Anak Yang Hilang

Ibadah Raya Umum
Firman Tuhan oleh
Bp. Kristono Nugroho
Kemah Daud Ministries Jogja
12 Maret 2017, 17.30


Tentunya kita pernah mendengar kisah anak yang hilang.

Alkitab mengatakan bahwa anak yang bungsu meminta kepada Bapaknya harta benda, dia menghabiskan semuanya bahkan sampai kondisinya menyedihkan - makan makanan babi saja tidak diijinkan. Sampai dia menyadari keadaannya dan mau kembali kepada Bapaknya.

Lukas 15:20
Maleakgi 4:5-6

Kita sering dengar anak kita kembali kepada anak, namun firman Tuhan mengatakan bahwa bapa-bapa kembali kepada anak-anak.

Kita sebagai orang percaya musti menggenapkan bahwa kita harus menjadi bapa-bapa rohani untuk datang kepada anak-anak untuk menjangkau yang terbilang.

Tidak kebetulan bahwa Bapak Gembala sampai pelayanan Andreas - menemukan yang terhilang, melayani dan membawanya masuk dalam rumah Tuhan.

Karena itu diperlukan bapa-bapa rohani untuk menjangkau yang terbilang.

Hati bapa-bapa harus kembali ke jiwa-jiwa yang terhilang.

Pertama,  memiliki mata Bapa
(Lukas 15:20)

Ketika ada orang yang bermasalah, kita menangkapnya dan melayaninya.

Kedua, punya belas kasihan
(Matius 9:11, 36)

Kita tidak bisa melayani pelayanan Andreas jikalau kita tidak memiliki belas kasihan untuk jiwa-jiwa.

Senantiasa Yesus memandang tuaian karena belas kasihan. Oleh belas kasihan itulah Roh Tuhan akan bekerja dengan kuat.

Ketiga, datang kepada jiwa-jiwa
(Lukas 15:20)

Sewaktu Adam jatuh dalam dosa, Tuhan mencari Adam. DNA yang sama juga kita miliki, karena itu datanglah kepada jiwa-jiwa.

Lukas 15:4

Keempat, dipulihkan total (Lukas 15:22)

Dikenakan jubah yang baru. Jubah berbicara hidup baru.

Bartimeus teriak kepada Yesus. Yesus memandang, penuh belas kasihan dan katakan tanggalkan jubah kemiskinan dan kebutaannya.

Layani jiwa-jiwa untuk tanggalkan hidup lamanya (berikan jubah yang baru).

2 Korintus 5:16-17

Tuhan pulihkan dengan memberikan cincin - ini bicara covenant dan otoritas.

Ayo kenakan cincin kepada jiwa-jiwa. Ajari dan didik petobat-petobat baru untuk memiliki kuasa sebagai anak-anak Allah. Inilah hak istimewa kita (Roma 8:15).

Lalu kenakan sepatu - ajari setiap jiwa-jiwa untuk memiliki kasut kerelaan untuk menangkan jiwa (Efesus 6:15).

Dan yang terakhir adalah pesta kerajaan. Kalau kita mau jadikan pesta di Sorga, bawalah jiwa-jiwa (Lukas 15:6).

Resume by

Joseph Budi Abdipatra

Komentar

Postingan Populer