Kebangkitan Anak Kerajaan II Vol 1

Sunday Celebration
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 19 Februari 2017

"KEBANGKITAN  ANAK  KERAJAAN II"

Yesaya 55:10-11 10. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11. demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Matius 13:19-23 19. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. 20. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. 21. Tetapi ia tidak berakar dan?tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad. 22. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. 23. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Kerinduan Hati Tuhan adalah memunculkan setiap kita sebagai anak-anak kerajaan, menjadi orang-orang benar yang bercahaya dalam kerajaan Bapa. Tuhan mau memunculkan kita sebagai anak-anak Kerajaan, menjadi orang-orang benar dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dimunculkan menjadi anak-anak kerajaan dan menjadi orang-orang benar, dibutuhkan pekerjaan Firman dalam kehdupan kita. Firman yang lewat harus masuk dan mencetak ulang setiap keberadaan kita. Firman Tuhan tidak boleh hanya sekedar menjadi wacana saja, tetapi setiap Firman harus mencetak ulang keberadaan kita.  Sehingga keberadaaan kita bukanlah manusia yang penuh dengan keterbatasan, keberadaan yang manusiawi tetapi keberadaan kita  akan memunculkan karakter ilahi (kodrat Ilahi). Ada banyak hal ilahi yang Tuhan nyatakan dalam keberadaan kita.
Permasalahannya adalah banyak benih yang ditabur dan menjadi mubajir. Karena ketika benih tersebut ditaburkan, sebagian benih jatuh di pinggir jalan, atau di  tanah yang berbatu-batu, jatuh di semak duri adalah benih tersebut menjadi sia-sia.Itu adalah tanah hati yang tidak produktif. Tidak ada penolakan terhadap Firman Tuhan. Semua diterima dengan sukacita. Tetapi permasalahannya benih tersebut tidak menghasilkan buah.
Salah satu penyebab mengapa orang-orang benar belum dimunculkan sebagai anak-anak kerajaan  yang bercahaya dalam kerajaan Bapa adalah saat kita mendengarkan Firman Tuhan, kita hanya menyediakan tanah hati yang di pinggir jalan. Orang yang mendengarkan Firman Tuhan tidak bisa mengerti akan Firman Tuhan yang disampaikan. Saya mencoba sebisa, sebaik mungkin yang saya lakukan untuk menolong jemaat memahami Firman. Akan tetapi frekuensi hidup yang kita bawa masih berbeda dengan frekuensi yang Tuhan harapkan. Tanpa kita sadari kita masih hidup dalam kedagingan. Hati kita masih tertuju kepada dunia, sehingga saat Tuhan memanggil kita mengarahkan ke surga, kita mengalami kesulitan.
Tidak mengerti Firman Tuhan bukanlah disebabkan kebodohan, tetapi akibat frekuensi yang kita bawa tidak sesuai dengan frekuensi surga. Frekuensi yang dibawa masih sebagai frekuensi yang duniawai, sehingga pada saat kita ingin mengarahkan hati kita, frekuensi yang kita punyai tidak sesuai dengan frekuensi lain.
Alasan lainnya adalah kita datang dengan tanah hati yang salah. Akibat masih adanya konflik batin, benih Firman Tuhan yang ditaburkan tidak memunculkan hasilnya. Kepada orang-orang  yang masih mempunyai benturan, konflik batin yang tidak dibereskan, ini adalah seperti benih Firman Tuhan yang jatuh di tanah yang berbatu-batu. Firman tersebut kita terima dengan senang hati, akan tetapi tidak akan bertumbuh.
Seandainya sebagai orang percaya, semua kita memiliki tanah hati yang terbaik, maka setelah sekian tahun menerima taburan benih Firman, seharusnya minimal dalam hidup kita sudah muncul buah-buah kehidupan 30 kali lipat.  Kalau bagus muncul 60 kali lipat dan kalau bagus sekali muncul 100 kali lipat. Harusnya kita semua sudah memunculkan dampak dan buah. Alasan mengapa kita masih terus masih ada dalam pergumulan adalah benih yang ditaburkan tidak pernah berbuah. Kita mengetahui banyak, tetapi kita tidak mengetahui cara mempraktekan/menghidupi kebenaran Firman Tuhan tersebut.
Pagi ini saya menyatakan bahwa masa perubahan sudah tiba! Masa kebangkitan anak-anak kerajaan, masa kebangkitan orang-orang benar sedang datang atas kehidupan kita. Seandainya kita memiliki tanah hati yang terbaik, saya percaya Tuhan akan membawa kita memunculkan dampak yang nyata. Minimal kita akan terus berkemenangan. Kalau kita datang dengan pergumulan, benih Firman Tersebut akan terhambat.
Tanah hati yang ketiga adalah tanah yang penuh dengan semak duri. Firman Tuhan masuk, tetapi tidak ada buahnya. Selama kita datang dengan membawa tanah hati yang penuh tekanan, dengan sikap hati yang penuh dengan kekuatiran, maka Firman Tuhan yang masuk tidak akan bertumbuh.
Dari berbagai perumpaan benih yang jatuh di berbagai jenis tanah, kita bisa mengelompokan dua jenis hati, yaitu tanah yang tidak produktif dan tanah yang produktif/menghasilkan buah. Selama kita masih punya pemikiran bahwa tanpa uang kita tidak bisa berbuat apa-apa, ada tipu daya kekayaan yang akan menghambat benih bertumbuh.  Roh keserakahan, cinta akan uang, takut kekurangan uang adalah jenis tanah hati yang penuh dengan semak duri. Taklukan roh keserakahan, cinta akan uang, takut berkekurangan, sehingga kita bisa menyediakan tanah hati yang terbaik.
Bagaimanakah cara menanggulangi jenis tanah hati tersebut, dan mengubahkan menjadi tanah hati yang terbaik? Bagaimana kita bisa memastikan dalam hidup kita tersedia tanah hati yang terbaik?
Lihat kembali Yesaya 55 dituliskan bagaimana Tuhan memberikan CARA untuk menanggulangi tanah hati yang di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu dan semak duri. Perhatikan Yesaya 55 :10. Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ (artinya tidak naik ke langit lagi), melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,11. demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku (Tuhan ada di SURGA/Langit): ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia (Tidak akan kembali ke langit dengan kosong), tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Ketika Firman Tuhan disampaikan, Tuhan berkata-kata, Firman tersebut tidak akan kembali dengan sia-sia. Sebagaimana  hujan, salju turun dari langit, tidak akan kembali ke langit. Ketika Firman Tuhan disampaikan, kita harus belajar menerima Firman Tuhan seperti hujan dan seperti salju, maka Firman tersebut akan bekerja dalam hidup kita. Untuk Firman Tuhan bekerja seperti salju atau seperti hujan, agar mendatangkan hasil yang maksimal, dibutuhkan KERJA SAMA  antara kita dengan Roh Tuhan.
Pertama-tama  Firman  itu akan mengariri tanah yang di pinggir jalan yang seperti tanah yang keras, akan diairi,  sehingga masalah tanah hati yang dipinggir jalan akan terselesaikan. Bukan hanya mengairi, tetapi hujan tersebut akan membuat tanah tersebut menjadi subur.
Pada tanah hati yang berbatu-batu, tanah hati tersebut akan menjadi subur. Sedangkan pada tanah hati yang semak duri akan diairi menjadi siap untuk menerima Firman Tuhan. Tanah hati yang terbaik akan memberikan BENIH kepada kita. Mari kita berpikir seperti kalau kita mempunyai satu benih biji jagung yang ditaburkan di tanah hati yang terbaik, dan akan menghasilkan 1 pohon jagung yang penuh dengan banyak benih sehingga ketika panen kita tidak hanya punya 1 jagung, tetapi ratusan jagung.
Itulah yang ingin Tuhan lakukan. Dia tidak mau kita terus menjadi satu orang. Ada dampak kuat yang Tuhan yang ingin kita munculkan. Saya ingin membagikan bagaimana kerjasama seperti apa yang harus kita lakukan agar Firman Tuhan yang datang akan mengairi tanah hati kita dan dapat menanggulangi tanah hati yang bermasalah. Lihat Mazmur 8 : 2 Dari mulut bayi-bayi dan anak- anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.
Kalau kita mau menyadari di dalam roh, alasan mengapa kita sulit menerima Firman Tuhan untuk berakar adalah bukan karena kita adalah orang bodoh. Tetapi karena ada musuh, ada pendendam yang terus bekerja menyetel frekuensi hati kita agar selalu ke arah frekuensi dunia, sehingga kita membawa jenis hati yang di pinggir jalan.
Ada musuh, ada pendendam, ada pekerjaan roh-roh jahat yang mengkondisikan hidup kita penuh dengan konflik batin. Kalau ditanya apakah kita tahu Firman, kita akan menjawab tahu. Ada musuh, ada pekerjaan roh roh dunia yang membuat kita mempunyai hidup yang penuh konflik batin.
Tuhan telah meletakan kuasa di mulut kita untuk mengubahkan kondisi hidup kita yang tidak pernah paham akan Firman Tuhan, kondisi hidup yang terus tertuju kepada dunia atau cinta akan dunia. Ketika kita mempergunakan mulut kita untuk memperkatakan FirmanNYA (apa yang Tuhan katakan, kita perkatakan ulang), maka tanah hati yang berbatu-batu akan dibuat subur. Tanah hati yang penuh semak duri akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.  Tuhan sedang terus bekerja  mempergunakan mulut kita untuk menolong kita  menyediakan tanah hati yang terbaik. Saat tanah hati yang terbaik tersedia, ada panen hasil yang akan kita nikmati.

Bersambung ke part ke-2............
untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU

Komentar

Postingan Populer