Mengampuni

Mengampuni

Banyak orang yang tidak menyadari, ketika dirinya mengingat masa lalu yang buruk seketika roh mereka menjadi padam, hati mereka kembali dipenuhi rasa bersalah, trauma, ataupun dendam, semua itu sesungguhnya merupakan pekerjaan 'si jahat' yang senantiasa ingin menarik mereka keluar dari realita hadiratNya yang penuh kedamaian.

Bahkan saat kita juga terus mengenang kesalahan orang lain  dan mengingat pengalaman yang mengecewakan dengan orang lain, sesungguhnya itu pun disebabkan oleh karena pekerjaan roh - roh dunia.

Dengan tujuan agar hubungan kita dengan sesama menjadi 'terganjal' dan tidak mengekspresikan kasih Bapa terhadap mereka. Bukan berarti kita harus menjadi orang yang 'lupa ingatan'  dan naif, melainkan  menjadi orang yang senantiasa mengalami pekerjaan firman dan Roh tiap hari, dan melihat segala hal dari sisi positif dan berfokus melihat masa depan yang gilang gemilang.

Saya merasa dan mendengar dalam batin: waspadai roh - roh tersebut!! Sebab itu adalah modus operasi yang sangat berbahaya! Dan membuat roh orang percaya seketika menjadi redup!! Kondisi tersebut akan menjadi pijakan (memberi kesempatan pada iblis) untuk 'bapa segala pendusta' merusak dan mencetak kehidupan orang percaya menjadi jahat dan sekaligus membawa masuk ke dalam dunia yang kelam dan penuh konflik batin serta senantiasa mengkondisikan kita menjadi korban dari pemikiran - pemikiran (tipu daya) yang diberikan oleh iblis untuk membuat kita gelisah, cemas, 'negatif thinking' terhadap orang, dan menjadi pribadi yang tidak utuh (Matius 18:34)

Oleh karenanya kita butuh mengetahui bagaimana caranya mengatasi 'serangan' dengan 'metode' ini:

1. Ampunilah diri kita sendiri dan ampunilah orang yang bersalah kepada  kita dan kasihilah mereka (ada tindakan aktif mengasihi yang kita tunjukkan sehingga 'gap' yang terbangun akibat kekecewaan dapat dihancurkan dan mendekatkan mereka alami jamahan kasih Bapa lewat diri kita)

Mengampuni adalah keputusan bukan perasaan, dan mengampuni juga merupakan ekspresi dari kesadaran akan pengampunan yang sudah Yesus  berikan kepada kita, sehingga dapat kita alirkan kepada mereka yang membutuhkan jamahan kasih & pengampunanNya. Saat kita bisa mengalami kasih Bapa yang telah mengijinkan segala perkara terjadi untuk maksud mendatangkan kebaikan bagi kita, maka sejak saat itulah kita bisa melihat masa lalu bukan lagi sebagai suatu aib, pengalaman menyakitkan, ataupun peristiwa traumatis. Namun sebagai pengalaman pembelajaran yang membuat kita menjadi pribadi yang matang dan dapat melihat kasih setia Tuhan yang setia saat kita sering tidak setia atau sedang terpuruk. Sehingga sejak saat itulah kita bisa menjadi sarana kasihNya untuk bisa dialirkan ke jiwa - jiwa yang membutuhkan.

2. Aktif berkomunikasi dan berdoa dalam Roh.

Seringkali orang salah memahami tentang doa dalam Roh. Mereka berpikir ini sesuatu yang 'aneh' dan janggal atau hanya dianut oleh aliran gereja kharimastik. Padahal ini adalah prinsip kebenaran dan terjadi secara natural layaknya komunikasi anak dan bapa yang sehat ketika seseorang alami baptisan Roh Kudus. Dan komunikasi tersebut menyebabkan manusia rohani kita terbangun. Sebab Roh menyelidiki segala sesuatu yang ada dalam diri Allah sebagai bapa kita, lalu membawa isi hatiNya, pikiranNya, suaraNya, dan berbagai dimensi roh untuk masuk dalam diri kita. Inilah yang menjadi gizi rohani bagi manusia batiniah kita untuk bertumbuh semakin serupa dengan Kristus.

Roma 8:15-16  Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Galatia 4:6  Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

1 Korintus 2:10  Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.

Biasanya apa yang Roh Kudus singkapkan dari penyelidikanNya terhadap isi hati Bapa akan membuat kita dapat melihat masa depan yang gilang gemilang. Dan itu membuat roh kita berkobar - kobar senantiasa. Hal ini juga sangat menolong kita untuk memiliki hubungan yang sehat dengan sesama. Secara otomatis juga kita akan menjadi orang yang bisa menyadari bahwa ada proses pembentukan tangan ilahi dalam diri seseorang, dan membuat kita menyadari bahwa mereka juga mempunyai masa depan yang gilang gemilang di dalam Tuhan.

Sehingga kita bukanlah orang - orang yang memiliki 'ganjalan' masa lalu dalam membangun hubungan dengan sesama. Pandangan kita akan senantiasa penuh pengharapan dan sukacita terhadap situasi keadaan maupun orang lain.

Yang perlu kita lakukan adalah memakai apa yang Roh singkapkan dalam batin kita sebagai perenungan, bahan memperkatakan firman, dan bernubuat pada diri sendiri. Hal ini adalah wujud nyata dalam komunikasi kita dengan Bapa di surga. Semakin kita tekun melakukannya, maka Roh akan menuntun kita untuk terus melangkah maju tanpa menoleh ke masa lalu atau pengalaman yang traumatis, melainkan terus menjadikan firman sebagai dasar kehidupan hari ini dan masa depan.

Saya percaya, masa depan kita gilang gemilang dihadapan Tuhan. Tidak peduli seberapa buruk masa lalu kita, hal itu sudah berlalu. Dan oleh anugerah dan belas kasihNya, hal itu tidak akan mempengaruhi masa depan kita. Jadi kita punya kekuatan dan kuasa untuk menaklukkan setiap modus operasi iblis yang ingin memadamkan roh kita dengan mengingatkan kita pada peristiwa - peristiwa traumatis. Saat kita membuka mulut kita untuk terus memperkatakan firman, maka modus iblis akan gagal total. Sebab masa depan yang luar biasa bisa kita masuki sekarang ini dengan cara memperkatakan dan mengimajinasikan firmanNya!!

Seketika, Roh akan membawa kita ke dalam zona bebas dari iblis!! HadiratNya dan firmanNya saja yang akan senantiasa kita rasakan, renungkan, dan alami!! #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)

Komentar

Postingan Populer