Keluar Dari Comfort Zone

Keluar Dari Comfort Zone
AOC BANDUNG
Senin, 8 MEI 2017

 

By: Ev. Irene Tjahjadi

Kejadian 28:10-17
10: Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran.
11: Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
12: Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
13: Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
14: Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
15: Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
16: Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
17: Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."

Dari pasal sebelumnya, Yakub baru saja mengambil hak kesulungan Esau dan dia pergi dari rumah orang tuanya.
Dia mendadak harus keluar dari comfort zone.
Dia memiliki kerinduan untuk mendapat yang dari Tuhan walau menggunakan cara yang salah, namun Tuhan melihat hatinya, dia memiliki kerinduan, sehingga bahkan ditulis Tuhan mengasihi Yakub, membenci Esau.

Banyak yang keluar dari comfort zonenya untuk mencapai destinynya.
Ketika itu dia sempat ketakutan, namun saat itu dia ditemui Tuhan, karena Yakub punya kerinduan.
Tuhan datang dan memperbarui perjanjianNya pada Yakub. Dia membuat perjanjian bahkan sampai ke keturunan Yakub. Dari tempat itu, Yakub akan diberkati, banyak seperti debu, Dia menyertai dan melindungi Yakub dan kemanapun Yakub pergi Dia akan bawa Yakub kembali.
Sekalipun dia sedang desperate, dia mendapatkan mimpi itu, dan ketika bangun, dia tidak meragukan apakah mimpi itu benar atau tidak, lalu dia menjawab seperti yang di ayat 16 dan 17.

Kejadian 35:1-7
1: Allah berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel, tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Allah, yang telah menampakkan diri kepadamu, ketika engkau lari dari Esau, kakakmu."
2: Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu.
3: Marilah kita bersiap dan pergi ke Betel; aku akan membuat mezbah di situ bagi Allah, yang telah menjawab aku pada masa kesesakanku dan yang telah menyertai aku di jalan yang kutempuh."
4: Mereka menyerahkan kepada Yakub segala dewa asing yang dipunyai mereka dan anting-anting yang ada pada telinga mereka, lalu Yakub menanamnya di bawah pohon besar yang dekat Sikhem.
5: Sesudah itu berangkatlah mereka. Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar.
6: Lalu sampailah Yakub ke Lus yang di tanah Kanaan--yaitu Betel--,ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia.
7: Didirikannyalah mezbah di situ, dan dinamainyalah tempat itu El-Betel, karena Allah telah menyatakan diri kepadanya di situ, ketika ia lari terhadap kakaknya.

Ada selang waktu dari Kejadian 28 dan 35, dia juga mengalami proses dan mengalami tabur tuai ketika di rumah Laban, dan perbedaan waktunya sekitar 25 tahun.
Dia mengalami banyak hal, Laban bukan membuatnya nyaman, Laban membuat dia harus bekerja keras hingga akhirnya Yakub keluar dari rumah Laban.

Di Kejadian 32 Yakub bergumul dengan malaikat dan dia menang, dan dia menang, namanya diubah menjadi Israel. Harusnya Abraham Ishak Esau, tapi Yakub mendapatkan hak kesulungan itu, sehingga menjadi Abraham Ishak Israel.

Di pasal 35 ayat pertama ini Tuhan berkata kepada Yakub dan Dia mau Yakub membangun mezbah penyembahan kepada Tuhan seperti dahulu, dll. Lalu di ayat 2, dia langsung meresponi apa yang Tuhan mau, bahkan juga dengan semua keluarganya.

Terkadang di tengah pengikutan kita dengan Tuhan, kita melewati kekecewaan, isak tangis, dan mungkin ada "dewa-dewa asing", yaitu bersanar pada orang lain, bersandar pada sesuatu selain Tuhan.

Karena itu di ayat 2 Yakub berkata lepaskan dewa asing, tahirkan, dll. Tahirkan itu tinggalkan yang lama, kebiasaan lama, dll.

Di ayat 4 dikatakan mereka melepaskan dewa-dewa asing dan anting-antingnya.
Anting-anting itu berkata seperti mendengar suara yang lain, bukan suara Tuhan, mendengar deception / penyesatan, mulai tidak membaca Firman.

Setelah itu, mereka berangkat dan kedahsyatan dari Tuhan melingkupi kota-kota sekeliling mereka sehingga mereka tidak dikejar.
Ketika engkau mau melepaskan semua yang Tuhan tidak mau, kedahsyatan Tuhan itu juga akan melingkupi hidupmu. Setelah Yakub kenal Tuhannya, dia menamakan tempat itu El Betel, Tuhan atas rumah Tuhan.

Terkadang kita ke rumah Tuhan tapi tidak mengalami Tuhan lagi karena ada lapisan lain, kekecewaan, kemarahan, pahit, kebekuan, dll.
Sekalipun kita melewati masalah, apakah engkau bertemu dengan El Betel, atau hanya Betelnya saja?
Kalau kita punya perjumpaan dengan El Betel, semua akan mengalami yang ajaib.
Setelah Yakub mengalami proses, dia tidak hanya menemui Betel, tapi juga El Betel.

Kalau kita dikeluarkan dari sebuah kenyamanan, kita harus tahu bahwa Dia Tuhan yang akan tetap mendengar dan menjawab doa.
Biar ketika kita mengalami apapun, kita kenal Allahnya pemimpin kita.

Kalaupun harus Tuhan keluarkan kita dari comfort zone untuk bisa menyelesaikan destiny, jangan jadi tawar, biar kita terus berjalan bersama Tuhan yang akan membuat mujizat dan supranatural.

Jangan sampai ketika kita belum sampai destiny, kita hanya datang ke Betel, tapi tidak mengalami El Betel.

Jangan pernah menggantikan apapun dengan Tuhan.

Biar El Betel itu tetap hidup, jangan lepaskan genggamanNya.

Jangan sampai kita tidak kenal Tuhan kita. Apapun yang Tuhan tidak suka, beranikah kita lepaskan itu?

Tiap hari kita harus mengalami pertobatan, kalau hati kita berubah, doa pada Tuhan, jangan sampai ada deception dalam hidup kita.

- ALL BY HIS GRACE - TO GOD BE THE GLORY -

Bobby Hartanto

Komentar

Postingan Populer