENTALITAS kita. mari kita lihat dalam Yohanes 6 : 1 – 15 : Judulnya Yesus Memberi Makan 5000 orang.
Joh 6:1  Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. Joh 6:2  Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.  Joh 6:3  Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.  Joh 6:4  Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. Joh 6:5  Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”  Joh 6:6  Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.  Joh 6:7  Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Joh 6:8  Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: Joh 6:9  “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”  Joh 6:10  Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. Joh 6:11  Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. Joh 6:12  Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan- potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.”  Joh 6:13  Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.  Joh 6:14  Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: “Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia.” Joh 6:15  Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Perhatikan ada 4 hal yang Yesus Tuhan kita mau didikan dalam kehidupan kita, kalau saudara mau jadi SALURAN , 4 perkara ini harus engkau izinkan Tuhan kerjakan didalam kehidupan kita.
1.       “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?”
Inti dari kalimat ini adalah KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN, ini harus jadi MENTALITAS orang percaya, kalau kitakan ”kita yang beli kita yang makan”, “ kamu yang beli aku yang makan “, ini mentalitas kita.  Yesus mengajar : KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN , sejak krisis moneter setahun minimal dua kali setiap sabtu, kita gereja memberikan subsidi kepada 1000 kepala keluarga di kampung-kampung dibelakang tempat ini,  kita yang beli beras, gula, sembako dan mereka yang makan, itu MENTALITAS SALURAN.
Kalau mentalitas kita belum dirubah seperti itu tidak mungkin orang percaya bisa MENJADI SALURAN TUHAN, karena kecenderungan kita EGOIS sekali. Beberapa hari yang lalu saya melihat pemandangan yang luar biasa, kami sekeluarga pergi makan Pizza Hut , setelah kami order , disebelah kami ada meja kemudian datanglah kira-kira 6 anak muda, lalu karena dekat sekali kami mendengar pembicaraan mereka, kemudian mereka order, ditanya oleh pelayannya “ ada yang mau salad? ”, satu anak paling kecil berkata “ ya saya mau”,  setelah selesai memesan, anak yang kecil diberi mangkok satu, anda kalau ke Pizza Hut anda boleh makan salad, ambil sebanyak yang anda bisa, 1 x tok anda makan kenyang tidak kenyang, mau lagi bayar lagi, karena aturannya bukan makan sepuasnya, ambil Cuma 1x, dia bawa mangkoknya datang ke salad bar, saya tidak tahu cara mengambilnya bagaimana karena tidak memperhatikan, ketika balik ke mejanya mangkoknya penuh dengan sayur dan dressingnya kemudian ia minta piring kepada waiters, ia memindahkan salad yang banyak itu kepiring, teman-temannya tertawa-tawa “ bagi-bagi ”,   jadi bayarnya 1 yang makan 6 orang, ya saya maklum karena mereka membeli pakai uang jajan dari orang tua, tapi orang kalau kejepit kreativitasnya tinggi tapi itu jelek karena dari kecil kita sudah dididik dengan mentalitas JANGAN SAMPAI RUGI .
Nginap hotel handuknya gowoh, badcovernya gulung, kita dari sejak kecil dididik dengan mentalitas begitu , karena itu berat sekali untuk Tuhan didik kita sebagai SALURAN seperti Abraham,  kita selalu ingin menjadi tempat PENAMPUNGAN. Karena itu yang pertama Yesus berkata “KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN”, Cuma dalam kenyataannya enak mana? Sekarang saya mau Tanya coba jawab dengan jujur? siapa yang kalau boleh pilih berkata “ saya yang beli mereka yang makan”, coba angkat tangan, jujur!, atau berkata “mereka yang beli saya yang makan”, coba angkat tangan jujur!, saya beritahu bisa “ jadilah korban bencana alam atau korban banjir”, anda nongkrong diatas atap nanti ibu-ibu PKK datang bawa ransum nasi bungkus, “mereka yang beli anda yang makan”.
Menurut saya lebih gagah  kalau KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN, Yesus itu sebetulnya mengajarkan kita punya BALUNG SUGIH, itu yang di didikan Tuhan dalam kehidupan kita, orang percaya harus punya mentalitas seperti ini, tapi seringkali kita dididik seperti anak itu, dulu ada teman baik saya pernah jadi hakim di pengadilan negeri semarang, pak Enteng berkata “ orang Kristen itu EHTERYUD”,  kata dari bahasa belanda EHTERYUD artinya kikir seperti orang yahudi. Contohnya orang kita kalau makan bersama direstauran, sudah selesai bagian mau bayar, “ aku kamar mandi sebentar ya”, terus ngintip apa sudah dibayar sama yang lain, lalu balik… “kamsia kamsia ya”, ada pertanyaan kenapa orang Indonesia kalau sudah makan korek gigi mulutnya ditutupi? Kenapa?, karena sisanya dimakan lagi, nah itu TIDAK MAU RUGI,  “hmm…enak bumbunya kok sedep ya”, mentalitas seperti itu harus dirubah.
Saya pernah dengar dijakarta, para pendeta 5-6 orang kalau makan bersama direstoran, REBUTAN doa makan, dan berdoa “ Tuhan terima kasih untuk fellowship kami, terima kasih untuk berkat makanan ini dan juga engkau berkati pendeta A teman kami yang sudah mengajak kami makan hari ini, semua berkata Aminnn”, pendeta A langsung pucat nafsu makannya hilang, DITODONG dalam doa. Mental seperti ini harus di rubah, sebagai anak Tuhan kita harus berkata “ Tuhan AKU MAU JADI BERKAT BUAT ORANG LAIN dan hidupku JADI SALURAN BERKAT “, KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN  itu MENTALITAS KERAJAAN SURGA, itu YESUS.    

2.    Joh 6:9  “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
Sebenarnya sampai disini sudah bagus, ia sudah melihat ada POTENSI, sesuatu akan menjadi luar biasa, tetapi yang menjadi jelek adalah komentarnya  tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”
komentar itu menganggap rendah apa yang ada dalam dirinya sekalipun secara mata memang kelihatan tidak berarti,tapi ini kesalahan. Seharusnya semua kita punya POTENSI untuk Allah bisa MELIPAT GANDA KAN dengan cara yang luar biasa tetapi sering kali kita sendiri anggap rendah sesuatu yang ada pada kita,
dengan kata lain CARA PANDANG KITA HARUS DIUBAH sebab DIHADAPAN TUHAN APAPUN YANG ADA PADA KITA TIDAK PERNAH DIA ANGGAP TIDAK BERARTI.  
Seandainya tidak adapun alkitab berkata Dia menjadikan yang tidak ada menjadi ada oleh firmanNya. Kalau sudah ada walaupun kelihatannya kecil, anda harus belajar MELIHAT SEPERTI TUHAN MELIHAT, saya katakan minggu yang lalu anda bisa punya 2 permen, anda berikan satu kepada teman kantormu atau teman kuliahmu, anda belajar jadi saluran, pak apa artinya?, kelihatannya tidak berarti tetapi ketika anda ulurkan tangan pada orang lain, ia berkata “ seseorang memperhatikan saya “, menurut saya Tuhan bisa MEMBUKA HATI seseorang dan anda membawa dia kepada Kristus.
Saya pernah cerita beberapa tahun yang lalu saya diajak oleh teman saya, dia bilang tolong doakan om saya, dulu ia raja kapal, sekarang bankrupt tapi kemudian dia kenal Tuhan, saya diajak masuk gang sempit sehingga mercedesnya harus parkir diluar kampung, kami jalan di gang sempit sekali, masuk disebuah rumah kontrakan yang pendek dengan ruang tamu yang sangat sederhana sekali, keluar suami istri yang sudah berumur, dan dibagian depan ruang tamunya ada miniature kapal yang mungkin dia pernah punya. Setelah beberapa saat berbincang istrinya masuk kedalam lalu dia keluar bawa suguhan minuman, saya ini orang semarang asli lahir disini dan samapi sekarang saya belum pernah pindah ketempat lain. Orang jawa tengah kalau minum teh mesti yang manis, lalu kemudian ketika saya melihat teh itu, langsung saya tahu teh itu bening, encer dan airnya panas, tidak ada gulanya darimana mana saya tahu, tidak ada sendok kecil dan bening sekali kalau ada gulanya keliatan seperti ada minyaknya, saya tahu teh ini teh tawar. Ini bukan selera saya om ini berkata kepada yang sampai saat ini tidak saya lupakan “ please this just a tea for sympathy “,  saya minum, wah bisa nyonyor nih karena panas tapi saya coba untuk mendapatkan sympathy dari om ini, saya minum sampai habis, menurut saya ini teh yang paling enak yang pernah saya minum.
Kelihatannya sederhana tapi itu ada VALUE nya, SEGALA SESUATU HARUS DILIHAT DALAM NILAINYA TUHAN, jangan dikomentari negative , “saya tidak punya apa-apa, saya tidak bisa , mesti punya mesti bisa”, serahkan dalam tangan Tuhan, lihat jadinya seperti apa, DIA hanya sejauh DOA.
Saya mau Tanya kepada saudara?, kalau anda hari ini selesai kebaktian ke Holy Café dan melihat 2 orang pesan minuman, make juice, 1 gelas dengan sedotan 2, kalau anda lihat pemandangan seperti itu apa kesanmu?, pengiritan, kesan/nilai yang lain?, mesra, kaya sinetron segelas berdua, model pacaran bondo nekat, mungkin ada value lain?, sepasang calon suami istri yang sedang penjajakan, serakus apakah calon suamiku, anda harus melihat dari sisi yang lain, JANGAN DIKOMENTARI serahkan kepada Tuhan.
3.    Joh 6:11  Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
Dalam amplified bible dikatakan
(11) Jesus took the loaves, and when He had given thanks, He distributed to the disciples and the disciples to the reclining people; so also [He did] with the fish, as much as they wanted.
Yesus mengambil roti dan sesudah ia mengucapkan syukur, Dia MENDISTRIBUSIKAN kepada para murid dan para murid MENDISTRIBUSIKAN kepada orang banyak yang duduk itu.

(1)Yang pertama Dia ubah POLA PIKIR kita dengan berkata KITA YANG BELI MEREKA YANG MAKAN,
(2) jangan pernah komentari APAPUN POTENSI yang kelihatan kecil dalam dirimu, serahkan semua kepada Tuhan,
(3) kita harus belajar menjadi DISTRIBUTOR Tuhan,
itu harus DILATIH SEJAK KECIL. Dan belajar menjadi  DISTRIBUTOR itu luar biasa, CARA MELIHAT kita harus BERBEDA dan itu tidak mudah.
Saya punya anak 3 orang, suatu hari kami bersama-sama ke Amerika dan anak pertama saya berkata “ mama aku ingin belikan oleh-oleh untuk temanku, kamu mau beliin apa?, beli barang ini ma, mereka pasti suka, dilihat memang tidak mahal, ok tidak masalah”,mungkin anak-anak nurun dari mamanya, sering oleh-oleh yang kami bawa banyak. lalu anak saya yang kedua ikut-ikutan “aku juga ma, aku punya tiga sahabat, Jakson, Danny Wijaya, Alex, aku mau beliin mereka jam tangan”,  dilihat keren dan tidak mahal, maklum made in china, dan anak saya yang kecil belum mengerti, lalu kami tiba di Indonesia sampai dirumah masing- masing ambil barangnya. Tidak lama saya dengar komentar dari anak saya yang pertama “ Pa, teman-temanku senang sekali”, tapi dari anak kedua saya tidak dengar komentar apa-apa, sekian bulan berlalu ketika mamanya sedang beresin lemari anak-anak, dia tarik lacinya dia temukan 3 jam baru disudut laci, saya dipanggil istri saya berkata “tuh lihat anakmu”, istri saya kalau lagi jengkel berkata ini anakmu kalau lagi seneng ini anakku sama seperti saya, nanti dia pulang sekolah kita tanyain, saya bertanya kepada Kezia “ teman-temanmu dapat oleh-oleh bagaimana?”,  “biasa saja”, “ini kok jamnya masih disini?”, jawabnya “ enak saja kita yang beli kok mereka yang pakai “, jadi?, ya tidak jadi kuberikan “. Jadi DISTRIBUTOR itu bukan hal yang mudah, anak saya keluar uang apa, ia Cuma memberikan kepada orang lain, itukan dari orang tuanya.
Saya punya anak 3 hobinya sama makan French fries sama saos sambal didepan TV, kalau anak pertama, saya lewat dia diam saja, kalau saya duduk disampingnya saya ikut makan dia diam saja, papanya lebih cepat makannya. Anakku yang kedua , kemaren kami makan di pizza hut dan kami pesan chicken wing 2 porsi, 1 porsi ditaruh didepan dia, anda tahu cara dia makan, tangan satu pegang sendok, tangan kedua diatas, ditutupinya chicken wingnya,  bikin sakit hati, orang saya disebelahnya, “makan sambil berjaga-jaga”, memang malingnya sopo. Anak saya yang paling kecil kalau lagi makan, ketika saya pulang dia lari dan berkata ” Dady taste is so yummy “,  tanpa saya minta dia kasih.
Bapa disurga anak-anakNya kira-kira modelnya 3, dalam pemilu terakhir ini yang kedua terlampau banyak suaranya melampaui yang lain. Saya mau Tanya kepada saudara “ kalau saya duduk makan dengan anak saya, saya ambil 1 atau 2 potong chicken wingnya, apakah karena saya begitu melarat karena saya tidak bisa beli 3 porsi lagi untuk saya sendiri atau sebetulnya saya ingin ada fellowship dengan mereka ?”.
Kalau Tuhan minta sesuatu dari kita, apakah karena BAPA mu disurga sudah begitu melarat sehingga harus minta kepada anda atau sebenarnya IA INGIN MEMBAGI HATI DAN FELLOWSHIPNYA dengan saudara?
Kemaren minggu lalu anda dengar kesaksian seorang ibu, dengar John Avanzini mau datang, 3 bulan dalam keadaan baru di PHK, hutangnya masih begitu banyak tidak punya apa-apa , ia menabung sampai Rp 140 ribu, ketika hambaNya datang, ia lari mempersembahkan uangnya. Orang lain dengar John mau datang langsung buat strategy  “ ojo mau duit akeh-akeh “, kalau saudara hanya punya nasi sepiring dengan kecap, engkau masih bisa berkata kepada Tuhanmu “ PAPA, aku makan, mau PA ?”, anda tawarkan kepada BAPAmu yang disurga dan engkau berkata “mau PA?”, saya yakin DIA akan duduk dan berkata “ boleh AKU cicipi, boleh, PAPA makan dulu”, lalu DIA makan nasi kecap dengan saudara,  DIA LIHAT HATIMU DIA SENANG BISA FELLOWSHIP DENGAN SAUDARA. Tidak ngomong gini “ wes go kecap di jalui terus“,   tidak begitu. Yang anda tawari ini adalah PENCIPTA langit bumi dan segala isinya, minimal 10 pabrik kecap dikasihkan saudara sebab DIA LIHAT HATIMU, anda dengar kesaksian “ seorang ibu mempersembahkan Rp140 ribu, seorang menjual pakaiannya untuk mempersembahkan perpuluhannya”, orang bilang gendeng ‘pangan kabeh’, mungkin anda hanya bisa makan nasi kecap tanpa lauknya tapi masih bisa berkata kepada BAPA yang disurga “ mau PA “. Bisa LIHAT VALUEnya.
Setiap kali IA mau datang dan berkata “ boleh AKU ambil sedikit “,  bagi saya seperti seorang papa nonton TV bareng anaknya, kalau anakku pintar ia akan berkata “pa aku ambilkan lagi ya, mau minum pa?”, ketika anak saya mempunyai kebutuhan walaupun ia tidak cerita, saya orang tua nya akan bertanya “ kamu perlu apa?”, SEBAB MEREKA SECARA DAGING TERGANTUNG KEPADA SAYA ORANG TUANYA, SAMA DENGAN KITA YANG SANGAT TERGANTUNG DENGAN BAPA KITA DISURGA.
Bisakah kita punya SIKAP HATI seperti itu?, atau kita berkata “ Tuhan kejam, aku lagi susah begini kok dimintai perpuluhan “, DIA akan berkata “ makanlah , kamukan kurang, habiskan “. Bagaimana kalau SIKAP HATI kita diubah, dari yang tidak ada, tidak punya, kita berkata “mau Tuhan?”.

Saya mau berkata kepada saudara KALAU ENGKAU LIHAT ORANG DIBERKATI JANGAN ENGKAU LIHAT LUARNYA LIHAT DALAMNYA. Saya bersaksi, ketika tanah holy stadium selesai dilunasi, saya ngomong dalam nama Tuhan Yesus, saya berkata “ Tuhan sekarang aku mengerti harus ada KORBAN yang aku PERSEMBAHKAN kepadaMU “, jujur saya bilang yang pertama saya tawarkan kepada Tuhan adalah rumah saya, sudah ada kolam renangnya renovasi sudah selesai semua, saya bilang “ ENGKAU mau Tuhan”, kalau ENGKAU berkata YA, aku jual Tuhan, kontrakpun aku lakoni, DIA berkata “ tidak”,  “mercy ku Tuhan, No”, Dia berkata “ pakai dulu sampai RUMAHKU SELESAI , sekian minggu setelah itu saya baru pulang dari Jakarta ketika saya duduk dikantor, Tuhan berkata engkau KORBAN sekian Rp………………………. “,  saya berkata “ Tuhan Engkau tahu aku tidak punya uang”, AKU BERKATI, NANTI ENGKAU BERIKAN KEPADAKU “, nanti setelah saya lunasi, saya tahu tahun ini akan saya selesaikan, saya akan ceritakan kepada saudara, kami berdua kaget dengan apa yang DIA MINTA, tapi begitu saya mengiyakan dan kami mulai melangkah, Tuhan hanya berkata “ PANTASKAN ENGKAU MEMBERI SEGITU “ , saya bilang “ iya Tuhan”.
Tidak bisa dipungkiri DIMANA HARTAMU DISITU HATIMU. Kalau Tuhan minta sesuatu kepada kita, bukan anda tidak boleh melihat nilai duitnya sebab MATERI itu tidak ada artinya buat DIA. Yang DIA mau kejar, DIA mau tarik adalah HATI KITA MELEKAT KEPADA DIA.
Sebab tidak ada cara lain untuk membuat hati melekat, saya berkata BOHONG BESAR KALAU ORANG KIKIR BISA BERKATA I LOVE YOU JESUS, KALAU HARTA KITA TIDAK DIPERSEMBAHKAN KEPADA DIA. BOHONG BESAR KITA BERKATA HATIKU TERTUJU KEPADAMU!
Saya belajar dari Tuhan, saya ceritakan kepada anda apa adanya, but at this true!
4.     Joh 6:12  Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang.”
Mengapa harus dikumpulkan?,  supaya tidak ada yang terbuang!,

YESUS ITU EFISIEN,
kalau engkau ingin menjadi SALURAN , engkau harus MEYAKINKAN Dia, APAPUN yang Tuhan berikan dalam hidupmu, tidak hanya uang, tidak akan TERCECER dimana-mana. Beberapa pemuda diberi wajah yang tampan tapi TERCECER dimana-mana, tiap hari tebar pesona,  beberapa perempuan diberi wajah yang cantik tapi TERCECER dimana-mana, dia mijati suaminya orang seharusnya suaminya sendiri.
Saya kenal seorang hamba Tuhan, Tuhan berkata kepadanya jangan kawin, panggilanmu tidak menikah, tekanan orang timur itu berat, tekanan dari orang tua, ayo kawin ayo kawin, kawin sekarang cerai besok tidak apa-apa, akhirnya bertahun-tahun hidupnya hanya membayar harganya, dipenuhi penyesalan dan air mata, salah dalam memilih pasangan hidup, waktunya terbuang dengan percuma, hamba Tuhan ini tadinya luar biasa akhirnya habis karirnya.
Berapa banyak orang yang SALAH dalam mengambil KEPUTUSAN? Sehingga akhirnya waktu dan hidupnya tercecer dengan sia –sia.
Saya tutup dengan ini :
Kalau engkau SALAH ARAH saudara akan MENUAI BADAI seperti Yunus, kalau engkau SALAH AMBIL ISTRI engkau akan MENUAI KEMATIAN seperti Ahab, kalau engkau SALAH JATUH CINTA engkau akan jadi LELUCON dan BUDAK seperti Simson, kalau engkau SALAH JUAL engkau akan TUAI BADAI PENYESALAN tanpa ampun seperti Yudas iskariot, kalau engkau SALAH DUDUK engkau akan DIRENDAHKAN seperti perumpamaan Yesus, kalau engkau SALAH WAKTU engkau akan MENUAI BADAI KONFLIK seperti Abraham melahirkan Ismael, kalau engkau SALAH LIHAT engkau akan MENUAI BADAI AIB seperti Daud melihat Betsyeba mandi.
YESUS ITU EFISIEN, semua yang Dia berikan tidak boleh ada yang terbuang dan tercecer, kumpulkan!,
 kalau anda mau menjadi SALURANNYA biar engkau EFISIEN menggunakan semua yang sudah Allah Anugerahkan dalam kehidupan anda!
Mentalitas Sebagai Saluran
Ditulis dari Kotbah Pdt Petrus Agung Purnomo

Komentar

Postingan Populer