Perhitungan Ilahi



Perhitungan Ilahi
Pdt. Petrus Agung Purnomo


Pemimpin kerajaan Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku ; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia disana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. (Daniel 10 : 13)

Pemimpin Kerajaan orang Persia, atau Prince of Persia ini bukan manusia, melainkan roh, karena yang sedang berbicara ini malaikat, yakni Gabriel, bukan manusia yang bisa di lawan manusia lain. Ia berdiri 21 hari menentang Gabriel, itu adalah suatu peperangan. Lalu Mikhael, seorang pemimpin para malaikat, datang berperang berhadapan dengan penguasa Persia itu, dan Gabriel lolos. Yang disebut raja-raja Persia juga bukan manusia, melainkan roh-roh jahat yang menjadi penguasa diatas negeri Persia. Itu perang. Untuk bisa malaikat ini datang ngomongin kepada Daniel, ternyata dihalangin atau diblock. Bagaimana caranya Tuhan bisa kirim blessingnya buat kita, selain kita jebol alam rohnya ? Gabriel yang hendak menjumpai Daniel saja diblok, tuh. Kita mengalami dalam satu minggu. Waktu KKR Preman kita biarkan tidak ada doa, tidak ada peperangan ; jebol kita. Sedikit yang datang ke KKR. Justru pas Bapak Walikota datang, hanya sedikit yang hadir ke acara tersebut. Tetapi lima hari kemudian bisa berbeda. Mengapa bisa begitu ?

Lalu katanya : Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu ? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang. (Daniel 10:30)

Pemimpin orang Yunani juga adalah roh jahat dari Yunani. Mengapa datang ? Untuk membantu Persia ! Sebab keduanya sama-sama penguasa. Penguasa diatas Indonesia, Prince of Indonesia itu juga ada. Jumlahnya lebih dari satu, terbagi-bagi. Jika kita mengerti alam roh, hal itu “terbaca”. Tetapi kita tidak mengerti berapa banyak berkat kita yang telah “diblok”. Malaikat berperang, kita bersantai, nonton tv, tidak sembahyang, baca novel, nonton sinetron sambil nangis-nangis, mengikuti perkembangan dunia sinetron. “Mana berkatnya ? Mana berkatnya ?” Disana berperang, disini nonton sinetron : “....kasihan ya, kasihan ya.....” Bagaimana bisa menang dengan cara begitu ? Kita harus mengawal apa yang Tuhan janjikan buat kita.

Kita membaca bagaimana Daniel 21 hari sembahyang, puasa. Kita selama 21 hari pesta terus, makan-makan. Disuruh puasa sehari saja : “Teh boleh, tidak ?” “Kopi boleh tidak ?” Milo boleh tidak ? “Ngga boleh !” Terlanjur.... Bagaimana ini ? Malaikat-malaikatnya bilang : “Cape....deh !” Pulang, pulang, pulang.... Yang diributkan Cuma makan ? ! Dan mensiasati lapar ?! Bagaimana ? Saya yakin karena omongan Daniel, Malaikat Gabriel datang. Tetapi Daniel terus ngomong sedangkan selama 21 hari Gabriel tertahan.

Tuhan itu punya rule of the game, sedangkan kita berkata : “Lho gampang toh ! Disebul karo Gusti Allah selesai itu penguasa Persia !” (Mudah saja toh, Ditiup Tuhan Allah saja selesai itu penguasa Persia !) Setan itu lebih mengerti soal Legal dibandingkan kita. Kita kembali ke Perjanjian Baru :

Yesus yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari Sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. (Lukas 4 :1)

Jadi yang membawa Yesus ke padang gurun itu adalah Roh Kudus. Untuk apa ?

Disitu Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai iblis. Selama disitu Ia tidak makan apa-apa. (Lukas 4:2)

Yesus tidak makan apa-apa. Saya tidak tahu apakah Yesus minum Milo atau Nescafe atau Juice atau Just Coffee atau minum soup, minum kaldu, ngga disebut, Cuma disebut : tidak makan. “Lha iya, Tuhan juga hanya tidak makan kok. Kita kan gak makan apa-apa Pak, minumnya jus gado-gado, jus steak..” Ini Repot-repot.

Dan sesudah waktu itu Ia lapar. Lalu berkatalah iblis kepadaNya : “Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti.” Jawab Yesus kepadanya : “Ada tertulis Manusia hidup bukan dari roti saja.” (Lukas 4:3-4)

Kalau kadang-kadang kita pikir-pikir : “Cuma disuruh batu menjadi roti, ngga disuruh makan kok.” Setan itu begitu ; ia tidak akan menyuruh : “makanlah, makanlah,” tidak akan, tetapi : “Coba batu dijadikan roti” Setelah dituruti sekali, katanya : “Coba periksa, enak ngga ?” Begitulah dia. Batal puasanya. “Dijus rotinya...” Permintaan sebaik apapun, kalau dari setan, tidak pernah baik ! Jika ada segelas air pada saya dengan sedotannya. Air sebersih dan sejernih apapun, kalau sedotannya kotor, penuh bakteri, maka tidak ada baiknya. Setan bisa memerintahkan kita berbuat baik, bahkan yang sempurna, tetapi kalau dari setan buang saja.

Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepadaNya semua kerajaan dunia. (Lukas 4:5)

Dalam sekejap mata saja hal itu terjadi. Iblis berkata-kata kepada Yesus, dan iblis tidak berkata-kata kepada sembarang orang. Dia berbicara kepada Yesus.

Kata iblis kepadaNya : “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepadaMu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kuhendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milikMu. (Lukas 4 : 6-7)

Pada waktu itu kerajaan dunia itu milik iblis, diserahkan kepadanya oleh Adam, hanya karena satu perbuatan ada ; melanggar perintah Tuhan. Ternyata implikasinya adalah menyerahkan seluruh kerajaan kepada setan. Sadarkah kita ? Sebuah tindakan saja, akibatnya dapat panjang sekali. “Lho, aku Cuma makan buah kok, apa salahnya ?” Salahnya mengakibatkan seluruh kerajaan diserahkan kepada setan. Coba bayangkan !

Kita ini seringkali berbuat banyak hal tetapi tidak menyadari bahwa implikasinya bisa begitu.... Didalam Perjanjian Baru ini banyak contoh tindakan profetis yang dia buat yang kita harus buat dan itu implikasinya gedenya juga juga luar biasa. Please sadari, satu tindakan saja yang melanggar Firman Tuhan, iblis dapat berkata : “Semuanya telah diserahkan kepadaku.” Dan kemudian dia tawarkan kepada Yesus. Kurang ajar bukan ? Tetapi disuruh apa ? Menyembah dia, setan. Kalau kita tidak mengerti perhitungan-perhitungan seperti ini, iblis sangat mengerti, dan dia berbicara didepan Yesus. Dan Tuhan tidak membantah, bahwa pada hari itu iblis pegang kuasa itu. Oleh sebab itu Tuhan harus turun ke alam maut dan rebut kuncinya, diambil kembali. Tetapi kemenangan ini baru diaras legal. Apakah anak-anak Tuhan disetiap kota diam saja dan membiarkan iblis menipu kita, dan tidak merampasnya dari tangannya ? Maka bagian kedua dari peperangan rohani, yaitu pada saat kita mengerti hak kita, kita bisa bertindak, dan Tuhan akan diberikan kemenangan yang luar biasa. Kita kembali mengamati Kitab Daniel :

Lalu katanya : “Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu ? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang. Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satupun yang berdiri dipihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpin itu....” (Daniel 10:20)

Mikhael, penghulu malaikat itu disebut sebagai “pemimpinmu”. Yang mencengangkan adalah pernyataan di ayat berikutnya :
“.....seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyongkongnya, yakni pada tahun  pertama pemerintahan Darius, orang Media itu.” (Daniel 11 : 1)

Dalam Bahasa Inggrisnya dikatakan : “...in the first year of Darius, I arose to be an encouragement and a protection for him.”

Pada waktu Darius mulai menjadi raja, dan rupanya Darius ini raja yang Tuhan tetapkan, itu yang memproteksi Darius dan menguatkan Darius adalah Mikhael dan Gabriel. Kalau kita membaca kitab Ezra, pembangunan Bait Suci terhenti selama 16 tahun, berhenti karena dilarang, distop. Yang mengijinkan dibangunnya lagi Bait Suci itu dan bahkan orang setempat disuruh membiayai, dan dikatakan kalau ada yang menentang harus digantung dan dihukum mati, adalah Darius. Inilah Raja yang tentang Dia Tuhan berkata : “Aku mau BaitKu berdiri lagi,” dan Tuhan memilih Darius. Orang pilihan Tuhan ini dikawal diatas oleh Mikhael dan Gabriel. Ini adalah pernyataan Alkitab.

Demikian juga dengan pemerintahan kita. Kalau kita dapat membuat pasukan, sebagaimana perintah Tuhan, “Dalam tiga bulan, bangun pasukan !” dan tiga bulan kemudian selesai. Maka setelah tiga bulan itu kita akan terus menerus melakukan peperangan rohani sampai atmosfir di setiap kota kita berubah total. Maka pada waktu itu blessing kita tidak akan tertahan lagi, kita akan menjadi orang-orang yang paling memberkati kota ini, karena Tuhan. Gereja akan bisa menjadi begitu kuat menjadi berkat bagi kota demi kota. Masalahnya mau atau tidak. Saya bersyukur bahwa kita merespon dengan baik dan saya berdoa selama minimal tiga bulan ini kita bertahan. Kawal jatah kita sampai jadi. Dan setelah kita kawal kota ini dan kawal bangsa ini sampai rencana Tuhan terjadi dengan sempurna. Kita punya kekuatan anugerah untuk membalikkan keadaan.

Kita tahu Darius adalah orang yang mengalahkan Yunani, ini Rja besar, one of biggest king (salah satu raja terbesar) di Persia. Ternyata pada awal pemerintahannya, Mikhael dan Gabriel yang melindungi dia. Mereka berperang membela dia. Setan menghendaki orang yang membuat orang Yahudi tidak bisa membangun Bait Suci. Tuhan berkata : “Tidak ! Aku menghendaki Darius !” Tetapi implikasinya perang. Gereja pada hari ini diberi otoritas. Apakah kita mengerti otoritas orang percaya ? Tetapi kalau tidak pernah dipakai tidak ada gunanya, mandul semuanya. Saya berharap kita mengerti bahwa diatas kita itu ada kekuatan lain. Kita punya Tuhan yang luar biasa. Tetapi Tuhan juga berkata : “Aku punya kalian !” Tuhan punya kita. Kalau Gereja dapat mengerti, dan kita berdiri bersama-sama, maka sesuatu yang ajaib akan dihasilkan dan akan tercipta.

Lihatlah semuanya ada perhitungannya. Dan kita tiba ditahun dimana Tuhan berkata : “Inilah The New Beginning !” Karena ini penetapan Tuhan. Kita punya hak legal dari Tuhan untuk ambil semuanya yang menjadi jatah kita dan membalikkan keadaan. Kalau bangsa dan negara ini berubah, dan dibalikkan keadaannya, tetapi juga hidup kota ini, propinsi kita, bahkan hidup kita masing-masing dibalikkan keadaannya oleh Tuhan. Amin.

Mari kita berdoa, dan memegang tumit kita masing-masing dan kita katakan : “Dalam Nama Tuhan Yesus aku urapi tumitku. Pengurapan Tuhan ada diatas tumitku. Dan hari ini Tuhan memulai sesuatu yang baik dalam hidupku. Siapkanlah kami, karena kami tahu Engkau akan mulai mengerjakan sesuatu yang baik ditengah-tengah kami. Amin.

Kita harus mengawal sendiri, dengan segenap kekuatan doa yang ada pada kita, semua janji, mandat dan berkat dalam hidup kita sampai menjadi kenyataan. Ini bukan sekedar janji, karena Gereja sudah mengalami, dengan kejadian di waktu yang lalu, bahwa semua urusan pembangunan sekolah diselesaikan dengan cara yang ajaib. Kalau Gereja mengalami, maka kita semua berhak mengalami yang sama bahkan dengan lebih lagi. Masih begitu banyak yang menanti kita untuk Tuhan kirimkan dan Tuhan berikan kepada kita. Ini adalah masa-masa yang luar biasa.

Sumber :
Buku Membangun Pasukan – Pdt. Petrus Agung Purnomo
Halaman : 36 – 44
Media Injil Kerajaan – Semarang
Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat     


Komentar

Postingan Populer