GADUH

GADUH

28 April

Copas : Lidia Agustina

Pada waktu Salomo
membangun Bait Allah,
batu-batunya di pahat
di tempat penggalian batu.

Setelah sesuai
dengan maketnya,
lalu dibawa ke lokasi Bait Allah
dan disusun satu per satu.

Tidak ada
suara palu dan pukulan.
Tak ada kegaduhan,
semua hening.

Jiwa yang masih gaduh,
tanda kita masih
di penggalian
yang jauh dari hadirat-Nya.

Jiwa yang teduh,
adalah jiwa yang sedang
menempati destiny-nya
dalam hadirat-Nya.

Kegaduhan yang berupa
kemarahan,
gelisah,
sakit hati dan sebagainya,
tanda kita masih jauh.

Ketemu jalan
dan keheningan
menandakan
kita sudah di tempat yang tepat.

Ssst jangan gaduh,
berharaplah kepada Yesus-mu

Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King "
oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo

Komentar

Postingan Populer