MENANGGULANGI ROH INTIMADASI, KEKUATIRAN DAN EMOSI NEGATIF 2

Sunday Celebration
Ps. Steven Agustinus
MINGGU, 05 Febuari 2017

"MENANGGULANGI  ROH  INTIMADASI, KEKUATIRAN  DAN  EMOSI  NEGATIF"


Lanjutan dari part pertama

Kata "iman" berasal dari Keyakinan akan suatu kebenaran. Sebagai ciptaan baru, Tuhan sudah memberikan kita otoritas untuk membungkam kekuatan musuh. Yakini hal ini! Anak bayi masih lemah pada awalnya. Akan tetapi dalam perjalanan waktu, harusnya  bayi tersebut bertumbuh semakin kuat. Pada waktu kita bertobat saja, kita telah diberikan kekuatan dasar untuk membungkam kekuatan musuh. Apalagi dengan perjalanan waktu, kekuatan kita akan semakin bertambah.Tidak ada lagi tekanan musuh.Yang ada harusnya para malaikat Tuhan terus melayani kita, dan Firman Tuhan menuntun memampukan dan memberikan terobosan.

Bahkan ketika kita masih bayi rohani, Tuhan telah memberikan kekuatan untuk membungkam musuh. Harusnya dengan perjalanan waktu kita semakin kuat.Jangan biarkan musuh menipu kita. Jangan biarkan adanya tipu daya, jangan biarkan Iblis mengelabui kita bahwa kita tidak bisa/tidak mampu atau tidak layak. Adalah kehendak Tuhan bagi kita untuk selalu menikmati kemenangan  dan selalu mengalami realita Tuhan. Adalah wajar bagi kita untuk selalu mengalami terobosan dan kemenangan yang penuh sorak sorai.Adalah normal kita selalu mengalami bahwa Firman Tuhan dan hadiratNya Nyata.

Seringkali akal budi yang belum mengalami pembaharuan berhasil mengelabui kita. Yang normal adalah Tuhan harus selalu nyata dalam kehidupan kita.Bahkan pada saat kita belum merasakan realita Tuhan, kita harus bangun dasar keyakinan kita dengan berkata-kata dan pikiran kita dipakai untuk mengimajinasikan realita Tuhan.

Kita harus melawan musuh dengan kehidupan iman. Walaupun kita adalah orang yang baru, kita telah diberikan kekuatan dasar untuk membungkam musuh.Yakini dan bangun menjadi dasar keyakinan di dalam kehidupan kita. Bertindaklah sebagai orang yang berada di oposisi.

Apa yang menyebabkan orang yang dari awalnya garang kemudian menjadi lembut dan tidak garang lagi? Salah satunya dikarenakan adanya kesalahan yang diekspos.Titik kelemahan kita sudah ditutup oleh korban darah Yesus. Mulai sekarang ketika Iblis mengekspos kelemahan kita dapat melawan. Kita dapat mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan, Dia adalah setia dan adil dan akan mengampuni kita. Palingkan wajah kita kepada Tuhan , dan Dia adalah Allah yang setia dan adil sehingga kita punya "the right standing before God". Pada saat iblis mendakwa, kita dapat berpaling kepada Bapa dan meminta pengampunan dan ktia dapat melawan musuh.

Pergulatan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di udara.Dalam pergulatan siapa yang paling kuat, dia yang akan menang.

Pada saat kita sudah meminta pengampunan, maka Bapa sudah memberikan "the right standing before God" sehingga kita dapat bergulat dan mempergunakan pengampunan dari Tuhan untuk MELAWAN musuh. Kita hidup tetapi bukan kita lagi yang hidup.Kita hidup dari Iman kepada Anak Allah.Apa yang Tuhan sampaikan, kita pakai sebagai dasar untuk berdiri di atas Iman. Apa yang Tuhan sampaikan, Firman yang berkata bahwa ketika mengakui dosa, Bapa akan mengembalikan posisi rohani sebagai orang benar. Terus perkatakan Firman dan Taklukkan musuh! Siapa yang bertekun, dialah yang menang. Pastikan kita fokus  dalam pergulatan,sampai pikiran kita dipenuhi dengan damai sejahtera.

Iman berasal dari keyakinan atas kebenaran (apa yang ditulis dalam alkitab).Iman yang TEGUH yang berasal dari kata 'Sterous' mempunyai arti"kuat dan tidak tergoyahkan". Iman yang teguh artinya orang yang keras kepala dan tidak mau tahu, serta tidak mudah digoyahkan.Kita tidak mau lagi dibisikan oleh suara setan yang meragukan kita. Lawan musuh dengan Iman yang teguh.Kita tetap memiliki hati yang lembut. Akan tetapi saat berbicara tentang Iman, kita harus punya 'stubborn', suatu sifat keras kepala untuk berdiri di atas dasar Firman Tuhan sehingga kita akan selalu berkemangan dalam segala hal.

Seberapa teguhkan iman yang kita bangun? Seberapa teguhkan Firman Tuhan yang berbicara dalam kehidupan kita?  Seberapa kuat, kepercayaan yang kita miliki? Terlepas dari semua fakta yang kita hadapi? Seberapa teguh kita berpegang kepada Firman Tuhan?

Secara pribadi saya tidak bisa memaksakan apa yang saya yakini kepada jemaat, Tetapi Tuhan menegur hidup saya bahwa jemaat tidak bisa dibangun di atas dasar 2 perahu. Kita bisa memilih menjalani kehidupan sehari-hari dengan level biasa atau di level yang Tuhan kehendaki. Terlepas dari apapun yang kita alami, kita terus berpegang kepada Firman.Ketika kita melawan musuh, lawanlah dengan iman yang teguh. Firman Tuhan mengatakan bahwa barang siapa yang 'percaya'. Kalau kita tidak punya keteguhan, maka dengan mudah kehidupan kita akan dicetak menurut standar dunia. Biarlah kita hidup dalam standar surga.

Ada ?stubborn?/sifat keras kepala terhadap penggenapan janji Tuhan dan  ada anugerah yang akan memampukan kita bertahan dalam apa yang kita yakini. Inilah wujud dalam apa yang ditulis di Wahyu 12: 11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Miliki ketetapan hati seperti yang dimiliki oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego sehingga kita tidak akan terhanyut ataupun terbentuk oleh masa-masa yang jahat. Biarlah kehidupan kita sepenuhnya dicetak oleh Tuhan. Ketika kita berketetapan berpegang kepada Firman, percayalah akan ada konsekuensi. Allah yang setia dan adil akan bekerja dalam kehidupan kita.

"Penderitaan" artinya kesukaran yang harus kita lewati sama seperti Kristus pernah menghadapinya. Inilah yang menjadi janji Tuhan, walaupun kita mengalami penderitaan dan mengalami jalan salib yang membawa kematian, tetapi ada kemuliaan di sana.

Segala sesuatu ada masa batas akhir dan tidak selamanya kita mengalami penderitaan dari setiap ujian, pergumulan atau pergulatan . Tuhan akan memperlengkapi (Perfect, "cartajizo" yang mempunyai arti menjahit yang robek. Ketika kita mengalami penderitaan, ada bagian kehidupan kita yang terkoyak yang Tuhan ijinkan. Ketika masa itu selesai, bagian yang terkoyak akan Tuhan jahit kembali.

"Melengkapi" berasal dari kata "cartajizo" yang berarti apa yang sudah rusak diperbaiki kembali. Bukan hanya melengkapi, tetapi Tuhan juga akan "meneguhkan" (stablize) yang mempunyai arti Tuhan akan membawa kita dan menguatkan emosi kita kembali. Lambat laun, emosi kita bisa mengalami rasa lelah. Tuhan akan menguatkan batin kita dan membuat batin kita menjadi kuat. Daud mengatakan bahwa Dia menyegarkan  jiwa kita. Jiwa kita akan diteguhkan, di sterizo (Yunani) dibuat penuh pengharapan dan menjadi kuat.

Tuhan juga akan "Menguatkan" yang mempunyai pengertian: apa yang selama ini lemah akan dikembalikan kekuatannnya. Sama seperti musim dingin yang seolah membunuh kehidupan tumbuhan di sekitarnya.Masa musim dingin telah berakhir dan musim semi telah datang, Kembali ada pengharapan, kembali ada sorak sorai dan sukacita.
Mengokohkan (settle, Yunani Temelio) mempunyai arti "establishing".
"Meneguhkan" terjadi di dalam sedangkan "mengokokkan" terjadi di luar. Ketika Tuhan sudah meneguhkan manusia yang dibatin, terobosan yang di dalam akan termanifestasi di luar.

Kita tidak akan menjalani kehidupan yang biasa. Mengokohkan, Orang lain tidak lagi bisa menyanggah apa yang telah Tuhan kerjakan di dalam kita. Tuhan memastikan dari dalam hidup kita mengalami banyak terobosan dan kita akan memunculkan dampak yang kuat.


untuk memperoleh materi lengkap dalam format MP3, DVD silahkan hubungi bagian penjualan BCC, WA/Telegram/SMS di 089680888929, atau pin BB : 5D550DE1
GBU

Komentar

Postingan Populer