PILAR WARISAN DAN PERJANJIAN

Pilar Warisan dan Perjanjian
Ev. Mikhael Indriati Tjipto


Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu g  dua kali lipat, h  dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan i  dua kali lipat di negerimu dan sukacita j  abadi akan menjadi kepunyaanmu. (Yesaya 61 : 7)

Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, g  Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka h  untuk menjadi warisan i  mereka (Kisah 13 : 19)

Tuhan ingin kita mewarisi sangat banyak. Oleh sebab itu, adalah sebuah kebodohan jika kita mulai sesuatu dari nol, sedangkan ada yang namanya warisan dan perjanjian. Karena memulai dari nol itu memerlukan waktu yang lama, sedangkan warisan membuat saudara selesai lebih cepat. Misalnya saudara dapat warisan sebuah pabrik, saudara tidak perlu beli tanah, urus perijinan, beli mesin bukan ? Saudara hanya perlu meneruskannya. Tapi saudara harus mempelajari, mencintai dan menghargai setiap hal dari warisan tersebut.

Sejujurnya ada banyak yang terima warisan dan tidak pernah mempelajarinya. Untuk menghentikan hujan, saya tidak hanya teriak, tapi saya juga menghitung iman saya, harga yang harus dibayar dan sebagainya. Banyak yang tidak terima warisan karena tidak mengerti setiap detail dari A sampai Z akan warisan itu, tidak mengerti harganya, tidak mengerti hitungannya.

Pendiri Coca Cola tidak mewariskan perusahaannya ke satupun anaknya karena tidak ada dari mereka yang mencintai Coca Cola, tidak ada satupun dari mereka yang mau menjalani pabrik ini, mereka berkata Coca Cola bukan minuman yang sehat dan sebagainya. Ia berkata tidak mungkin ia dapat mewariskan Coca Cola ke orang yang terus protes dan menghina minuman itu.

Hal yang sama Tuhan katakan ke saya, bahwa Mahanaim tidak akan pernah menjadi sekolah yang baik kalau dua anak saya tidak sekolah di Mahanaim, kalau saya tidak memiliki kebanggaan dan keyakinan bahwa sekolah Mahanaim adalah yang terbaik buat kedua anak saya, kalau saya tidak ada usaha dan tekad untuk menjadikan sekolah ini menjadi lebih baik lagi. Ada banyak yang menginginkan warisan, dan berpikir hanya perlu maju ke depan untuk didoakan. Ditumpang tangan. Tidak saudara, untuk menerima warisan itu ada hitungannya.

"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu 1  a  dan dengan keturunanmu, (Kejadian 9 : 9)

Demikian pula dengan Perjanjian, dari awal Tuhan selalu membuat perjanjian. Tidak bisa hanya kibarkan banner perjanjian dan berpikir dapat angkat perjanjian. Sebab setiap perjanjian memiliki harga yang harus dibayar, pengertian yang harus dimengerti dan ada bagian yang harus kita lakukan dan ada bagian yang Tuhan lakukan. Tapi dibandingkan dengan berkat yang diterima, kita ini hanya lakukan satu persen. Jangan beralasan berkata perjanjian itu susah dimengerti, karena saudara hanya belajar satu persen saja, kerja dan berkorban hanya satu persen saja dan ujungnya kita dapat seratus persen.

Salah satu warisan yang paling berharga yang saya dapat dari ayah saya adalah Warisan Iman. Saya memperhatikan bagaimana ayah saya mengimani sesuatu, itu tidak bisa dengan berkata : “Saya Imani ! Ayah saya selalu berkata harus dapat dulu dari Tuhan, harus ada peneguhan, ada Rhema dari Tuhan dan baru dipegang sampai jadi.” Saya belajar mempraktekkan iman seperti yang beliau ajarkan, saya juga mengabdikan diri saya untuk ayah saya bahkan sampai hari ini. Saya menjadi tentara dan mau mengerjakan semuanya karena ini sebenarnya adalah panggilan beliau. Tapi karena ayah saya tidak mau, maka saya yang melakukannya dan menuntaskan agar beliau dihitung sebagai orang yang menyelesaikan destinynya.

Sedikit orang yang mengerti bahasa warisan dan perjanjian yang dimiliki oleh angkatan lama yang sudah meletakkan korban seperti anak, ada dari kami yang anaknya meninggal lalu bangkit, tapi ada juga yang anaknya harus diserahkan untuk dibawa pulang Tuhan.

Untuk Festival Pelajar ini membutuhkan dana sangat besar, tapi saya tidak menarik persembahan dari jemaat atau teriak menarik berkat. Perjanjian dan Warisan Iman yang saya dapat dari ayah saya inilah yang membuat saya menghadap Tuhan dan hanya perlu berkata :

“Tuhan, ada perjanjian dan warisan antara Engkau, hambaMu Yusak dan saya. Dan warisan itu adalah sumur ayah saya yang Tuhan sudah berikan sehingga berapapun yang saya butuhkan akan selalu tersedia, ada sumur yang tidak pernah habis.”

Sumber :
Buku Pilar-Pilar Masa Penentuan
Ev. Iin Tjipto Purnomo
Halaman 27 – 30
Blessed To Bless – Bekasi

Pemesanan Hubungi :
+62 21 4585 1254 dan +62 8888 377 977

Komentar

Postingan Populer