Tuhan Menepati JanjiNya

Tuhan Menepati JanjiNya
Pastor Lukas Yoesianto


Yakub Masuk dalam Perjanjian Abraham (Kejadian 32:1-7)
Saat hendak bertemu dengan Esau, Yakub merasa ketakutan. Hal ini berkaitan dengan masa lalu yang belum dibereskan, yaitu tentang perebutan hak kesulungan. Dalam hidup kita, seringkali kita juga dihantui oleh masa lalu dan dibayangi oleh masa depan. Sehingga kita tidak bisa menikmati hari ini.  Dalam persiapan menghadapi Esau, Yakub mencoba mengkalkulasi dengan kekuatan dan kecerdasannya. Ia siapkan pasukan para wanita untuk ada di barisan depan dan pasukan yang lainnya di belakang. Jadi, seadainya satu gagal, masih ada yang lainnya. Bukankah ini juga yang sering kali kita lakukan? Kita mencoba menghitung dan menghadapi masalah yang ada dengan kekuatan kita sendiri.

Di sisi lain, dalam keadaan ketakutan Yakub menempatkan dirinya pada perjanjian Abraham. Yakub berseru kepada Tuhan,

"Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu –

Yakub masuk dalam perjanjian Abraham dan Ishak, dan perjanjian Tuhan dengan dirinya sendiri. Ia menempatkan kehidupannya di dalam perjanjian - dia taruh hidupnya di jalur berkat!

Melalui iman percaya kita kepada Kristus, kita juga berhak menikmati semua perjanjian Abraham itu. Kalau kita merasa hidup kita sudah cukup baik jangan puas, percayalah karena perjanjian Abraham, hidup kita seharusnya bisa jauh lebih baik dari sekarang, baik dalam kerohanian, keuangan dan kesehatan kita. Biarkan Dia mengatur ulang hidup kita. Tidak ada yang terlalu sukar bagi Dia. Biar Dia membuat terobosan sehingga yang terbaik datang dalam hidup kita. Sebagian orang memilih menyerah dan tidak mau berjuang dalam iman. Jangan katakan, "ini nasibku." Setiap kita punya kodrat ilahi dan panggilan ilahi. Apa yang tertulis dalam alkitab itulah seharusnya kita. Bukan ketakutan masa lalu yang menghantui dan masa depan yang membayangi kita.

Janji, Sumpah, dan Ketetapan Tuhan (Mazmur 105: 8-10)
Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan, yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak;  diadakan-Nya hal itu menjadi ketetapan bagi Yakub, menjadi perjanjian kekal bagi Israel,

Pada awalnya Allah memberikan perjanjian kepada Abraham, lalu janji itu dinyatakan sebagai sumpah kepada Ishak, dan selanjutnya menjadi ketetapan yang diberikan kepada Yakub. Artinya janji itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diubah. Dia adalah Allah pemegang perjanjian! Dia akan merekayasa dan berkerja sampai semua perjanjianNya itu terjadi.

Tuhan Tidak Pernah Lupa Akan JanjiNya (Keluaran 2:23-25)
Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.  Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.  Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.

Kerena menggerutu, bangsa Israel lama berputar-putar di padang gurun. Mereka tidak segera masuk tanah Kanaan. Kalau janji Tuhan tertunda lama, seperti perjalanan bangsa Israel, bisa jadi karena kita sering menggerutu. Jadi,  jangan menggerutu, ganti gerutuan dengan ucapan syukur.

Ketika bangsa Israel berseru kepada Tuhan, Tuhan mendengar dan menyatakan diri serta mengingat perjanjianNya.  Tuhan memperhatikan umatNya. Hari itu Tuhan menyatakan diri kepada Yakub, dan juga menyatakan diri kepada orang Israel. Tuhan memperhatikan mereka. Begitu juga dengan kita, Tuhan juga memperhatikan kita.

Dua Hal yang Membuat Janji Tuhan Digenapi Dalam Hidup Kita
Menggali Kembali Sumur yang Tertimbun (Kejadian 26:18)
Ishak tahu menghargai apa yang sudah dilakukan oleh leluhurnya. Ia menggali kembali sumur yang sudah tertimbun, yaitu sumur yang pernah digali oleh Abraham. Kalau kita membaca firman, ini seperti menggali kembali sumur yang tertimbun. Kita jadi mengerti berkat yang Tuhan sediakan bagi kita. Seringkali orang tidak tahu janji Tuhan yang memerdekakan.

Cekatan dan Sigap (Kejadian 25:29)
Dalam hitungan detik Yakub sigap ketika Esau hendak minta sup kacang merah. Dengan cepat ia meminta agar hak kesulungan Esau diserahkan jika ingin mendapatkan yang merah-merah. Ini berarti setiap hari Yakub memikirkan dan merenungkan tentang hak kesulungan. Sehingga begitu ada kesempatan ia siap. Beda dengan Esau. Esau memandang rendah hak kesulungan (Kejadian 25:32), sementara Yakub sangat menghargai dan menginginkannya.

Ketika kita memandang rendah perkara rohani, memandang rendah perjanjian, memandang rendah kebenaran Tuhan, jangan heran jika berkat itu tidak datang kepada kita namun mengalir pada orang lain.

Ayat Hafalan!

Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya  
Efesus 1:11

Disarikan dari kotbah Ps. Lukas Yoesianto dalam Ibadah Raya pada tanggal 29 Januari 2017 di Kemah Daud Ministries Jogja

Komentar

Postingan Populer