JEMAAT LAODIKIA

JEMAAT LAODIKIA

7 jemaat tersebut merupakan 7 gereja di Asia kecil, dimana Laodikia menjadi gereja terakhir. Jika melihat petanya, ke-7 gereja tersebut bergerak seperti jam, dan beberapa orang, percaya bahwa gereja Laodikia yang terakhir merupakan gambaran kita sebagai gereja terahkir di akhir zaman ini.
Wah 3:14-22:
(14) “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
(15) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
(16) Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
(17) Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
(18) maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
(19) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
(20) Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
(21) Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
(22) Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

*2 mata air*
2 mata air
Kota Laodikia terletak 60 km sebelah tenggara dari kota Filadelfia, berdekatan denganHierapolis dan Kolose. Kota ini sekarang sudah tidak ada lagi, dan hanya tinggal sebagai suatu wilayah kosong di Turki yang bernama Denizli. Kota ini adalah pusat perbankan dari seluruh wilayah di Asia Kecil, pusat pembuatan kain wol yang terbesar di Asia Kecil, dan pusat kedokteran terbesar di wilayah Asia Kecil
Kota Laodikia merupakan kota yang sangat bermasalah dengan air, dimana mereka harus mendatangkan air dari luar kota. Di kota ini ada sungai yang airnya tidak bisa diminum karena hasil pertemuan 2 sumber mata air.

Sumber air yang pertama adalah dari pegunungan Hierapolis.  Air dari Hierapolis ini mengandung mineral panas sehingga airnya menjadi panas. Sumber air yang kedua adalah dari Kolose yang airnya sangat dingin dan segar untuk diminum. Kedua sumber mata air ini lalu bertemu dengan mengalir ke dalam kota Laodikia. Karena yang satu airnya panas sedangkan yang satu airnya dingin, maka air sungai yang mengalir ke dalam kota Laodikia ini menjadi hangat atau suam-suam. Air dari gunung Hierapolis yang kaya dengan mineral tidak dapat diminum karena menyebabkan sakit perut dan mual-mual / muntah-muntah.

Dalam bahasa aslinya, kata dingin berasal dari kata *“PSUCHROS”* yang berarti dingin yang mendekati titik beku. Sedangkan kata“panas” menggunakan kata Yunani *“ZESTOS”* yang artinya panas pada titik didih.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala (Yun. ZEO) dan layanilah Tuhan. ~Rom 12:11

Suam-suam kuku – Dimuntahkan!
So then because thou art lukewarm (KHLIAROS), and neither cold nor hot, I will spue thee out of my mouth.
Laodikia

*Laodikia*

Kata *KHLIAROS* ini bisa ditafsirkan setengah hati, tanpa semangat atau keadaan mati suri. Jemaat di Laodikia sudah sangat mapan sehingga membuat mental mereka menjadi tidak membutuhkan siapa-siapa lagi.

 Walaupun sangat kaya dan terpandang dengan segala jenis kekayaan mereka, Tuhan justru mencela mereka dengan berkata bahwa mereka miskin, telanjang dan buta. Mentalilas orang-orang Laodikia telah memengaruhi keadaan rohani mereka! Kota yang besar itu kini telah menjadi puing-puing!

Tuhan melakukan 2 hal saat melihat gerejaNya dalam keadaan mati suri, yaitu menegor dan menghajar (ay 19a). Kata menegur berasal dari kata *“elegcho”* yang artinya menunjukkan kesalahan dengan tujuan menginsafkan seseorang. Namun, Tuhan juga menghajar. Bahkan dampak terburuk ialah dimuntahkan, karena Tuhan begitu muak. Kata dimuntahkan ini sama maknanya dengan garam yang dibuang karena kehilangan fungsinya (Mat 5:13)

Yang perlu dilakukan agar tidak suam kuku
maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. ~Wah 3:18

*Emas*
Emas dalam Alkitab selalu berbicara mengenai simbol kekayaan. Namun emas di sini merupakan simbol kekayaan rohani, yang berbicara tentang Yesus Kristus.

Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti olehnabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. ~1 Pet 1:7-10

Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” ~Kis 3:6 –

*Pakaian Putih*

Pakaian putih berbicara mengenai kekudusan.
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus  yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!” (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) ~Wahyu 19:8

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. ~Ibrani 12:14

*Minyak*
Minyak berbicara mengenai kuasa dan urapan Roh Kudus. Di akhir zaman ini akan semakin banyak hal-hal yang iblis tawarkan untuk membutakan kita, dan menjauhkan pengenalan kita akan Tuhan. Kuasa ini menjadi filter bagi kita.
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. ~2 Kor 4:4

Kita perlu kuasa dan urapanNya agar kita mengerti pekerjaan iblis di zaman akhir ini. Kuasa Roh Kudus juga mengurapi kita untuk sungguh-sungguh kuat dalam melayani Tuhan, bukan melayani dengan rutinitas.

*Berkat jika tidak suam-suam kuku*

Pertama, persekutuan dengan Tuhan akan dipulihkan.
Kedua, kita akan memiliki persekutuan yang indah pada masa kekekalan yaitu bersama dengan Kristus di Sorga.

*“Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan Dia dan ia bersama-sama dengan Aku”.*

*Rewrite : Joshua Ivan Sudrajat*

Komentar

Postingan Populer