DIMENSI PENGURAPAN

*Dimensi Pengurapan*
*‎Benny Hinn*

Pengurapan punya 3 dimensi. Semua orang Kristen sudah alami dimensi pertama, beberapa alami dimensi kedua, tapi sangat sedikit yang sudah alami dimensi ke-3.

*Pengurapan dalam hidup Daud*

Daud diurapi Samuel di rumahnya, di hadapan orang tua dan saudara-saudaranya (1 Sam 16: 1-13)
Daud diurapi sebagai raja atas satu suku Yehuda (2 Sam 2: 4)
Daud diurapi sebagai raja atas seluruh Israel (2 Sam 5: 3)
.
*Pengurapan dalam hidup para rasul:*

Yesus hembuskan Roh Kudus kepada mereka (Yoh 20: 22)
Di loteng Yerusalem saat Roh Kudus turun seperti tiupan angin keras (Kis 2: 1-4)
Di Yerusalem, mereka dipenuhi lagi dengan Roh Kudus (Kis 4: 23-31)

*Tujuan pengurapan Roh Kudus:*

Dimensi 1 untuk keselamatan.
Dimensi 2 untuk pelayanan.
Dimensi 3 untuk menerima kuasa yang besar.

*Pada dimensi ke-3 kuasa yang besar muncul:*

Kis 4: 31 – Murid-murid penuh Roh Kudus dan bersaksi dengan berani.
Kis 4: 33 – Rasul-rasul hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah.

Pengurapan Roh Kudus yang luar biasa ini sangat berbahaya karena sangat sedikit orang yang bisa menanganinya.


*2. Definisi Pengurapan/ Annointing*

Pengurapan/ Annointing Roh Kudus adalah kelimpahan/ overflow dari kuasa Tuhan


*Annointing/urapan* bukan presence/hadirat Tuhan, keduanya berbeda.

Hadirat Tuhan tidak bisa dirasakan, tapi yang bisa kita rasakan adalah kuasaNya.

*Hadirat Tuhan adalah His Glory* (kemuliaanNya) dan pribadi Tuhan sendiri.

Saat Musa minta Tuhan tunjukkan kemuliaanNya, maka Tuhan singkapkan siapa diriNya: atribut-atributNya, sifat-sifatNya.


Turunlah TUHAN dalam awan, lalu berdiri di sana dekat Musa serta menyerukan nama TUHAN.

Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru:

“TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,

yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya,

kepada keturunan yang ketiga dan keempat.” (Kel 34: 5-7)


Hadirat Tuhan tidak mengobarkan jiwa, tapi menenteramkan jiwa.
Hadirat Tuhan tidak memicu emosi, tapi justru menenangkan dan menekan emosi. Tapi kuasa Tuhan (power of God) mengobarkan dan membangkitkan emosi.

Saat kita alami hadirat Tuhan, kita jadi sangat tenang dan diam. Tapi saat kita merasakan kuasa Tuhan (power of God) kita menjadi sangat hidup, karena kuasa Tuhan itu mengobarkan kita.
.
*3. Hadirat Tuhan adalah Tuhan sendiri*

Hadirat Tuhan adalah pribadiNya (Himself), sifat-sifatNya (His Nature), jalan-jalanNya (His ways), atribut-atributNya (His attribute).

Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-kepada orang Israel.

He made known his ways unto Moses, his acts unto the children of Israel (Mzm 103: 7)

Musa kenal pribadi Tuhan, Israel kenal kuasa Tuhan. Kuasa saja tidak cukup.

Be still, and know that I am God (Mzm 46: 10)

*4. Cara kita mengalami dan mengenali Hadirat Tuhan (presence of God)*

Worship/ menyembah
Pray/ doa
Scripture/ pembacaan Firman Tuhan


*5. Hadirat Tuhan ada dalam hati kita selamanya.*

And I will pray the Father, and he shall give you another Comforter, that he may abide with you for ever; Even the Spirit of truth; whom the world cannot receive, because it seeth him not, neither knoweth him: but ye know him; for he dwelleth with you, and shall be in you. (Yoh 14: 16-17, KJV)

Yesus berkata bahwa “penolong” itu bersama kita dan di dalam kita selama-lamanya. Saat kita terima keselamatan, Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam kita.

Tapi sebenarnya Roh Kudus yang sama sudah menyertai kita sejak semula, karena:

Roh Kuduslah yang membawa kita kepada Tuhan.
Roh Kuduslah yang menempelak kita dari dosa.
Roh Kuduslah yang memberi kita iman untuk percaya.
Roh Kuduslah yang menarik kita kepada Yesus.

Roh Kudus bersama kita untuk menuntun (guide), menghibur (comfort), menolong (help), mengobarkan (quicken), menempelak (convict) kita


Pada saat kita diselamatkan, Roh Kudus masuk dalam hati kita, dan sejak saat itu Dia ada di sana. Roh Kudus tidak datang dan pergi, tidak pergi dan balik.


Kita tidak selalu rasakan dan sadari kehadiranNya setiap waktu. Hingga saat kita berdoa, menyembah atau membaca Firman Tuhan, Roh Kudus membuat diriNya nyata bagi kita ! HadiratNya termanifestasi !


*6. Saat Roh Kudus menjadi begitu nyata, kita mulai kehilangan realitas dunia kita sendiri.*

Realitas Roh Kudus membatalkan realitas kita.

Contoh:

Kel 34: 29 – Musa terbungkus hadirat Tuhan, sehingga tidak sadar mukanya bercahaya.
Adam dan Hawa telanjang, tapi tidak menyadarinya karena terbungkus/ berpakaian kemuliaan. Saat dosa masuk ke hati mereka, kemuliaan terangkat, barulah mereka menyadari kondisinya.
Dalam hadirat Yesus kita tidak menyadari kedagingan kita, lupa akan semua masalah kita.


*7. Hadirat Tuhan dan Kuasa Tuhan*

Hadirat Tuhan tidak bisa diimpartasikan. Hadirat Yesus mendatangkan keselamatan

Kita tidak bisa impartasikan Yesus. Tidak ada seorangpun yang tumpang tangan kepada orang lain dan berkata “selamatlah”, karena keselamatan itu pribadi. Tapi kesembuhan Ilahi keluar dari kuasa Yesus.

Kita tidak bisa impartasikan hadirat Tuhan, tapi bisa impartasikan kuasa Tuhan

Kita tidak rasakan hadirat, tapi bisa mengenali hadirat Tuhan

Mengenali hadirat Tuhan: saat kita berdoa atau membaca Alkitab atau menyembah, tiba-tiba kita begitu menyadari realitas Mesias yang hidup. Dalam penyembahan, realitas kita hilang di dalam realitas Yesus.

*8. Hadirat Tuhan konstan*

Hadirat Tuhan tidak meningkat dan melemah /naik dan turun, tapi konstan.

*9. Kuasa terletak di dalam hadirat Tuhan*

“And His brightness was as the light; He had horns coming out of His hand,

and there was the hiding of His power” (Hab 3: 4)

.
Habakuk melihat kemuliaan Tuhan, kemudian dia melihat kuasa/ glory Tuhan tersembunyi.

*10. Menarik Pengurapan*

Ul 32: 13 – Tuhan berikan nyanyian kepada Musa untuk diajarkan kepada orang Israel. Dan ada pewahyuan di dalam lagu ini.

He made him ride on the high places of the earth, that he might eat the increase of the fields;

and He made him to suck honey out of the rock, and oil out of the flinty rock; (Ul 32: 13 )

Di tempat-tempat tinggi artinya tempat-tempat penyembahan dimana hadirat Tuhan nyata.

Di tempat-tempat tinggi itu kita bisa tarik pengurapan itu.

Saat kita sadari kehadiran Yesus, pemimpin akan beri tanda kepada pemusik untuk bersiap masuk ke dalam penyembahan.

*Cara menarik urapan adalah dengan berserah/ surrender.*

Saat kita begitu sadar (aware) akan eksistensi Yesus, kita sekejap masuk ke dalam kekekalan. Saat kita berserah, kita menghirup urapan, dan itu bisa dirasakan.

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (Kis 1: 8a)

*Contoh aplikasi:*

Ketika masuk ke sebuah kebaktian, Ps Benny Hinn tidak merasakan urapan. Yesus di dalam Ps. Benny Hinn – juga di dalam semua orang lain. Kemudian ps Benny memuji dan mengajar/ berkhotbah. Di satu titik saat mulai menyembah, tiba-tiba ada seperti jubah/ selimut menutupi ps Benny. Inilah yang dimaksud Yesus dengan “di atas/ upon kita”.

*11. Ada 3 Pengalaman kita dengan Roh Kudus*

Bersama/ with you
Di dalam/ in you
Di atas kita/ on/upon you
.
Roh Kudus bersama(with) dan di dalam(in) kita untuk selamanya.

Roh Kudus di atas kita(upon) tidak selamanya, hanya saat kita melayani.

*12. Pengurapan/ Annointing*

Hadirat itu konstan, di level yang sama, tidak naik turun.
Urapan bisa naik, turun, menguat, melemah, berbelok ke mana-mana; seperti angin. Dan kita harus mengikutiNya.
Musuh urapan adalah pengalihan perhatian.

*13. Transfer Urapan*

Urapan/ Annointing juga bisa dipindahkan kemanapun: saputangan, mantel, bayangan, dll.
Semakin lama kita melayani, semakin dalam/ kental/ tebal pengurapan itu. Sampai suatu saat daging kita seperti mau meledak dan tidak bisa kita tahan, tubuh kita merasakan berbagai manifestasi dan hidup.

Contoh : Saputangan Paulus Kisah 19:21, Bayangan Petrus Kisah 5:15

TUHAN MEMBERKATI

Joshua Ivan Sudrajat




Komentar

Postingan Populer