Hidup Kepenuhan Roh Kudus

Hidup Kepenuhan Roh Kudus

Hidup dalam kepenuhan Roh adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap orang percaya yang hidup di akhir jaman ini. Ada sistem perekonomian Babel, ada hari yang jahat, ada masa yang sukar, ada berbagai pekerjaan roh-roh dunia & roh-roh jahat di sekitar kita; itu semua sudah cukup menjadi alasan untuk kita harus terus mengkondisikan diri selalu ada dalam kepenuhan Roh pada suatu level tertentu...

1. Mengalami kepenuhan Roh adalah sebuah gaya hidup yang dapat dilatih & terus dibangun dalam kehidupan sehari-hari orang percaya.

Saat orang percaya memberi diri untuk terus dipimpin oleh Roh -  'be led of the Spirit' - Gal 5:18 - di tulis dengan kata Yunani: Agō  yang juga dapat diterjemahkan sebagai Di pimpin secara di tuntun, untuk membawa sampai ke titik tujuan seperti menuntun seekor binatang; di pimpin dengan cara di temani hingga tiba di tempat tujuan - mereka akan alami bagaimana Roh Kudus akan terus memakai suara hati nurani, impresi maupun imajinasi untuk membawa orang yang bersangkutan hidup dalam standart Ilahi, kepenuhan Roh seperti yang sudah ditetapkan oleh Bapa.

Walau awalnya terasa aneh & susah - karena hampir setiap menit/ jam terus mencoba menerima & mengikuti arahan Roh Kudus yang selanjutnya; walau nampaknya butuh waktu, tapi secara pasti, akan mulai terbangun suatu pola hidup yang Ilahi didalam kehidupan sehari-hari kita. Selama kita terus men-setting pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang dari Roh, otomatis akan terus menikmati suatu level kepenuhan Roh dalam suatu skala tertentu & terus bertumbuh didalam takaran kepenuhan Roh yang ada (Rom 8:5, Kol 3:1-4)

2. Ada beberapa level kepenuhan Roh yang dapat terus diusahakan untuk dapat kita nikmati dalam kehidupan sehari-hari kita:

a. Disetiap situasi yang kita hadapi akan selalu ada firman di mulut kita (Kis 2:14-18, Mat 4:1-11)

Pekerjaan Firman & Roh dalam hidup seseorang akan membuat orang yang bersangkutan jadi menikmati bekerjanya roh doa. Apapun situasi, peristiwa & fakta yang harus ia hadapi, akan ia 'bungkus' doa-doa yang terus dinaikkan di hadapan hadirat Bapa. Inilah yang membuat Bapa selalu memberikan firmanNya kepada setiap orang percaya. Dengan firman yang mereka terima, setiap fakta akan dapat diubahkan jadi selaras dengan kuasa firman (Yoh 1:3, Ibr 11:3, Rom 4:17-23) Menarik untuk menggaris bawahi pernyataan Paulus yang ia sampaikan ke jemaat di Efesus tentang kuasa firman yang dapat mereka terima saat ada dalam suatu peperangan rohani; kuasa firman itu akan mereka terima saat mereka terus tinggal dalam roh doa (Ef 6:17-18)

Melalui roh doa - termasuk didalamnya doa dalam bahasa roh - Tuhan ingin memastikan akan selalu ada firman yang datang dalam hidup kita; menjadi senjata rohani untuk kita menghadapi apapun yang memang harus kita hadapi. Memastikan kita selalu ada dalam posisi yang berkemenangan.

b. Ada suatu 'kesadaran diri' untuk selalu meresponi apa yang terjadi dengan respon yang positif/ akurat
Ef 5:15-16 - dalam terjemahan FAYH: "Jadi, BERHATI-HATILAH DENGAN KELAKUAN SAUDARA; masa ini adalah masa yang jahat. JANGAN BERLAKU BODOH, TETAPI JADILAH BIJAKSANA; pakailah setiap kesempatan yang ada untuk melakukan kebajikan."
Dengan terus memberi diri di pimpin oleh Roh, akan mulai terbangun suatu pola hidup yang akurat dalam diri kita. Terlepas dari kebiasaan masa lalu kita yang mungkin tergolong temperamenta - saat pola Ilahi tersebut terbangun kuat dalam diri kita, di saat-saat biasanya kita jadi 'meledak' dalam kemarahan, kita akan dibikin takjub oleh pekerjaan Roh didalam diri kita sendiri; karena 'somehow' - entah bagaimana, kesadaran diri didalam hidup kita akan menjagai diri kita dari mengucapkan ataupun melakukan hal-hal bodoh yang justru dapat memunculkan ekses negatif. Roh menguasai 'alam sadar' & 'alam bawah sadar' kita sehingga seluruh tindak tanduk & perilaku kehidupan sehari-hari kita bisa tetap ada dalam kontrol & kendali Roh Kudus serta kebenaran firmanNya.

c. Kehidupan sehari-hari kita memanifestasikan pola Ilahi yang sudah Tuhan bangun melalui pewahyuan firman & pekerjaan Roh yang terjadi secara konstan dalam hidup kita (Ef 5:17, Rom 12:2)

Seseorang yang memberi diri untuk belajar mengikuti pimpinan Roh Kudus - 'be led of the Spirit' - Gal 5:18 - di tulis dengan kata Yunani: Agō  yang juga dapat diterjemahkan sebagai : Di pimpin secara di tuntun, untuk membawa sampai ke titik tujuan seperti menuntun seekor binatang; di pimpin dengan cara di temani hingga tiba di tempat tujuan.

Saya membayangkan bagaimana Roh Kudus akan membangun pola hidup didalam diri kita adalah dengan memberikan arahan untuk melakukan hal-hal penting secara rutin hingga terbentuk menjadi suatu kebiasaan - secara otomatis kita akan terdorong untuk melakukan hal itu. Misalkan, kebiasaan membaca Alkitab 1 jam sekali; Roh Kudus akan terus melatih kita untuk melakukan hal tersebut sampai menjadi suatu kebiasaan yang Ilahi dalam hidup kita.

Bahkan dalam terjemahan FAYH, ayat dalam Ef 5:19 memberikan gambaran yang lebih jelas tentang 'pola Ilahi' yang perlu terbangun dalam hidup setiap orang percaya:

"Hendaklah Saudara banyak membicarakan Tuhan, mengutip mazmur serta puji-pujian, dan menyanyikan lagu-lagu rohani dengan tulus hati."

d. Ada suatu pengaruh Ilahi/ impartasi Roh yang mampu menggerakkan seseorang menjadi 'manusia yang lain' (Kis 4:7-13, 31; 1 Sam 10:6-7)
Kitab Efesus 5:18 mensinonimkan antara mabuk oleh anggur dengan kepenuhan Roh. Dengan kata lain, kita harus memastikan ada level kepenuhan Roh yang sama seperti orang mabuk: orang yang mabuk tidak sadar lagi akan dunia sekelilingnya (kita betul-betul dicengkeram oleh realita hadiratNya), orang mabuk tidak lagi sadar akan keberadaan dirinya (kita sepenuhnya 'di kontrol' & digerakkan oleh Roh Kudus)
Saat Petrus mengalami kepenuhan Roh, ia tidak lagi 'terganggu' oleh realita bahwa dia adalah orang yang pernah menyangkal Yesus 3 kali.

Dengan penuh keberanian, ia berdiri & berkhotbah serta membimbing 3000 orang untuk menerima Kristus sang Mesias menjadi juruselamat pribadi mereka (Kis 2:14-40) Saat Stefanus dipenuhi Roh, dengan penuh hikmat & kuasa ia berhasil membungkam mulut jemaat Libertini, orang-orang Yahudi dari Kilikia & Asia. Roh Kuduslah yang memberi setiap kata & kalimat untuk Stefanus ucapkan (Kis 6:8-10)

Dan ada banyak lagi kisah-kisah Alkitab yang menyatakan level kepenuhan Roh seperti itu termanifestasi. Sekarang adalah giliran kita! Dimasa kita hidup sekarang ini, level kepenuhan Roh yang membuat kita 'menjadi manusia lain' akan lebih sering terjadi; bahkan akan termanifestasi secara sedemikian rupa hingga membuat kita menjadi manusia yang lain secara permanen...#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer