KARMEL

SUPER SUNDAY IFGF PALEMBANG
23 JULI 2017
Writer : Bobby Hartanto

By: Ev. Nany Susanty
Tuhan berkata "Karmel" untuk tempat ini, artinya kebun anggur Tuhan.
Saat Musa disuruh membuat tabut, Musa dibawa ke surga dan melihat tabut yang sesungguhnya di Kerajaan Surga. Sama seperti kebun anggur di sini, itu replika yang di surga.
Apa perbedaannya kebun anggur dan taman?
Kebun itu biasanya ditanami buah-buahan, itu hasilnya.
Taman lebih menonjolkan keindahannya.
Tuhan sangat merindukan ada taman dan kebun dari hidup kita. Kita menghasilkan sesuatu dan memberikan ke Tuhan. Dan juga hidup kita seperti taman, mencerminkan keindahan Tuhan.
Karmel = Kebun Anggur Tuhan.
Ada perkara apa, ada rencana Tuhan apa atas tempat ini?
Karmel ada dimana?
....
1 Raja-raja 18:30 (TB) 
30: Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
1. Dekatkan diri kepada Tuhan
- Memperbaiki mezbah Tuhan
Di Karmel engkau harus buat mezbah. Apa arti mezbah? Mezbah berbicara tentang persembahan hidupmu, tentang doa dan penyembahan.
Hidup kita juga harus diperbaiki, tidak hanya yang di gereja. Kerinduanmu untuk Tuhan, tambah lagi! Serahkan yang Tuhan minta untuk engkau persembahkan, percayalah bahwa itu akan menjadi persembahan yang hidup, itu mezbah.
Elia membangun mezbah dari dasarnya.
1 Raja-raja 18:31-32 (TB)
31: Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku keturunan Yakub. — Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau akan bernama Israel." — 
32: Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat benih.
Keturunan Abraham yang dipilih Tuhan adalah keturunan Yakub, karena itu namanya jadi Israel. Ada 12 suku Israel, 12 batu dasar, dan itu akan terus dari keturunan demi keturunan. Dasarnya dulu diperbaiki!
Batu-batu berbicara tentang semua yang jadi dasar. Orang tua, anak, saudara. Sebut nama orang tuamu, keluargamu, usahamu, dll dan susun jadi mezbah. Pekerjaanmu, profesimu, pelayananmu, itu juga batu-batu. Susun semua itu jadi mezbah di hadapan Tuhan.
2. Membuat parit sekeliling mezbah
Untuk membuat parit, pasti membutuhkan cangkul. Di sekeliling mezbah dibuat parit. Untuk apa? Sedangkan saat itu adalah masa-masa kekeringan. Mezbah itu dibuat karena orang-orang "sakit", meninggalkan Tuhan. Parit itu seperti jadi "perban" bagi mezbah, dan itu berbicara tentang banyak orang yang perlu diperban, banyak orang yang perlu dibebat, perlu unity, perlu kekuatan, agar mezbah itu jangan goyang.
Parit itu bisa memuat dua sukat benih. Sukat itu adalah ukuran, satu sukat empat gantang, satu gantang 2.8 kg. Kenapa dua sukat benih? Kalau buah, itu dinikmati, kalau benih, itu untuk ditabur. Taruh benihmu di parit itu!
1 Raja-raja 18:33-34 (TB)
33: Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu.
34: Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
Sesudah semua benih ditabur, lalu dituang air. Air itu berbicara tentang Firman Tuhan, pujian penyembahanmu.
1 Raja-raja 18:35 (TB) 
35: sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itu pun penuh dengan air.
Sampai benihmu diairi dengan Firman Tuhan hingga luber. Sesudah luber, maka surga menyentuh bumi. Lalu mungkin ada yang berkata, sudah menabur, tapi kenapa belum bermultiplikasi? Karena ada jeda waktu!
1 Raja-raja 18:36 (TB)
36: Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
Ada korban petang, ada jeda waktu dari yang terakhir dia lakukan. Elia lakukan semua ini karena ada Firman dan perkataan Tuhan, tidak sembarangan.
1 Raja-raja 18:37 (TB)
37: Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali."
Ini doa yang dinaikkan Elia, dan doa seperti ini yang harus dilakukan.
1 Raja-raja 18:38 (TB)
38: Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
Apa artinya? Tuhan suka setiap persembahan kita, setiap Firman yang kita baca diterima Tuhan. Tuhan suka atas semua yang kita lakukan, dan ketika itulah surga menyentuh bumi, dan saat itu benih itu akan berlipatganda.
1 Raja-raja 18:39 (TB) 
39: Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
Kalau hidupmu seperti taman, tidak perlu ngomong, orang akan merasakan keindahan Tuhan. Kalau hidupmu seperti kebun, tidak perlu ngomong, orang akan merasakan buah dari kehidupanmu.
3. Elia menuntaskan pekerjaannya.
1 Raja-raja 18:40 (TB) 
40: Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorang pun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
Seringkali kita merasa puas, santai, dan merasa cukup dengan yang ada. Sifat kedagingan itu tidak bisa hilang. Bagaimana bisa hilang? Potong setiap hari! Sifat itu ada di jiwa, jiwa itu ada di darah. Kalau jiwamu masih ada, sifatmu masih ada. Kalau sifatmu mau dicabut semua sampai akar-akarnya, ya tidak bisa, kecuali mati. Sifat itu ada di jiwa, pikiran. Cara satu-satunya agar kita bisa hidup di dalam Tuhan, potong semua seperti Elia memotong Baal, dia tidak membiarkan begitu saja.
Tiap hari potong sifat jelekmu, katakan di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya Elisa mau mengambil urapan Elia. Karena itu Elisa pergi kembali ke Karmel dan baru pergi ke Samaria.

Komentar

Postingan Populer