JAGA HATI NURANI

Ibadah Raya Umum 1
Firman Tuhan oleh
Pdt. Ir. Lukas Yoesianto
29 Oktober 2017, 08.00
Kemah Daud Ministries Jogja

*Part 1, Ibu Indah Setiawati*

*Titus 1:15-16*

Banyak hal yang mencemari hidup kita, pengalaman yang buruk, kesombongan. Ini cemar karena mengotori hati nurani.

Rasul Paulus ajarin kita untuk jaga hati nurani kita.

*1 Timotius 1:19*
Hati nurani yang kotor membuat kita tidak bertumbuh - kandas iman kita.

Kalau hati nurani kita berbicara saat kita mau berbuat dosa; dengarkan karena kalau itu kita biarkan maka lama kelamaan Tuhan tidak berbicara melalui hati nurani kita.

Memulihkan hati nurani adalah dengan berbalik kepada Tuhan, bertobat dan mengakui di hadapan Tuhan.

Kalau hati nurani kita bersih maka suara Tuhan akan terus berbicara dengan kuat dan mukjizat Tuhan akan terus bekerja di dalam hidup kita.

Berbahaya sekali kalau kita tidak menjaga hati nurani kita.

Paulus memberi teladan untuk mendisiplin hati nurani ini murni.

*KPR 24:16*

Disiplinkan hati nurani kita.

Hati nurani dicemari dengan persepsi yang salah. Di dalam hubungannya dengan orang lain kalau sampai nurani kita terganggu maka *bereskanlah* dengan orang tersebut.

*Part 2, Pdt. Ir. Lukas Yoesianto*

*2 Petrus 1:3-4*

Kuasa ilahiNya menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang baik.

Kalau kita alami yang buruk; yakinlah bahwa itu bukan dari pada Tuhan. Karena pada dasarnya Tuhan itu baik, murah hati dan kasih.

Tidak mungkin Dia mengalirkan yang buruk di dalam hidup kita. Its non sense.

Hanya yang baik yang Dia berikan kepada kita. Yakinlah! Karena kalau kita tidak yakin maka itu menjadi celah dan sampai satu saat kita akan katakan bahwa yang buruk ini dari Tuhan.

Ada satu poin yang akan sangat menentukan apakah yang baik yang dari Tuhan itu kita bisa alami atau tidak?

Kuasa itu mengalirkan semua yang baik, semua pemeliharaan Tuhan.

Poin itu adalah pengenalan akan Dia (1 Petrus 1:3). Inilah yang menjadi kunci kita menikmati yang baik.

Kalau kita mengenal bahwa Dia Jehova Jireh maka kita akan alami penyediaan yang supraalami.

Kenal secara dekat, kenal secara pribadi, kenal dengan intim bukan kenal dari jauh apalagi apa kata orang!

Ini adalah sebuah pengalaman dari waktu ke waktu dengan Tuhan.

Kita perlu berkat dan mukjizat instan! Bayangan Petrus dan saputangan Paulus.

Namun ada mukjizat yang berkesinambungan dan terus menerus. Ini adalah mukjizat yang tidak ada matinya. Cara alaminya adalah dengan kita hidup pengenalan akan Allah.

Kita perlu baik mukjizat instan dan mukjizat yang terus menerus.

Karena itu mari terus mengenal dan mengejar Tuhan.

*Hosea 4:6*

Harusnya saat kita alami mukjizat instan maka kita bergegas untuk mengenal Tuhan. Karena kalau kita tidak mengenal Tuhan maka kita akan jatuh bangun bahkan binasa.

Ini adalah pengenalan akan Tuhan dengan intim, dekat, berkesinambungan dan terus menerus secara pribadi!

Jangan skeptis pekerjaan Roh dan mukjizat yang Dia lakukan melalui ibadah-ibadah; namun jangan berhenti situ, melainkan membangun pengenalan akan Tuhan secara pribadi.

*Belajar dari Abraham*

Abraham adalah bapa orang beriman. Saat dia dipanggil Tuhan; dia terus diberkati - bahkan Lot pun di berkati (tanah penggembalaan tidak cukup).

Abraham diberkati, dilindungi dan dijaga. Bahkan saat dia melakukan kesalahan di Mesir (Kejadian 12:10-20) dan di Gerar; tetapi Tuhan tetap melindungi.

Percayalah *Roma 8:28* adalah jaminan saat kita membangun hubungan dengan Tuhan. Tuhan jagai kita untuk berbuat salah bahkan kalau sampai kita salah pun dan kita bertobat maka ada sebuah kemampuan untuk bangkit dari kesalahan.

Untuk kita mengenal Tuhan dan Dia memperkenalkan diriNya mungkin sampai seumur hidup kita.

Karena kalau ini ada maka kita ada di dalam jaminan Tuhan. Setan ora doyan, demit ora ndulit namun berkatNya terus limpah dalam hidup kita.

Namun kalau kita menolak dididik, di ajar maka ujungnya binasa.

Tetapi kalau kita memberi diri maka ujungnya berkat.

Untuk memanggil Abraham butuh waktu beberapa detik; namun untuk Abraham kenal Tuhan paling tidak membutuhkan waktu 25 tahun.

Lihatlah, hidupnya ajaib.

*Belajar dari Yusuf*

Ketika Tuhan memanggil Yusuf lewat mimpi dan sampai dia menjadi raja membutuhkan waktu 13 tahun.

Dibunuh tidak bisa. Jadi budak teladan. Jadi narapidana teladan.

Dia jadi tangan kanan Tuhan, karena dia mau dididik.

Jangan marah saat kita dididik; jangan-jangan didikan adalah agar supaya kita bisa mengenal Tuhan.

*Belajar dari Ayub*

Ayub orang saleh dan diberkati Tuhan. Butuh 42 pasal kehidupan sampai akhirnya dia boleh mengenal Tuhan.

*2 Petrus 1:4-5*

Kita sedang ada dalam penantian janji jadi daging. Begitu kita ada dalam tangan Tuhan maka cepat atau lambat maka janji-janjiNya pasti akan digenapi.

Ada yang namanya 7 pilar iman dalam hidup kita karena perjalanan iman kita masih panjang (2 Petrus 1:5).

*Karena itu biarlah Dia yang pegang kendali dan teruslah mengenal Tuhan dan Dia menyatakan pribadiNya di dalam hidup kita secara pribadi.*

Amin.

Komentar

Postingan Populer