Hidup Memperkenan Hati Bapa

Tahun yang baru sudah datang. Tahun ini saya menghabiskan malam tahun baru di kota kelahiran Mom Elly dengan melakukan beberapa aktifitas ringan & merenung. Semenjak di bandara, saya bisa merasakan atmosfir pesta tahun baru/ atmosfir liburan yang sangat kuat. Dan hal itu seperti membuat sikap hati saya jadi teralihkan - cenderung menelantarkan keberadaan dari intensitas hadirat Tuhan didalam diri saya... Saya tahu, Tuhan tidak berkeberatan untuk kita menikmati liburan tapi Dia tidak mengijinkan untuk kita jadi terhanyut dalam liburan tersebut sehingga akhirnya jadi menelantarkan Dia...
Sekarang saya merasa, hal ini telah menjadi suatu celah yang tanpa saya sadari telah dimanfaatkan oleh musuh untuk membuat saya jadi mulai 'asyik sendiri dengan dunia saya yang kecil'.
Saat hampir memasuki moment tahun baru, tiba-tiba saya  merasakan adanya 'rasa kosong dari hadirat Tuhan' dalam batin saya. Dalam kepanikan karena merasa 'kehilangan' realita hadirat Tuhan, saya melawan keadaan yang ada. Saya berdoa dalam bahasa roh, mencoba membaca Alkitab, melakukan deklarasi dan lain lain tapi sepertinya tidak membuahkan hasil yang berarti.... Dalam kondisi hati yang terasa sangat galau, tiba-tiba saya mendengarkan adanya suatu suara dari hati nurani saya. Suara hati saya berbicara memberikan suatu arahan dan tuntunan. Puji Tuhan, pagi hari ini semua kembali normal. Dari apa yang saya alami semalam, ada beberapa hal yang dapat saya jadikan sebagai pelajaran rohani:
1. Alasan Tangan Tuhan menekan hidup kita dengan keras - Dia menginginkan untuk kita dapat hidup dalam keakuratan sepenuhnya - adalah karena Dia sedang membangun hidup kita untuk menjadi suatu pola yang Ilahi.
Terkadang saya merasa, tuntutan Tuhan atas orang lain tidaklah seberat apa yang saya pribadi alami. Tapi berulangkali Roh Kudus memakai hati nurani saya untuk terus berbicara & menyatakan bahwa bagaimanapun masing-masing orang memiliki pola & rancangan Ilahi yang sudah ditetapkan oleh Bapa sendiri. Ukuran & patokan ketaatan yang harus saya jalani mungkin 'berbeda' dengan ukuran ketaatan dari orang lain - maksudnya, apa yang menjadi tuntutan Tuhan untuk saya saat ini, belum tentu sudah Tuhan terapkan ke orang-orang lain. Tapi yang pasti, masing-masing kita memiliki patokan ketaatan yang harus dijalani secara sempurna. Roh Kudus akan terus menolong, memampukan kita untuk hidup dalam ketaatan mutlak terhadap tuntutan/ standart yang sudah Bapa tetapkan. Teruslah bergantung kepada Roh Penolong itu. Apa yang kita rasa seharusnya kita jalani tapi kita 'tidak memilikinya', mintalah dari Dia... Apa yang memang 'kita miliki' akan di buat Tuhan bermultiplikasi didalam diri kita; tapi 'apa yang seharusnya kita miliki tapi tidak kita miliki', akan mengakibatkan kita jadi kehilangan semua yang sudah kita miliki (Mat 13:12)

2. Tuntunan suara hati nurani adalah merupakan 'baterai cadangan' yang Bapa sediakan bagi kita saat kita 'sedang kehilangan' realita hadiratNya didalam kehidupan sehari-hari kita.
Akan selalu ada saja suatu moment dimana kita jadi merasa seperti kehilangan realita hadirat Tuhan yang selama ini kita bangun/ tumbuhkan didalam hidup kita. Jangan panik. Segeralah meminta Roh Kudus untuk menolong kita jadi lebih peka/ jelas dalam mendengarkan suara hati nurani kita. Roh Kudus tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia adalah Tanda Meterai yang akan menjamin bahwa kita pasti akan mencapai garis akhir secara sempurna - tidak peduli apapun fakta buruk yang sedang kita hadapi; bekerja sama dengan Roh Kudus akan menolong kita untuk dapat membalikkan keadaan/ fakta sesegera mungkin. Jangan biarkan 'daya tarik dunia ini' membawa kita kembali keluar dari 'orbit realita hadiratNya'. Segera nyalakan 'mesin cadangan' dalam hidup kita dan teruslah melangkah dalam ketaatan & keakuratan pada tuntunan RohNya (termasuk tuntunan dari suara hati nurani kita)

3. Orang yang tetap mengikuti tuntunan hati nuraninya meski sedang kehilangan realita hadirat Tuhan, sesungguhnya sedang menjagai dirinya sendiri dari bahaya kehancuran rohani.
Daniel berketetapan untuk tidak akan menyentuh makanan yang disajikan di istana Nebukadnezar jauh sebelum makanan tersebut disajikan kepadanya (Dan 1:8)
Di masa dimana Tuhan berniat untuk mempromosikan kita sebagai orang benar di berbagai domain di dunia sekuler, dibutuhkan suatu ketetapan hati untuk terus melangkah mengikuti tuntunan hati nuraninya yang murni - terus melangkah untuk mengikuti arahan dari Roh Kebenaran; ketetapan hati untuk hanya melakukan apa yang benar - tidak peduli apa yang akan menjadi opini banyak orang, kesempatan/ peluang yang sepertinya terbuka lebar untuk dapat kita manfaatkan bagi kepentingan pribadi, kita telah berketetapan untuk terus hidup dalam kebenaran.
a. Dibutuhkan ketetapan hati untuk melangkah dalam kebenaran karena 'di luar sana' ada terlalu banyak godaan/ iming-iming kesuksesan besar yang dapat dinikmati tanpa harus melakukan apa yang benar. Dengan adanya ketetapan hati yang akurat sebelum datangnya godaan akan membuat kita jadi tidak perlu lagi bergumul untuk dengan segera menolak tawaran/ godaan yang ada...
b. Dengan adanya ketetapan hati untuk terus melangkah dalam kebenaran, posisi rohani yang kita miliki dihadapan Bapa akan jadi makin diteguhkan olehNya sendiri.
c. Dengan ketetapan hati untuk terus melangkah dalam kebenaran, kita sedang menutup berbagai celah yang masih ada dalam batin kita sehingga akan sia-sialah usaha musuh dalam menggoda/ mencobai kita...
Adalah merupakan tugas Iblis untuk terus mencobai/ menggodai hidup kita; adalah merupakan tugas kita untuk mengambil keputusan secara akurat demi bisa tetap hidup memperkenan hati Bapa.#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer