Perubahan Hati


Perubahan Hati
Pdt. Victor Purnomo
Minggu, 22 Mei 2016


Bahan Renungan :
2 Samuel 16:5-14 Ketika raja Daud telah sampai ke Bahurim, keluarlah dari sana seorang dari kaum keluarga Saul; ia bernama Simei bin Gera. Sambil mendekati raja, ia terus-menerus mengutuk.
Daud dan semua pegawai raja Daud dilemparinya dengan batu, walaupun segenap tentara dan semua pahlawan berjalan di kiri kanannya.
Beginilah perkataan Simei pada waktu ia mengutuk: "Enyahlah, enyahlah, engkau penumpah darah, orang dursila!
TUHAN telah membalas kepadamu segala darah keluarga Saul, yang engkau gantikan menjadi raja, TUHAN telah menyerahkan kedudukan raja kepada anakmu Absalom. Sesungguhnya, engkau sekarang dirundung malang, karena engkau seorang penumpah darah."
Lalu berkatalah Abisai, anak Zeruya, kepada raja: "Mengapa anjing mati ini mengutuki tuanku raja? Izinkanlah aku menyeberang dan memenggal kepalanya."
Tetapi kata raja: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya? Biarlah ia mengutuk! Sebab apabila TUHAN berfirman kepadanya: Kutukilah Daud, siapakah yang akan bertanya: mengapa engkau berbuat demikian?"
Pula kata Daud kepada Abisai dan kepada semua pegawainya: "Sedangkan anak kandungku ingin mencabut nyawaku, terlebih lagi sekarang orang Benyamin ini! Biarkanlah dia dan biarlah ia mengutuk, sebab TUHAN yang telah berfirman kepadanya demikian.
Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini."
Demikianlah Daud melanjutkan perjalanannya dengan orang-orangnya, sedang Simei berjalan terus di lereng gunung bertentangan dengan dia dan sambil berjalan ia mengutuk, melemparinya dengan batu dan menimbulkan debu.
Dengan lelah sampailah raja dan seluruh rakyat yang ada bersama-sama dengan dia ke Yordan, lalu mereka beristirahat di sana.

Kisah raja daud kluar dari istana. Daud sangat sedih pada waktu itu. Ketika hatinya sedang pahit dia jalan kluar istana, kesedihannya bertambah sbab simei mengatakan perkataan yang buruk pada daud.
Kenapa simei benci kepada daud karena simei disayangi saul dan dia menuduh daud yg menumpahkan darah saul.
Hari itu simei merasa menang dan daud hanya tutup mulut. Tapi itu tdk lama karena sltah itu daud kembali k istana.
2 Samuel 19:15-23 Lalu berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang Yehuda telah sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang sungai Yordan.
Juga Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud.
Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja,
lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai Yordan,
dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.
Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."
Lalu berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum mati karena ia telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?"
Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"
Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah kepadanya.

2 Samuel 19:9-23
Pemikiran untuk membawa Daud kembali
19:9 Seluruh rakyat dari semua suku Israel berbantah-bantah, katanya: "Raja telah melepaskan kita dari tangan musuh kita, dialah yang telah menyelamatkan kita dari tangan orang Filistin. s  Dan sekarang ia sudah melarikan diri dari dalam negeri karena Absalom; t  19:10 tetapi Absalom yang telah kita urapi untuk memerintah kita, sudah mati dalam pertempuran. Maka sekarang, mengapa kamu berdiam diri dengan tidak membawa raja kembali?" 19:11 Raja Daud telah menyuruh orang kepada Zadok u  dan Abyatar, imam-imam itu, dengan pesan: "Berbicaralah kepada para tua-tua Yehuda, demikian: Mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali ke istananya?" Sebab perkataan seluruh Israel telah sampai kepada raja. 19:12 "Kamulah saudara-saudaraku, kamulah darah dagingku; mengapa kamu menjadi yang terakhir untuk membawa raja kembali? 19:13 Dan kepada Amasa v  haruslah kamu katakan: Bukankah engkau darah dagingku? w  Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih lagi x  dari pada itu, jika engkau tidak tetap menjadi panglimaku menggantikan Yoab. y " 19:14 Demikianlah dibelokkannya hati semua orang Yehuda secara serentak, sehingga mereka menyuruh menyampaikan kepada raja pesan ini: "Kembalilah, tuanku dan semua anak buahmu."
Raja berangkat pulang -- Simei menyongsong raja
19:15 Lalu berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang Yehuda telah sampai ke Gilgal z  untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang sungai Yordan. 19:16 Juga Simei a  bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud. 19:17 Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, b  hamba keluarga c  Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja, 19:18 lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak menyeberangi sungai Yordan, 19:19 dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem; d  janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi. 19:20 Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja." 19:21 Lalu berbicaralah Abisai, e  anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum mati karena ia telah mengutuki f  orang yang diurapi g  TUHAN?" 19:22 Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, h  sehingga kamu pada hari ini i  menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?" 19:23 Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah j  kepadanya.

Setiap dari kita akan mengalami berbagai macam hal yang mungkin tidak mengenakkan bagi kita. Namun jika kita mempunyai sikap hati yang mau berubah maka kita sanggup menerima apapun yang terjadi.
Daud ketika ia lari Dari Absalom, ia dikutuki oleh Simei, Simei mengeluarkan kata-kata negatif dan celaan bagi Daud, namun Daud mempunyai sikap hati yang benar, ia berkata kalau dia keluar dari istana mungkin ini adalah kehendak Allah, Daud tidak mempertahankan jabatannya dan ia rela melepaskan jabatannya. Ia berkata jika Tuhan berkenan untuk kembali ke istana ia pasti kembali.

Abisai orang benar tapi tindakannya salah. Urusan kita hanya dengan Tuhan. Abisai adalah anak zeruya ( ada gambaran yg negatif ttg gambaran sebuah kekerasan emosi yg menekan ) Tuhan juga sedang menguji abisai. Cara kita itu sedang dilihat Tuhan. Mungkin kita org benar tapi tindakannya tdk berkenan maka Tuhan tidak suka. ( Pada saat daud mengangkat tabut Tuhan ) Tuhan tidak cuma lihat hati tapi juga lihat caramu.
Setan suka mengaduk aduk perasaan kita. 

Ketika Daud kembali ke Istana, Simei datang menyongsong raja dan minta ampun atas kata-katanya, namun Abisai marah dia ingin membunuh Simei namun Daud tidak mau membunuh Simei dan mengampuni kesalahan Simei.

Daud mempunyai ketenangan, ketika ia dikutuki, respon Daud benar ia tidak marah kepada Simei. Daud berani menanggalkan kasutnya atau jabatannya sebagai Raja. Daud memiliki sikap hati yang benar.

Daud
Orang yg luar biasa. Walaupun ditengah keadaan yg berat daud begitu tenang an bisa mengendalikan keadaanya. Dia bisa berdamai dengan keadaanya. Daud percaya Tuhan akan memulihkan. Daud org yg berdamai dengan Tuhan. Saat dia kluar dari istana daud tidak komplain dengan Tuhan hatinya penuh damai. Daud orang yang suka berdamai dengan musuhnya. Daud punya hati yang mulia. Daud rela melepaskan apa yang dia punya.


2 Samuel 15:30 Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis. 

Kenapa hari itu alkitab menulis daud kluar istana dgn tdk berkasut. Kasut itu lambang hak. Dia mau berkata daud lepaskan haknya sebagai raja dan kluar meninggalkan tempatnya. Setiap kita kadang sulit untuk melepaskan hak kita kita berjuang mempertahankan hak kita. Tapi daud beda dia melepaskan haknya asal dia mendapatkan Engkau. Itu membuat hati Tuhan terpikat kepadanya. Itu sama seperti kita kalau kita percaya kepada Tuhan. Tuhan kita bisa merekayasa hidup kita. Dan membuat kita dipulihkan oleh Tuhan. Tuhan urusi yang didalam. Hati kita sedang diperbaiki Tuhan. Yang didepan diluar itu gampang diubah. Tapi yang didalam itu yang mau diubah Tuhan dan kadang terlalu sukar. Mari minta Tuhan urusi yang didalam hati kita.

Sikap itu jauh lebih penting dari pada keberhasilan dan kehebatan. Sikap itu muncul dari dalam. Sikap hati kita seperti apa ya itu yg muncul dlm keseharian kita. 

Secara penelitian ada hitungan persen sikap hati mempengaruhi 85% dan 15% hanya kemampuan untuk kita jadi berhasil.

Kita harus minta Tuhan ubahkan hati kita seperti hatinya Daud. Kesuksesan kita ditentukan oleh sikap hati kita. Tuhan tertarik kepada Daud karena sikap hatinya. Sikap Hati Kita harus kita jagai Amin

Jurnalis : Joshua Ivan

Komentar

Postingan Populer