Buang Roh Ketamakan


Buang Roh Ketamakan
Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo

Hasil gambar untuk Harta Kekayaan

Hari ini kita akan belajar dari Gehazi seorang pelayan dari Nabi Elisa. Gehazi adalah seorang pelayan Nabi Elia yang luar biasa. Ia melihat banyak mujijat yang terjadi dalam pelayanan Nabi Elisa, Anak Perempuan Sunem Dibangkitkan (2 Raja 4:36), Naaman Disembuhkan Dari Sakit Kusta (2 Raja 5:9-20), Elisa mematahkan maut dalam kuali (2 Raja 4:40-44), Air Di Yerikho Disehatkan sehingga tidak ada keguguran bayi lagi (2 Raja 2:21). Gehazi melayani Elisa, ia mengikuti kemana Elisa pergi, Gehazi melihat dan menyaksikan sendiri mujijat yang terjadi melalui perkataan dan pelayanan Nabi Elisa. Tetapi sangat disayangkan Gehazi tidak menikmati mujijat yang dilakukan oleh Nabi Elisa.

Hari ini tidak sedikit dari anak-anak Tuhan yang seperti Gehazi, mereka tidak mengalami dan menikmati apa yang dijanjikan FirmanNya. Mereka hanya mendengar, melihat, melihat dan melihat, melihat atau mendengar, mendengar dan mendengar kesaksian dan mujijat yang dialami oleh anak-anak Tuhan yang lain, mereka tidak mengalami secara langsung dalam kehidupan mereka, mereka tidak mengalami secara pribadi dengan Tuhan.

Sekarang kita harus mulai belajar, mengalami, dan mempraktekkan Firman Tuhan. Mulai dari kita bangun tidur kita harus mulai komunikasi dengan Roh Kudus, Sedang Mandi kita berkomunikasi dengan Tuhan, Sedang Ke Sekolah, Sedang Berangkat Kerja, Ke Pasar, Berjualan, Memasak didapur, dan Kita sedang Dimobil pun kita harus berkomunikasi dengan Tuhan selalu. Kita akan melihat hasilnya.

Hidup Kekristenan itu harus praktek mulai dari awal, jika kita mau beli sesuatu kita harus tanya Roh Kudus, Mau ambil keputusan Kuliah dimana, Sekolah dimana, Pergi Ke Kota mana, Berusaha apa kita harus tanya Tuhan. Biasakanlah hidup kita selalu berkomunikasi dengan Tuhan. Saat ini adalah Anugerah Tuhan kalau kita bisa berkomunikasi langsung dengan Tuhan. Sebelum Jaman Yesus Mati dan dibangkitkan, hanya nabi-nabi Tuhan yang bisa berkomunikasi dengan Tuhan secara langsung. Saat Kematian Tuhan Yesus, Tirai Bait Allah Terbelah Menjadi Dua menandakan bahwa tidak ada pembatas lagi antara Allah dengan Manusia. Ketika Tuhan Yesus naik ke Surga ia menurunkan Roh Kudus sebagai Penolong untuk kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan setiap waktu.

Roh Kudus memimpin kita dalam segala hal, bukan dalam hal-hal rohani saja tetapi juga dalam tindakan-tindakan jasmani kita, dalam pergaulan kita, bisnis kita, hubungan relasi bisnis kita, dalam segala perkara Ia menuntun kita.
2 Raja-Raja 5:9-27
Konteks
5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. 5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi o  tujuh kali p  dalam sungai Yordan 1 , maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." 5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya q  di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! 5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai r  di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas s  hati. 5:13 Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, t  seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir 2 ." 5:14 Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali u  dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah v  tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak w  dan ia menjadi tahir. 5:15 Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi x  Allah itu. Setelah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Sekarang aku tahu, y  bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel 3 . Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian z  dari hambamu ini!" 5:16 Tetapi Elisa menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa 4 ." Dan walaupun Naaman mendesaknya supaya menerima sesuatu, ia tetap menolak. a  5:17 Akhirnya berkatalah Naaman: "Jikalau demikian, biarlah diberikan kepada hambamu ini tanah b  sebanyak muatan sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan korban bakaran atau korban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada TUHAN. 5:18 Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya, c  sehingga aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam hal itu." 5:19 Maka berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat! d " Setelah Naaman berjalan tidak berapa jauh dari padanya, 5:20 berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: "Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN e  yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya 5 ." 5:21 Lalu Gehazi mengejar Naaman dari belakang. Ketika Naaman melihat ada orang berlari-lari mengejarnya, turunlah ia dengan segera dari atas kereta untuk mendapatkan dia dan berkata: "Selamat!" 5:22 Jawabnya: "Selamat! Tuanku Elisa menyuruh aku mengatakan: Baru saja datang kepadaku dua orang muda dari pegunungan Efraim dari antara rombongan nabi. Baiklah berikan kepada mereka setalenta perak dan dua potong pakaian. f " 5:23 Naaman berkata: "Silakan, ambillah dua talenta." Naaman mendesak dia, dan membungkus dua talenta perak dalam dua pundi-pundi dan dua potong pakaian, lalu memberikannya kepada dua bujangnya; mereka ini mengangkut semuanya di depan Gehazi. 5:24 Setelah mereka sampai ke bukit, disambutnyalah dari tangan mereka, disimpannya di rumah, dan disuruhnya kedua orang itu pergi, maka pergilah mereka. 5:25 Baru saja Gehazi masuk dan tampil ke depan tuannya, berkatalah Elisa kepadanya: "Dari mana, Gehazi?" Jawabnya: "Hambamu ini tidak pergi ke mana-mana!" 5:26 Tetapi kata Elisa kepadanya: "Bukankah hatiku ikut pergi, ketika orang itu turun dari atas keretanya mendapatkan engkau? Maka sekarang, g  engkau telah menerima perak dan dengan itu dapat memperoleh kebun-kebun, kebun zaitun, kebun anggur, kambing domba, lembu sapi, budak laki-laki dan budak perempuan, h  5:27 tetapi penyakit kusta i  Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi j  dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju. k
Gehazi tidak mendapatkan apa yang seharusnya dia alami, karena ia tidak punya pengalaman pribadi dengan Nabi Elisa. Ketika Naaman sembuh dari Penyakit Kustanya, Naaman kembali kepada Elisa untuk memberikan hadiah yang luar biasa. Namun Nabi Elisa tidak mau menerimanya, karena ia tahu bahwa kekayaan dan berkat datangnya dari Tuhan. Elisa tidak selalu menolak pemberian dari orang, Elisa pernah menerima empat puluh kereta penuh dari Hazael.
2 Raja-Raja 8:9
Lalu pergilah Hazael menyongsong dia, diambilnyalah persembahan berupa segala barang yang indah-indah dari Damsyik, sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Sesudah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Anakmu Benhadad, raja Aram, menyuruh aku menanyakan kepadamu: Apakah aku akan sembuh dari penyakit ini?"
Jadi Elisa tidak selalu menolak, tetapi ia juga tidak selalu menerima. Elisa menerima pemberian orang sesuai dengan jatah yang diberikan oleh Tuhan.

Naaman memberi banyak hadiah, tetapi saat itu Elisa menolak pemberian Naaman. Hal itu terjadi karena Tuhan hendak menguji Gehazi. Tuhan punya rencana untuk menyelamatkan Gehazi, pelayan Nabi Elisa itu. Tuhan memberikan ujian demi ujian kepadanya. Pada saat Gehazi melihat Elisa menolak hadiah pemberian Naaman, mulai terjadi peperangan dalam pikiran dan hati Gehazi.

Gehazi sudah mengenal Elisa sebagai Nabi Tuhan dengan karunia yang luar biasa. Tetapi ketika Gehazi melihat hadiah yang banyak, hatinya mulai tamak dan serakah, ia mulai berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri.

Hari ini banyak orang seperti Gehazi, segala sesuatunya diukur dengan uang, pendeta atau hamba Tuhan bisa dibayar untuk kepentingannya. Banyak Hamba Tuhan yang hanya mau melayani orang-orang kaya. Banyak orang-orang kristen saat diberkati Tuhan ia rajin melayani, tetapi saat ia mulai tidak diberkati ia mundur dari pelayanan. Banyak orang mengukur kesuksesan pelayanan dan hidup diukur dengan banyaknya harta benda mereka.

Kita harus belajar melakukan apapun yang Tuhan mau kita lakukan. Kita harus mempunyai motivasi dan hati yang tulus dan bersih dihadapan Tuhan. Kita jangan menipu Tuhan dan Jangan Mencuri Kemuliaan Tuhan. Kita mengikut Tuhan jangan diukur dengan seberapa banyak kita diberkati oleh Tuhan.  

Gehazi berkata : “Demi Tuhan aku akan meminta persembahan itu,...”, kemudian ia menggunakan nama Elisa untuk menipu Naaman. Bahkan setelah menerima harta benda, Gehazi berbohong kepada Nabi Elisa, tetapi Elisa mengetahuinya, Elisa berkata : “Bukankah ketika engkau pergi, hatiku pergi juga mengikuti engkau,...” Akhirnya penyakit kusta Naaman jatuh kepada Gehazi dan keturunannya.

Kita tahu berapa banyak orang-orang kaya yang banyak penyakit ? Mereka tidak bisa menikmati kekayaannya. Mereka terkena penyakit Darah Tinggi, Kencing Manis, Stroke, Jantung, Lumpuh, Kolestrol. Hati-hati kita jangan mengukur Kemuliaan Tuhan dengan banyaknya harta benda yang kita miliki.

Kita harus lakukan Firman Tuhan, jadilah Pelaku Firman ! Roh Kudus akan memberitahukan kepada kita apa yang akan terjadi pada hidup kita. Jangan sekali-kali kita mengukur dan mengganti kemuliaan Allah dengan harta benda, Jangan kita mencuri kemuliaan Tuhan. Kita harus memberikan yang menjadi bagian Tuhan dengan memberikan perpuluhan, kita juga harus tanya setiap kita memperoleh berkat untuk kita sendiri atau untuk disalurkan kembali, kita tanya sama Roh Kudus berkat ini harus diberikan kemana ? Kepada siapa ?

Allah Sanggup melakukan segala perkara yang Ajaib dalam kehidupan kita, kita adalah orang-orang yang sudah dipindahkan dari Kegelapan kepada Kerajaan Kristus. Oleh sebab itu kita harus mengenakan pikiran Kristus setiap hari.
Setiap dari anak-anak Tuhan mempunyai karunia-karunia rohani dan bisa mendengar suara Tuhan. Kita harus senantiasa hidup dalam kemurnian, ketulusan dan kekudusan. Kita tidak boleh curiga sama Tuhan dengan setiap kejadian yang kita alami. Dia akan menggenapkan semua janji-janjiNya didalam kehidupan kita. Amin

Jatiwangi, 8 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer