Jalan Salib Menuju Mahkota KEMULIAAN

Jalan Salib Menuju Mahkota KEMULIAAN


Lebih dari 600 orang dari seluruh Indonesia menghadiri event retret "Lahirnya Gereja Efesus Abad 21" yang diadakan oleh Ps Steven Agustinus di Solo, Jawa Tengah.
Selama 3 hari ini (28-30 April 2017), inti besar dari pesan dalam ret-ret ini adalah mengenai KEMATIAN, KEBANGKITAN, dan KENAIKKAN YESUS KRISTUS yang DIPERMULIAKAN dan DIDUDUKAN di sebelah kanan Allah Bapa sendiri.
Hal inilah yang ditegaskan dan dikupas secara detail oleh Ps Steven, sebagai dasar dari kehidupan orang PERCAYA.

Dan hal inilah juga yang disampaikan oleh Paulus kepada murid - murid di Efesus yang membuat mereka bangkit dalam Roh dan menggoncangkan kota - kota di seluruh asia.

Di tiap awal sesi dalam retret ini, Ps. Steven Agustinus membawa jemaat untuk menyembah Tuhan lebih dalam lagi. Di sinilah peserta alami perjumpaan dengan Tuhan yang sangat kuat dan cinta mula-mula akan Tuhan yang bergelora seperti saat mereka alami Tuhan pertama kalinya dalam hidup mereka.

****Kesaksian****
(Berikut kesaksian salah satu peserta retret)
Saat saya mendengar sesi Ps Steven Agustinus di acara ret-ret “Lahirnya Gereja Efesus Abad 21” mengenai kemah Allah di bumi ini, hati saya langsung bergejolak. Roh Kudus mendorong saya untuk lebih gila-gilaan. Di situ saya mendapatkan apa yang saya dapatkan itu ternyata bukan imajinasi biasa tapi Roh Kudus sudah tanamkan secara khusus dalam diri saya. Jadi yang saya lakukan adalah lebih-lebih lagi untuk gila-gilaan dalam realitaNya. Sehingga saat ini saya percaya bahwa sisi perekonomian, keluarga dan lingkungan Tuhan sudah pengaruhi itu semua dan saya percaya pasti akan ada perubahan.
****************

Lingkupan atmosphere realita hadirat Tuhan yang tercurah membawa jemaat alami perubahan dalam realita hadiratNya dan alami penyelarasan frekuensi rohani hingga membuat mereka bisa mempersiapkan diri untuk menerima kuasa firman.

Pada sesi pertama, Ps. Steven mulai menunjukkan bagaimana Paulus membangkitkan Gereja Efesus menjadi orang percaya yang berkuasa menghadirkan realita Kerajaan Surga. Di mana jemaat efesus diperlengkapi oleh Paulus sedemikian rupa sehingga menggoncangkan kota-kota di seluruh Asia dengan Injil dan demonstrasi Kerajaan Surga.

Tapi sebelum itu terjadi, mereka harus bertekun dalam pengajaran yang Paulus sampaikan di ruang kuliah Tiranus. Proses inilah yang membuat mereka menjadi sangat berdampak yaitu BERTEKUN DALAM PENGAJARAN RASUL-RASUL.

Ps. Steven menegaskan, untuk hal itu terjadi maka kita sebagai orang percaya tidak boleh menjadi orang Kristen yang Pemalas. Namun harus ada niat dan minat untuk bertekun dan meneliti kebenaran firman Tuhan. Karena inilah kunci agar kita bisa dibangkitkan seperti jemaat efesus.

Masuk dalam sesi kedua, Ps Steven mulai menjelaskan lebih detail mengenai karakteristik dari orang Kristen pemalas itu sendiri. Ternyata, hal yang paling sangat dihindari oleh orang - orang tersebut adalah JALAN SALIB !! Karena mereka lebih suka dilayani daripada diperlengkapi. Dan ternyata merekalah yang seringkali membuat pemimpin rohani tidak berfokus melakukan kehendak Tuhan. Di sesi inilah, setiap peserta diajak untuk mulai menghancurkan segala kemalasan rohani dan mulai ambil sebuah tekad untuk bertekun dalam pengajaran rasul-rasul.

****Kesaksian****
(Berikut kesaksian salah satu peserta dari jogja yang alami perubahan yang dramatis saat mengikuti sesi yang ada)
Saya mengikuti ret-ret “The Rebith Of Ephesians Church”, saya mendapati bahwa ada beberapa prinsip yang sangat mengubahkan hidup saya. Salah satunya adalah mengenai kehidupan kekristenan yang selama ini dibelenggu oleh kemalasan. Saya mendapati seringkali saya tidak bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, karena saya menganggap itu adalah sesuatu yang saya sudah ketahui dan itu cenderung membuang waktu saya. Karena saya mengganggap bahwa ada hal yang lebih berguna untuk membangun kesuksesan saya.
Tapi dalam ret-ret ini saya mendapati bahwa hal itu semua harus dipangkas. Jika saya ingin dilahirkan sebagai gereja efesus abad 21, saya harus membuang semua konsep pikir saya yang salah itu. Saya harus membangun diri saya di atas pengajaran rasul-rasul, di atas dasar yang sudah dibangun oleh hamba Tuhan yang mengayomi kehidupan saya.
Jadi setelah pulang dari ret-ret ini saya bertekad untuk membangun kehidupan saya sesuai dengan apa yang sudah diajarkan dan dihidupi oleh bapa rohani saya. Saya bertekad melakukan hal yang mudah dan sederhana yaitu mengimajinasikan dan memperkatakan firman serta mendengarkan berulang-ulang pengajaran firman.
****************

Hari pertama pun berlalu. Memasuki hari kedua, keantusiasan makin besar dari hari sebelumnya. Semenjak lagu penyembahan dinaikkan, suasana hadirat Tuhan langsung terasa begitu mencengkeram dan membawa jemaat menaiki tangga kemuliaan. Jemaat dipersiapkan oleh RohNya dalam penyembahan untuk memiliki tanah hati yang terbaik sebelum sesi dimulai.

Setelah penyembahan, Ps. Steven mulai menyampaikan prinsip Kerajaan yang sangat berbeda dengan prinsip demokrasi. Konsep pikir Kerajaan Surga itulah yang ditanamkan dalam kehidupan jemaat Efesus pada sesi 3. Sedangkan pada sesi ke 4, Ps. Steven Agustinus menjelaskan maksud dari pencurahan Roh. Bahwa hal tersebut ternyata bukan hanya sekedar berkata - kata bahasa Roh, melainkan membawa kita terhisap masuk ke dalam ikatan janji Tuhan kepada Abraham dan KerajaanNya.

Dengan adanya pesan itu, peserta alami penyingkapan yang membuat ledakan rohani yang sangat dahsyat dalam batin mereka, sehingga tercipta suasana ret - ret yang sangat dicengkeram oleh realita RohNya!!

Lanjut pada sesi berikutnya, Ps. Steven Agustinus mengupas tuntas apa yang dimaksud Paulus dengan 'mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Dan menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus'. Sesi ini menjadi penekanan yang sangat kuat. Di mana peserta diwajibkan untuk alami perubahan DASAR KEYAKINAN, LOGIKA, SUDUT PANDANG, DASAR BERPIKIR SETURUT DENGAN APA YG DIA FIRMANKAN !!

****Kesaksian****
(Berikut kesaksian salah satu pendeta dari medan yang menjadi peserta dalam retret ini)
Saya meyakini bahwa ini adalah musim yang baru bagi gereja Tuhan. Ini waktunya gereja Efesus abad 21 akan dibangkitkan. Saya sangat diberkati selama sesi ret-ret  ini, terutama gereja harus bangkit dalam kuasa roh dan harus bisa menaklukkan keinginan daging, menaklukkan cinta akan uang dan juga menaklukkan ego serta menaklukkan cinta diri sendiri. Ketika kita sudah bisa menaklukkan semua ini, maka kita bisa dibangkitkan menjadi alat kebenaran di tangan Tuhan untuk memberkati bangsa dan kota-kota.
****************

Pada hari berikutnya Ps. Steven Agustinus kembali melanjutkan secara detail Roma 6 : 11. Ternyata kita yang telah mati terhadap dosa mempunyai kuasa untuk menolak dosa, sehingga kita tidak lagi menjadi hamba dosa melainkan hamba kebenaran. Penjelasan ini membuat peserta menyadari, bahwa mereka adalah senjata kebenaran yang akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kuasaNya yang dahsyat. Ps. Steven pun menjelaskan bagaimana proses kematian Yesus yang ternyata memberikan dampak yang sangat besar sehingga kita dapat mempunyai akses di ruang takhta. Dan kita memiliki kuasa seperti yang dimiliki Yesus yaitu mengalahkan iblis, dosa, dan maut !!

Pada malam harinya, Ps. Cyrus Gomez (dari malaysia) menegaskan bahwa kisah Paulus yang menggoncangkan seluruh Asia dengan injil Kerajaan Sorga bukan hanya Paulus saja yang bisa melakukannya. Melainkan para peserta pun bisa melakukannya, asalkan Kristus diberikan tempat untuk bertahta di dalam diri kita.  Sehingga bukan lagi keinginan kita yang hidup, melainkan keinginan dan kehendak Allah. Hanya dengan demikian, peserta bisa menghadirkan Kerajaan Surga di muka bumi ini.

Dalam sesi ini respon dari peserta juga sangat antusias. Roh membawa peserta berpindah dari kehidupan yang lahiriah menuju kehidupan di dalam RohNya.

Komentar

Postingan Populer