Terjepit

TERJEPIT

 Seringkali kita tidak bisa mengenali diri sendiri, juga orang lain yang terdekat sekalipun. Sampai suatu saat, ada kondisi tertentu yang menjepit kita. Disitulah reaksi dari dalam muncul, dan itulah kita yang sebenarnya.

Himpitan yang paling berat adalah dua bentuk. Yang pertama adalah himpitan ekonomi. Kebutuhan hidup, hutang dan sejenisnya, seringkali seperti membangkitkan serigala atau ular di dalam kita. Tiba-tiba orang menjadi buas atau menjadi begitu licik.

Yang kedua adalah kekecewaan, kepahitan, merasa dikhianati. Yang ini juga bisa memunculkan singa lapar yang ganas dan buas, atau membuat orang menjadi beku.

Karena itu tidak ada pilihan kecuali mengijinkan Firman dan Roh mengubah kita dengan kuat, maka reaksi kita adalah Kristus. Haleluya.

(Renungan harian Pdt.Petrus Agung)

Komentar

Postingan Populer