Api Tuhan dari Generasi ke Generasi

Api Tuhan dari Generasi ke Generasi
Pdt. Petrus Agung



Hak 8: 20-21 – Peperangan antara orang Midian melawan Israel yang dipimpin Gideon.
Gideon menang dan menangkap raja-raja lawan: Sebah dan Salmuna. Gideon perintahkan Yeter-anak sulungnya untuk meng-eksekusi raja lawan. Pada masa itu berlaku kebiasaan memilih eksekutor hukuman: orang yang dirugikan atau keluarga dari korban, atau orang yang pangkatnya sederajat dengan orang yang akan di-eksekusi.
Pernyataan Sebah dan Salmuna artinya mereka anggap dirinya sederajat dengan Gideon, dan tidak sederajat dengan Yeter. Saat itu Gideon mau naikkan level Yeter ke level raja-raja setaraf Sebah dan Salmuna. Yeter tidak harus berperang, tapi memperoleh kehormatan yang sangat mudah. Sayangnya Yeter masih muda dan takut, kurang terdidik dan terlatih, bahkan tidak mampu mencabut pedangnya.
Kita tidak pernah tahu kapan promosi Tuhan datang dalam hidup kita, yaitu saat kita harus mengeksekusi sesuatu, yang saat itu dikerjakan akan menaikkan kita ke next level
Generasi penerus kita haruslah orang yang punya api lebih besar untuk bawa Injil ke seluruh dunia
Saat Tuhan beri nama Injil Kerajaan untuk gereja JKI, p Agung tidak pernah menyangka bahwa di tahun ini Tuhan perintahkan gereja pergi ke seluruh dunia secara hurufiah. Menggelar karpet merah adalah kairos Tuhan, di tahun-tahun berikutnya belum tentu Tuhan perintahkan lagi.
Yeter artinya abundance atau kelimpahan. Banyak orang tua yang berfikir bahwa warisan terbaik adalah uang, padahal uang tidak menjamin apapun dan tidak bawa kita kemanapun. Karena Tuhanlah yang akan membawa hingga kita mencapai destiny kita.
Tuhan butuh orang yang tidak sekedar punya uang, tapi orang yang di dalam hatinya ada api Tuhan, yang punya keberanian melakukan apapun yang Tuhan perintahkan.
Seringkali semakin banyak uang kita, semakin uang itu mengontrol kita, dan berat untuk melepaskannya. Banyak orang saat kekurangan bisa memberi kepada Tuhan dengan mudah dan sukacita, tapi saat sudah limpah pertimbangannya jadi banyak.
Kelimpahan tanpa kekuatan dan kemampuan untuk mengeksekusi yang Tuhan perintahkan, akan membuat kelimpahan itu tidak berguna. Tuhan butuh orang-orang yang berdiri dan bertindak dalam nama Tuhan, dan kerjakan apapun dengan tuntas.
1Kor 16: 8-10
Ay 8 – Pentakosta dalam perjanjian lama memperingati turunnya Taurat dan hari panen raya besar bagi orang Israel. Maka pernyataan Paulus bisa diartikan bahwa dia tinggal di Efesus hingga tuaian besar terjadi.
Ay 9 – Di Efesus Tuhan membuka pintu yang lebar dan pekerjaan yang efektif bagi Paulus.
Setiap kesempatan dan kairos yang Tuhan berikan harus kita kerjakan se-efektif mungkin.
Ay 10 – Orang yang mengerjakan pekerjaan Tuhan tidak boleh takut! Karena jika takut maka kita tidak akan bisa mengerjakan apapun.
Di budaya timur, orang yang paling bisa menakut-nakuti kita adalah orang tua. Ada orang yang saat remaja on fire bagi Tuhan, hidup total untuk Tuhan. Kemudian berkat Tuhan turun dan diberkati. Lalu saat punya anak, justru melarang dan menghambat anaknya on fire dengan Tuhan.
Beri pengalaman anak-anak kita untuk berjalan dengan Tuhan, dan jangan takut-takuti
Ay 11 – Paulus meminta jemaat Efesus supaya tidak menganggap rendah Timotius, tapi justru menolong dan memberkatinya.
Dukung anak-anak kita secara nyata dalam keuangan maupun doa, tapi jangan rendahkan mereka.

Komentar

Postingan Populer