Tanaman Tuhan

Tanaman Tuhan
Pdt. Petrus Agung Purnomo

24 September adalah tahun baru Yahudi 5775, istilahnya ayin hey (year of the window), artinya sesuatu yang kita lihat, dan memberi pewahyuan di hidup kita.
Tuhan akan memberikan banyak pewahyuan bagi kita, dan dampaknya kita akan waspada.

Kata “hey” juga berarti nafas Tuhan, dan hadirat Tuhan yang dinyatakan bagi kita.

Tanda-tanda dunia akan mengerikan. Tapi kita juga harus mencari maknanya secara rohani: apa yang Tuhan mau. Jika kita bisa membandingkannya, maka akan ada keajaiban.

Yes 61: 1-11
untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita (Yes 61: 2a)
Contoh peristiwa yang menjadi tahun rahmat Tuhan sekaligus hari pembalasan:
Tahun rahmat Tuhan adalah tahun Yobel. Tahun Yobel adalah akumulasi dari 7 tahun Sabat. Di Amerika, tahun 2001 adalah tahun ke 7 (shemitah). Di tahun ini terjadi keruntuhan keuangan pertama di Amerika. Dampaknya bagi sebagian orang hutangnya tiba-tiba dihapus. Tahun 2008 (shemitah berikutnya) ekonomi Amerika kembali terpukul telak. Banyak bank mengalami kebangkrutan. Akibatnya banyak orang jadi bebas utang seperti pada tahun Yobel.

Menjadi tanaman Tuhan
supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.(Yes 61: 3b)
Menjadi tanaman Tuhan artinya menjadi keagungan Tuhan. Untuk bisa menjadi keagungan Tuhan, kita harus melakukan 2 hal:

1. Membangun reruntuhan yang berabad-abad.
Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi. (Yes 61: 4)

Dalam kehidupan nyata lebih mudah bagi seorang tukang untuk membangun di tanah kosong, dibanding membangun di atas reruntuhan. Untuk merenovasi reruntuhan harus dengan cara berbeda, kesabaran, biaya besar, dan waktu yang lama.

Contoh: jalur Gaza di bombardir beberapa minggu, perlu 25 tahun untuk merenovasinya.

Kita tanaman Tuhan untuk keagungannya, maka kita harus punya mental:
Seburuk apa bangunan yang harus dihadapi, akan kita bangun ulang dalam anugerah Tuhan.
Ilustrasi:
Ada orang yang pekerjaannya memperbaiki perusahaan-perusahaan yang sakit dan hampir bangkrut. Lalu bersama tim-nya mereka menganalisa, memperbaiki manajemen, memecat beberapa orang. Setelah dikerjakan 1-2 tahun, perusahaan sehat, maka dijual dan untungnya besar.

Jika kita adalah tanaman keagungan Tuhan, maka kita akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan me-restorasi banyak hal dalam hidup kita.

Kesaksian p Agung.
Dalam kegerakan awal maret 79, ribuan pelajar terima Tuhan Yesus. Beberapa tahun pertama semua bergerak dengan luar biasa: on fire, masuk ke sekolah-sekolah untuk menginjil. Saat doa malam yang hadir sangat banyak, ruang penuh.
Seiring waktu orang-orang kunci pindah ke luar kota atau luar negeri, sebagian besar untuk kuliah. Pusat kegerakan adalah Tuhan dengan manusia, bukan sarana atau uang. Karena manusia-nya berkurang, Roh Tuhan bekerja terbatas. Kondisi semakin menurun secara rohani. Yang hadir di persekutuan doa hanya tinggal 3 orang : p Agung, p Timotius, seorang yang saat ini menjadi profesor di Amerika. Ibadah setiap minggu di gedung Pemuda. Kebaktian 06:30, paling cepat mulai 07:00. Yang menghitung (counter) p Sumarso. Tidak ada hadirat Tuhan, ibadah sangat berat, kolekte sedikit. Di masa itu muncul Semarang praise Centre, gerakan Full Gospel, doa malam di GIA dr. Cipto, dll, dan semua berkembang dengan cepat dan luar biasa.
Ada masa-masa p Agung melihat reruntuhan dan puing-puing.
Dengan kondisi parah, Tuhan perintahkan membuat gereja. Di tahun awal isinya ribut, tidak ada unity, padahal p Agung tidak hoby ribut. Bahkan meminta jadi cabang saja, tapi tidak diijinkan oleh majelis. Di satu titik p Agung merasa tidak kuat, dan akan menginjil. Sebelum mengatakan pada siapapun, p Agung pelayanan ke Cirebon. Saat ngobrol dengan papa dari p Yusak, rencana hati p Agung dibongkar Tuhan kepada papa dari p Yusak. Pesan Tuhan: itu tanggung-jawab dan jatah p Agung, jadi tidak boleh ditinggalkan.
Esoknya papa dari p Yusak bernubuat bahwa kelak Tuhan akan berikan kepada p Agung gedung gereja besar dengan jemaat banyak. Selain itu p Agung akan mendapat sedan merah bekas.
Tiga bulan kemudian nubuatan tentang mobil merah digenapi Tuhan. Nubuatan tentang gedung gereja dan jemaat sudah Tuhan genapi saat ini.
P Agung hanya belajar taat mengikuti perkataan Tuhan: baik untuk tinggal atau untuk pergi.

Kita tidak boleh hidup berdasar apa yang kita suka atau tidak, tapi harus berdasar pada apa yang Tuhan suka dan Tuhan kehendaki. Jika kita pegang itu, dalam kesabaran dan ketekunan, tidak ada reruntuhan yang tidak bisa dibangun kembali dengan anugerah Tuhan.
Kesaksian p Agung.
P Agung mendapat undangan dari ps Cerullo, untuk bicara di world conference ps Morris, 9 Januari 2015. P Agung menolak karena sudah ada jadwal. Tuhan ingatkan masa lalu p Agung saat jadi penginjil: tidak dikenal dan ditawar-tawarkan ke berbagai persekutuan. Tuhan mampu mengubah nasib p Agung.

Tuhan yang mampu mengubah nasib kita, dan Tuhan mampu membangun reruntuhan.

2. Menjadi imam bagi Tuhan
Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita (Yes 61: 6a)

Imam adalah orang yang mempunyai kekuatan berdiri di hadapan Tuhan, dan juga berdiri atas nama Tuhan.
Tuhan mau kita memiliki 2 hal:
  1. Mempunyai mental untuk membangun reruntuhan
  2. Mampu berdiri sebagai imam Tuhan

Jika 2 hal ini ada di hidup kita, akan ada hubungan hati yang istimewa antara kita dengan Tuhan.

Saat hidup kita tidak semata-mata mencari uang, tetapi mencari Tuhan, dan Tuhanlah yang memberkati kita. Maka kita akan mengerti arti dari perkataan Tuhan:
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Mat 6: 33)

Yesus adalah pokok anggur, kita carang-carangnya. Di luar Yesus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Bagian kita hanya menempel dan menjadi tanaman Tuhan. Maka kita akan mampu “berbicara” dengan Tuhan melalui hal-hal yang sederhana.
Yesus mengambil kita dari tempat hina: from nobody jadi somebody.

Dalam Yes 61, Yesus dandani kita seperti pengantin pria/ wanita, dengan segala keagungan Tuhan. Sementara hari-hari ini banyak yang hanya mencari hal duniawi, dan sumbernya dilupakan.

Kesaksian
Di Singapore, sambil menunggu rombongan yang belum turun ke loby, p Agung mengunjungi sebuah toko perhiasan. P Agung mau lihat cincin yang sederhana. Tapi pramuniaganya memaksa p Agung untuk menawarkan melihat yang terbaik yang tidak didisplaykan. Ternyata pramuniaga itu mengenali arloji p Agung yang harganya mahal. Padahal semua yang dikenakan p Agung tidak beli sendiri, tapi diberikan Tuhan melalui tangan orang-orang lain.

Kesaksian:
Di London, di sebuah toko berkelas, P Agung 3 kali mencoba sepatu, semua pas, padahal ukuran kaki p Agung tidak biasa. Ternyata 3 pasang sepatu itu dibelikan oleh rekan p Agung.
Jangan pernah tinggalkan Tuhan dan ikut yang lain. Tuhan merubah sesuatu yang tanpa harapan dan tidak ada apa-apanya, menjadi sesuatu yang ajaib.

Komentar

Postingan Populer