Membangun Reputasi dan Nama Baik

Membangun Reputasi dan Nama Baik


Ams 10:7 KENANGAN KEPADA ORANG BENAR MENDATANGKAN BERKAT, tetapi nama orang fasik menjadi busuk.

Ams 22:1  NAMA BAIK LEBIH BERHARGA DARI PADA KEKAYAAN BESAR, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Sekali waktu Tuhan membawa saya untuk merenungkan ayat-ayat diatas dan pada akhir perenungan tersebut saya mengambil satu kesimpulan:

Kehidupan manusia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan aspek ingatan, kenangan/memory.

Walau segera setelah seseorang meninggal, maka berbagai ingatan, kenangan/ memory tentang dirinya-pun dalam waktu singkat akan segera berlalu/dilupakan orang (Pengk.1:11, 2: 16, 9:5) - dan inilah salah satu alasan utama mengapa ada beberapa orang yang sudah sukses dalam hidupnya, dengan sengaja mematenkan atau membangun suatu bangunan tertentu sebagai suatu monumen untuk orang bisa tetap mengingat akan dirinya & keberhasilan-keberhasilannya (2 Sam.18:18) - tapi bagaimanapun cepatnya ingatan/kenangan terhadap seseorang akan berlalu, tapi ingatan/ memory akan seseorang sesungguhnya menyatakan jati diri, keberadaan & eksistensi dari orang yang bersangkutan selama ia ada di bumi ini...

Ada beberapa orang yang meninggalkan legacy ingatan/kenangan yang buruk tentang dirinya tapi tidak sedikit pula orang-orang yang meninggalkan ingatan, kenangan yang indah bahkan menginspirasi bagi banyak orang di bumi ini...

Setiap orang memiliki tanggung jawab secara pribadi untuk menuliskan kenangan/memory tentang dirinya di atas 'kertas perjalanan hidup' yang ia lalui dalam kehidupan sehari-harinya.

Setiap keputusan yang ia ambil, setiap perkataan, tindak tanduk, respon serta reaksi yang ia tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari adl merupakan sebuah tulisan yang tidak akan bisa dihapus; kalaupun ada banyak kesalahan yang ia buat dalam hidupnya, 'kenangan hitam' tersebut hanya bisa 'ia tutup' dengan keputusan, ucapan, tindak tanduk, respon dan reaksi yang lebih akurat di sisa kehidupan yang masih ia miliki.

Memang orang akan tetap mengingat kejatuhan/perjinahan Daud dengan Batsyeba tapi ingatan buruk tersebut akan 'tertutup' oleh kenangan tentang Daud sebagai raja yang dikasihi di Israel (2 Sam 23:1)

Mulailah mengisi memory yang kita miliki tentang diri kita, bangun memory yang menyenangkan bersama keluarga kita & pastikan ada banyak orang yang memiliki ingatan, kenangan/memory yang menginspirasi tentang keberadaan kita...

1. Memory yang kita miliki tentang diri kita sendiri

Mulailah mengisi memory yang kita miliki tentang diri kita dengan hal-hal yang indah, menyenangkan, menginspirasi, menguatkan - pendek kata dengan berbagai hal yang positif.

Ambillah keputusan untuk secara aktif memastikan imajinasi, pemikiran & gelora emosional yang kita rasakan selalu positif; belajarlah untuk melihat segala sesuatu yang kita alami dari sisi yang positif, yang Ilahi sehingga akan selalu muncul respon yang akurat.
Bahkan berkaitan dengan peristiwa buruk yang pernah kita alami di masa lalu; belajarlah untuk memetik hikmah atas setiap peristiwa yang pernah terjadi. Percuma saja meratapi apa yang pernah terjadi. Berbekal dari salah satu ingatan positif yang kita miliki, bangkitlah dari kekecewaan, keputus asaan/kefrustasian yang selama ini membelenggu hidup kita dan mulailah melangkah -keep move on - karena lembah kekelaman dalam hidupmu akan segera berganti menjadi padang rumput yang hijau dengan aliran air tenang yang akan menyegarkan jiwamu kembali...

2. Memory yang kita bangun dalam keluarga

Keluarga selalu berbicara tentang 'the extention of our life' - interaksi yang kita lakukan bersama dengan anggota keluarga kita yang lainnya; interaksi dengan pasangan hidup, anak-anak, keponakan, om/ tante, orang tua & mertua...

Meskipun dalam membangun interaksi dengan keluarga kita akan melibatkan banyak orang, tapi sadarilah bahwa memory yang akan kita bangun tentang diri kita dalam kehidupan setiap anggota keluarga yang ada sama sekali tidak ada kaitannya tentang mereka. Ini sepenuhnya bergantung pada diri kita sendiri - keputusan-keputusan yang kita ambil; ucapan yang kita ucapkan - terlepas dari nada suara yang kita pakai terdengar menyenangkan ataupun tidak; tindak tanduk yang kita munculkan - terlepas hal tersebut akurat ataupun tidak; setiap respon dan reaksi yang kita munculkan atas berbagai perisiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari...

Karena itu, pastikan kita terus menjalani kehidupan sehari-hari sebagai pelaku firman; biarlah seluruh anggota keluarga kita melihat bagim kehidupan sehari-hari kita selalu dikuasai & dikendalikan oleh firman & RohNya...

Secara pribadi, saya rindu dilihat oleh anggota keluarga saya sebagai seorang suami & ayah yang takut akan Tuhan, mencintai kebenaran, menginspirasi - dan kalau memungkinkan, sekaligus menyenangkan - saya perlu terus menumbuhkan sense of humour dalam hidup saya; selama ini pembawaan sehari-hari saya masih terlalu serius bagi banyak orang...

Tapi artinya, saya harus membangun keberadaan saya secara sedemikian rupa - disinilah pentingnya pelajaran membangun manusia roh terus dipraktekkan - sehingga melalui keberadaan saya, akan ada suatu memory yang terbangun kuat dalam hidup keluarga saya...

3. Memory yang dimiliki oleh teman, lingkungan/komunitas tentang diri kita

Ada pepatah yang berkata: Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang; sedang manusia mati meninggalkan nama baik...

Dibutuhkan integritas, ketekunan & kekonsistenan dalam membangun nama baik/reputasi. Tapi sesungguhnya itulah warisan paling berharga yang bisa kita berikan kepada anak-cucu kita (Ams 17:6)

Teruslah memposisikan diri menjadi solusi bagi komunitas/bangsa; jalani hidupmu sehari-hari terus selaras dengan prinsip firman & kemurnian hati nurani. Tanpa kita sadari, kita sedang membangun suatu pola kehidupan & teladan bagi generasi dibawah kita; mereka akan bangkit menjadi generasi yang lebih baik, lebih unggul dari diri kita... Enjoy your brighter future.

#AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer