Mengubahkan Kehidupan Pahit Menjadi Manis

Pastor Steven Agustinus


Bahan Renungan :
Mazmur 119:103-105

Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Dari ayat tersebut ada beberapa pengertian yang saya dapatkan :

1. Saat kita terus konsisten merenungkan, memperkatakan dan mengimajinasikan firman (Amsal 18:20-21), maka kita akan mengalami kuasa kebenaran memberikan dampak atas kehidupan kita. Roh kita akan kembali berkobar - kobar dan bergelora, kehidupan kita akan kembali penuh dengan semangat. 'Pahitnya' kehidupan akan diubahkan dan berubah dengan seketika. Kita justru akan melihat intervensi tangan Tuhan yang nyata atas kehidupan kita. Sehingga akan muncul kesaksian yang nyata dari diri kita sendiri, betapa indahnya dan 'manisnya' kehidupan ini bersama dengan Tuhan.

Pada prinsipnya, setiap hari kita harus memastikan ada firman yang terus memberikan dampak atas manusia batiniah kita. Karena saat kita sudah memastikan ada firman yang bergelora dan terus menggosok manusia batiniah kita, sehingga hidup kita menjadi penuh keantusiasan, artinya fakta kehidupan yang selama ini berbeda dengan kebenaran sudah mengalami perubahan. Bagian kita hanya terus menjaga kobaran pekerjaan Roh dan membawanya terus semakin berkobar dengan cara memperkatakan firman lebih sering dan fokus. Jika kita berhasil (mengandalkan Roh Kudus) mempraktekkan prinsip ini, maka posisi rohani kita akan alami perubahan. Kita akan menjadi pribadi yang sangat kuat dan perkasa serta berkuasa. Sehingga apa yang menjadi nubuatan dan deklarasi firman yang keluar dari mulut kita dapat langsung mengubahkan fakta kehidupan yang ada.

2. Saat kita konsisten menjadikan firman sebagai makanan utama dalam kehidupan kita (merenungkan, memperkatakan, mengimajinasikan firman), maka Roh Kudus akan mempunyai keleluasaan untuk memberikan pemahaman firman yang akurat. Sehingga kita dapat bertumbuh seturut dengan rencana Tuhan. Tidak hanya akan alami pertumbuhan, Roh Kudus akan memastikan hati kita tidak lagi mencintai dunia dan jalan hidupnya. Tidaklah mungkin orang yang hidup hanya dari firman akan terus memberikan dirinya hidup di dalam sistem Babel/dunia, yang fokusnya hanya untuk diri sendiri dan mengejar kesuksesan.
Jadi fokus dari kuasa kebenaran yang terus menggosok manusia batiniah kita adalah mengubah kecenderungan hati kita. Bahkan, Roh Kudus akan membawa kita sampai ke titik 'ekstrem', menjadi 'sangat membenci' jalan hidup dunia ini yang selalu berkeinginan memisahkan kita dari kasih Allah. Dan disatu sisi yg lain menjadi sangat mencintai Tuhan lebih dari apapun juga. 

Dari point nomer dua ini, saya mendapati, sebelum Tuhan bekerja nyata mengubah kehidupan yang 'pahit menjadi indah dan manis', maka terlebih dahulu Ia akan mengubahkan kecenderungan hati kita. Ketika kecenderungan hati kita menjadi sangat mencintai Tuhan (dengan sukacita memberi hidup dan melakukan apa saja yang Tuhan perintahkan), otomatis jalan hidup kita akan semakin dahsyat dan luar biasa. Tuhan akan terus membawa kita naik dan tidak pernah turun. 

3. Penyertaan Tuhan akan semakin nyata kita alami.
Ketika pola hidup ilahi (hidup hanya dari firman dan mencintai Tuhan dengan sangat) mulai terbangun dalam hidup kita, maka kita akan alami penyertaan Tuhan akan sangat nyata menuntun hidup kita. Panca indera rohani, hati nurani, akan menjadi sangat peka untuk mendengar arahan Roh Kudus. Sehingga firman yang keluar dari Roh Kudus akan selalu memberikan jalan keluar dan tuntunan yang sangat jelas. Mungkin saja dalam menjalani hidup ini ada situasi dan keadaan yang sepertinya masih gelap untuk kita lalui. Tetapi oleh firmanNya yang terus menggosok batin kita, maka jalan tersebut akan menjadi terang (ada pengharapan dan semangat yang muncul). Kita tidak lagi takut, karena kita tahu dengan pasti Tuhan bersama dengan kita (ada terang firman yang menyertai).
Bagian kita hanyalah terus melangkah dan taat terhadap firmanNya. Selama kita tau dengan pasti ada kobaran firman dalam batin kita, sekalipun kita melewati lembah kekelaman, kita tidak akan pernah  menjadi gentar sebab Tuhan ada bersama dengan kita. Apa yang disebut orang lembah kekelaman, bagi kita akan menjadi tempat dimana Tuhan menyatakan kuasaNya. Membawa kita terus naik dan tidak pernah turun. 

(Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer