KABOD BERI YANG TERBAIK

Kabod Beri Yang Terbaik
Ev. Indriati Tjipto Wenas


Bahan Renungan :
Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari h  di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. i (2 Samuel 6 : 5)

Renungan :
Saudara bayangkan, Daud sudah menari sekuat tenaga tapi tetap salah dihadapan Tuhan. Hal itu sama seperti seorang dokter yang sudah bekerja sekuat tenaga dari pagi sampai sore dan dalam keadaan letih, dia salah suntik sampai mengakibatkan pasiennya mati. Apakah orang akan berkata : “Kamu sudah bekerja sekuat tenaga, tidak menjadi masalah” atau dokter itu dimasukkan penjara ? Tentu dia akan dimasukkan dalam penjara ! Kalau saudara berkata : “Saya sudah menari sekuatnya, nyanyi sebagusnya.” Tapi yang keluar dari dalam adalah kemarahan, kesombongan, kepahitan, kenajisan maka itu akan menjadi seperti makanan beracun. Kelihatannya kita memang memberikan yang terbaik tapi yang keluar dari sini adalah racun kesombongan, racun kemarahan, racun kepahitan, racun kenajisan, racun keletihan dan racun kesuaman. Dan jelas ayatnya berkata, kalau kita menjadi suam-suam maka kita akan dimuntahkan.

Coba saudara renungkan kembali, sekali lagi, salahkah Tuhan ? Bagian Tuhan, Dia sudah buat semua, Dia tidak salah. Tapi saudara berkata : “Saya letih !” Kalau saudara kerja di sekuler, saudara dituntut 4-5 kali lipat dari kerja pelayanan. Suami saya itu kalau malam, kadang telepon anak buahnya untuk mengecek pekerjaan mereka, apakah mereka tetap pada posisi kerjanya, menjaga temperatur, menjaga semua mesin berfungsi dengan baik dan menjaga hitungan dari setiap mesin yang digunakan. Dan kalau dia telepon tiga kali ke anak buahnya dan tidak diangkat, maka keesokan paginya suami saya akan memanggil orang itu dan diberi SP 1 karena artinya orang ini tidak ada ditempat pada saat jam bertugas. Kalau hal yang sama terjadi untuk kedua kalinya maka orang ini akan dikeluarkan. Kenapa ? Karena dia didapati sebagai orang yang tidak bisa dipercaya waktu harusnya dia berjaga, didapati tidak berjaga dan itu bisa merugikan seluruh perusahaan.

Demikian juga hal yang sama berlaku untuk setiap kita. Jam doa kita, jam puasa kita, jam pengakuan kita, bukankah itu semua adalah merupakan waktu berjaga ? Dan pada waktu kita semua didapati tidak berjaga, salahkah Tuhan jika menegur kita ? Itu adalah hal yang wajar. Tetapi beberapa orang bahkan seringkali marah dan tidak terima pada saat ditegur oleh Tuhan. Semua yang tertulis didalam Alkitab, tidak ada yang menjadi sebuah kebetulan. Arti nama Uza itu adalah kekuatan manusia, arti nama Ahyo itu adalah Kepandaian, pertimbangan manusia. Dan seringkai kita tidak mengerti akan cara Tuhan, tapi Tuhan ingin berkata : “Stop nak dengan caramu ! Aku ingin engkau belajar memakai caraKu, pertimbanganKu, pengertianKu dan bukan cara manusia.”

"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu t  oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut u  akan TUHAN, Allahmu, hidup v  menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, w  beribadah kepada TUHAN, x  Allahmu, dengan segenap hatimu 1  y  dan dengan segenap jiwamu, z (Ulangan 10 : 12)

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu 1 , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. j (Matius 22 : 37)

Takaran pemberian atau apapun yang kita lakukan untukNya adalah segenap hati. Pilihannya adalah segenap hati atau tidak sama sekali. Dia layak terima perbuatan yang keluar dari segenap hati kita itulah ukuran Kabod. Segenap hati akan membuat kita mengerti lebih dari yang kita mengerti sebelumnya. Segenap hati adalah takaran yang layak Dia terima dari kita. Segenap hati adalah tanda penyembahan kita bukan hanya persembahan kita.

Jatiwangi, 4 Juli 2016
Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat

Sumber :
Buku Kabod – His Manifested Presence
Ev. Indriati Tjipto Wenas
Halaman : 35 – 38
Blessed To Bless - Bekasi   

Komentar

Postingan Populer