Tugas & Komitmen Sampai Masa Tua


Tugas dan Komitmen Sampai Masa Tua
Ev. Iin Tjipto Wenas

Bahan Renungan : Matius 15 : 21 – 28

Tuhan Yesus mempunyai tugas untuk kita anak – anak Tuhan, tugas dan komitmen yang harus kita lakukan sampai tua. Hidup kita harus mewariskan yang Ilahi untuk anak – anak kita. Hidup ini adalah pilihan. Jika hidup kita didalam Tuhan maka hidup kita akan diberkati.

Kita harus melakukan tugas yang Tuhan berikan kepada kita harus lebih kuat daripada perasaan kita. Tugas kita sebagai orang tua adalah berdoa minta mukjijat terjadi dalam kehidupan kita, anak – anak dan cucu kita. Umur kita tidak akan mempengaruhi kita, kita masih bisa berdoa buat kota kita. Sering kali didalam kehidupan kita, kita merasa doa kita tidak dijawab.

Sering kita merasa tidak dianggap oleh anak – anak kita dan cucu kita, Tuhan katakan jangan sakit hati bila tidak dianggap. Saya mempunyai kesaksian mengenai seorang ibu yang tidak boleh mengunjungi cucunya dan bahkan ibu ini tidak boleh menginap di rumah anaknya oleh sang menantu. Ibu ini tidak sakit hati, melainkan ia tetap berdoa dan Tuhan memberikan kesempatan untuk mengunjungi cucunya. Ketika cucunya sakit, ibu ini datang dan berkata kepada anak dan menantunya, bolehkah saya merawat cucu saya ? jawab si menantu ini boleh karena dia merasa direpotkan oleh anaknya. Maka si nenek ini merawat cucunya, dia membacakan alkitab setiap hari. Sampai ketika cucunya sudah sehat, si nenek ini tidak boleh pulang ama cucunya, cucu ini hidupnya berubah dan dia tidak pernah rewel lagi, sehingga si menantu sangat mengasihi ibu mertuanya. Dia menyaksikan bahwa ibu mertuanya membawa kebaikan kepada keluarganya yang belum kenal Tuhan.

Sebagai orang tua kita harus berani menghadapi ketidakadilan (Matius 15 : 24). Kita tidak boleh mempunyai sakit hati dan harus punya hati yang taat sama Tuhan. Jadi orang tua harus lapang dada, tidak mudah tersinggung dan marah. Harus punya komitmen untuk jadi berkat buat sesamanya.

Matius 15 : 26 – 28 Setiap kita pasti punya cara pandang yang berbeda, untuk itu kita tidak boleh ngotot supaya tidak terjadi perpecahan. Sebagai orang tua kita harus mengerti anak – anak kita, menantu kita dan cucu – cucu kita. Ibu saya walaupun usianya sudah tua, dia tetap melayani Tuhan dengan memberikan perhatian kepada saudara – saudaranya yang ada di panti jompo. Ibu saya sangat mengerti setiap anak, menantu dan cucu – cucunya. Amin


By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer