SION SEBAGAI TEMPAT PERHENTIAN ALLAH

SION SEBAGAI TEMPAT PERHENTIAN ALLAH
Pdt Lukas Yoesianto

Minggu sebelumnya telah disampaikan tentang hari Perhentian Tuhan, yaitu hari dimana kita mempercayai Tuhan sepenuhnya dan menikmati hadiratNya. Hari dimana kita lepas dari semua pergumulan, semua ambisi, semua kekuatiran dan sepenuhnya ada dalam pemeliharaan Tuhan, hidup dalam perjanjian Tuhan. Hari kenikmatan atau hari kelegaan. Lalu, dimana kita bisa mendapatkan hari perhentian itu?

*SION TEMPAT YANG DIPILIH TUHAN (Ibrani 12:22-23)*

Tuhan itu berdiam di Sion, jadi bukan di seluruh tanah Kanaan. Kemah Musa itu  ada di bukit Gibeon. Bait Salomo ada di bukit Muria. Kemah Daud, tempat Tabut Perjanjian itu berada di bukit Sion. Dan Tuhan sangat mencintai Sion. Alkitab menyatakan demikian:

Mazmur 87:2
“Tuhan lebih mencintai pintu gerbang Sion dari pada tempat yg lain.

”Mazmur 132:13-16*
Sebab TUHAN telah memilih Sion, mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya:  "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya.  Perbekalannya akan Kuberkati dengan limpahnya, orang-orangnya yang miskin akan Kukenyangkan dengan roti,..”.

Tuhan berjanji akan memulihkan kembali Pondok Daud (Kisah 15:16-17).

2 Samuel 5:6, mengisahkan tentang Daud merebut Sion. Awalnya orang Yebus menghina Daud, meremehkan kekuatan, Daud. Namun pada akhirnya Daud berhasil menguasai Sion. Yang memimpin orang Israel keluar dari Mesir adalah Musa. Yang memimpin orang Israel masuk tanah Kanaan adalah Yosua. Yang memimpin orang Israel merebut Sion adalah Daud. Inilah Kota terakhir yang direbut bangsa Israel dari tanah Kanaan (setelah 400 tahun).

*ALASAN TUHAN MEMILIH SION*

*Pertama, Di Sion Tuhan Menemukan Orang Yang Peduli dan Merindukan DiriNya.*


Di Sion ada Daud yang merindukan Allah. 1 Tawarikh 13:1-3 menceritakan bahwa pada jaman Eli, Tabut Perjanjian direbut oleh orang Filistin selama 7 bulan. Setelah itu dititipkan di rumah Abinadab selama 20 tahun. Selama 20 tahun orang Israel tidak peduli terhadap Tabut Tuhan yang merupakan lambang kehadiran Tuhan sendiri. Bagi mereka tidak penting Tuhan hadir atau tidak - Tuhan disembah atau tidak; yang penting hidup mereka diberkati.

Jadi, pada jaman Saul, Tabut Perjanjian itu benar-benar diabaikan, sampai akhirnya Tuhan menemukan Daud yang peduli dengan Tabut Tuhan. Setelah Daud menjadi raja hal pertama yang dia lakukan adalah membangun kemah Daud. Di Sionlah Tuhan tidak bertepuk sebelah tangan. Di Sionlah Tuhan dirindukan dan dihargai. Disanalah Daud bergaul karib dengan Tuhan.

Bagi kita saat ini, jangalah kita memiliki sikap acuh terhadap Tuhan, seperti orang-orang Israel pada jaman Saul, yaitu menjadi orang-orang yang tidak peduli dengan Tuhan, tidak peduli dengan rencana Tuhan, tidak peduli dengan pekerjaan Tuhan. Janganlah kita punya sikap mental seperti ini.

*Di Sion Tuhan Menemukan Orang yang Rendah Hati dan Siap Dibentuk*


Ketika Daud melakukan kesalahan pada saat memindahkan Tabut Perjanjian, Uza mati disambar api Tuhan; lalu Daud menitipkan Tabut Tuhan di rumah Obed Edom dan Obed Edom diberkati limpah. Selanjutnya, Daud belajar dan bertanya kepada Tuhan, mengenai cara mengusung Tabut Perjanjian yang benar (1 Taw 15:1-2).

“…lalu ia menyiapkan tempat bagi tabut Allah dan membentangkan kemah untuk itu. Ketika itu berkatalah Daud: "Janganlah ada yang mengangkat tabut Allah selain dari orang Lewi, sebab merekalah yang dipilih TUHAN untuk mengangkat tabut TUHAN dan untuk menyelenggarakannya sampai selama-lamanya."

Disitu Tuhan menemukan orang yang lembut dan rendah hati, orang yang mudah dibentuk; ketika ditegur Tuhan, ia tidak lari tetapi kembali ke Tuhan.  Jangan sampai kalau kita di tegur Tuhan, kita menjadi "ngambek." Saul adalah orang yang "ngambek" saat di tegur. Berbeda dengan Daud.

*Di Sion Tuhan Menemukan Orang-orang yang Selalu Memberi Korban (2 Sam 6:13).*

Pada Waktu Daud memindahkan Tabut Perjanjian dari Obed Edom ke kota Daud, setiap 6 langkah ada seekor lembu yang dikorbankan. Panjang jalan itu lebih kurang 12 km (12.000 meter).  Kira-kira 6 langkah (5-6 meter). Jadi, bisa dibayangkan berapa banyak lembu yang dikorbankan.  Dia tidak dengar gerutuan dan sungut-sungut. Dia menemukan orang-orang yang memberikan korban (ucapan syukur, keuangan dan korban untuk pekerjaan pelayanan).

*JANJI TUHAN BAGI SION (Mazmur 132:1-18)*

Di Sionlah perbekalan kita diberkati. Fokus dengan Tuhan maka perbekalan kita berlimpah. Sion Rohani adalah Kita. Kita akan diberkati melimpah kalau kita menjadi:

Pertama, Orang-orang yang peduli dan merindukan Tuhan.

Kedua, Orang-orang yang kalau di tegur mau merendahkan hati, menyerahkan diri, mau dibentuk, dan berbalik kepada Tuhan.

Department Penggembalaan
Kemah Daud Ministries














Komentar

  1. Puji Tuhan terkma kasih say rasa di berkati oleh bacaan ini.Gbu

    BalasHapus
  2. Mazmur 87:2 membuat saya mencari referensi ttg Sion. Terima kasih, luar biasa pengungkapan nya. GBU

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer