DASAR FONDASI

IBADAH MINGGU IFGF PALEMBANG

Minggu 26 FEBUARI 2017

DASAR FONDASI

By: Ps. Pendy Sofian

Bobby Hartanto

Tuhan memberikan penglihatan ada sebuah tembok yang dindingnya retak-retak. Walaupun retak, asal fondasinya benar, maka tidak akan roboh, tapi kalau dindingnya retak dan fondasinya tidak benar, maka akan roboh.

Tuhan akan mempercayakan kekayaan dan kemuliaanNya, hanya saja kalau kita tidak punya fondasi yang benar, maka akan roboh.

Fondasi itu sesuatu yang tidak kelihatan, tapi itu yang paling penting dari sebuah bangunan.

1 Timotius 4:12
12: Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
 
Teladan dari:
1. Perkataan
2. Tingkah laku
3. Kasih
4. Kesetiaan
5. Kesucian

Tidak bisa hanya dari hati, tapi apa yang keluar dari hidupmu itu yang akan dilihat orang lain. Mau hatimu bagus bagaimanapun juga, tapi kalau dari perkataanmu kasar, tingkah laku tidak baik, orang tidak akan respect. Orang tidak akan melihat fondasimu, tapi kalau fondasimu salah, bangunanmu akan roboh.
Timotius orang yang masih muda, bagaimana agar dia jadi teladan?

1 Timotius 4:13-15
13: Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
14: Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
15: Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Kita sebagai orang Kristen harus mengalami pertumbuhan, jadi kepala dan bukan ekor. Seharusnya progress pertumbuhan kita itu nyata dan bisa dilihat semua orang.

Apa yang menjadi fondasi dalam kekristenan?
1 Timotius 4:13
13: Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.

Ayat 14 baru Paulus mengajarkan Timotius untuk mempergunakan karunia. Karunia itulah yang dilihat oleh orang lain. Tapi fondasi awalnya adalah 3 hal tersebut.

1 Timothy 4:13 (HRB)
13: Until I come, be diligent in reading, and in prayer, and in teaching.

Diligent atau ketekunan adalah melakukan dengan konsisten, dan itu adalah cara membangun fondasi.

Be diligent in reading.
Ketika Yosua masuk ke tanah perjanjian, ada fondasi yang diberikan kepada Yosua, jangan lupa memperkatakan taurat Tuhan siang dan malam, supaya perjalanannya beruntung. Satu-satunya kekalahan yang dialami Yosua adalah di Ai, karena dia tidak mendengar Firman Tuhan. Kalau kita tekun mendengar Firman Tuhan, suara Tuhan, tidak mungkin ada kekalahan atau kesialan, yang ada adalah keberuntungan. Ketekunan itu tidak tergantung mood. Be diligent.

Be diligent in praying.
Jangan terlambat ketika ada doa, apalagi tidak datang. Dua hal ini yang kita terima dari Tuhan.

Be diligent in teaching.
Tidak cukup kita hanya terima dan terima dari Tuhan, tapi harus diajarkan ke orang lain, sehingga itu akan membuatmu bertumbuh dan kemajuanmu dilihat oleh orang lain.

Lukas 10:38-42
38: Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
39: Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,
40: sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
41: Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
42: tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak orang yang menganggap Maria tidak melakukan apa-apa. Padahal yang sebenarnya adalah Maria melakukan hal yang terbaik, yaitu duduk diam di dekat kaki Tuhan dan mendengarkan perkataan Tuhan. Ini bukan effortless, tapi effortful. Bagi sebagian besar orang, lebih mudah melayani daripada duduk diam dekat kaki Tuhan. Contoh lebih sulit menyanyi satu jam, menari satu jam, atau duduk diam mendengar perkataan Tuhan selama satu jam?

Ini yang membuat Maria berbeda dibandingkan wanita lain. Dan kisahnya diceritaman dimanapun Injil diberitakan. Bukan karena pelayannya kepada Tuhan, tapi karena relationshipnya dengan Tuhan. Maria adalah orang yang memiliki relationship yang spesial dengan Tuhan, bahkan ketika Yesus bangkit, Maria adalah pribadi yang ditemui.

Tujuan utama Tuhan menyelamatkan kita bukan untuk kita melayani Dia, tetapi untuk memulihkan hubungan antara kita dengan Bapa di Surga. Jangan pernah menggantikan hubungan kita dengan pelayanan. Tidak ada satupun pelayanan yang membuat kita menjadi semakin intim dengan Tuhan, menjadi lebih peka dengan Tuhan, menjadi lebih bertumbuh dalam Tuhan. Pelayanan juga tidak menjamin kita masuk surga.

Matius 7:22-23
22: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23: Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Bukannya pelayanan tidak penting.
Kenapa kita melayani Tuhan?
Kita melayani Tuhan karena kita mencintai Tuhan, kita ingin menyenangkan hati Tuhan, menyalurkan kebaikan Tuhan.

Ministry is giving by love, not receiving love. Kita melayani karena kita jatuh cinta ke Tuhan, bukan karena ingin mendapatkan cinta Tuhan. Kalau engkau melayani karena ingin dapat sesuatu, one day engkau bisa kecewa.

Seorang raja tidak membutuhkan anaknya untuk melayani dia. Tetapi dia akan mempercayakan bagian dari kerajaan itu kepada anaknya sesuai kapasitas. Kita itu diangkat anak oleh Bapa di surga, dan yang terpenting adalah hubungan, bagainana hubungan kita dengan Tuhan.

Lukas 15:21-23
21: Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
22: Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
23: Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.

Bapaknya tidak bersukacita karena mendapatkan hamba baru atau membutuhkan pelayan baru yaitu anaknya, tapi dia senang ketika anaknya kembali, hubungan bapak dan anak dipulihkan.

Lukas 15:29-31
29: Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
30: Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia.
31: Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.

Anak sulung telah bertahun-tahun melayani bapaknya. Anak sulung melayani tanpa mengenal bapaknya. Dia melayani demi sebuah upah.

Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan?
Tuhan sudah sangat siap mempercayakan kekayaan dan kemuliaan, tapi fondasimu harus benar!

Waktu yang mana yang lebih banyak engkau habiskan, apakah untuk relationship dengan Tuhan atau untuk pelayanan? Bagaimana kehidupan doamu, baca alkitabmu, pengajaran yang keluar dari hidupmu?

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Komentar

Postingan Populer