HIDUP KEKRISTENAN

CONFERENCE ARK OF CHRIST
GLORIOUS HALL, 16 Juni 2018
Pdt Chris Muntu

KERUKUNAN
Ada dua hal yang diajarkan oleh Daud melalui Mazmur 133 :

1) Kerukunan itu baik dan indah (ay 1). BAIK yang dimaksudkan oleh pemazmur menerangkan kualitas/mutu kerohanian dan kesaksian hidup yang didapatkan dari persaudaraan yang rukun. Di mana setiap anggora keluarga Allah dapat merasakan kebaikan dari kerukunan bagi dirinya sendiri, bagi satu dengan yang lainnya menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan dan orang diluar persaudaraan dapat merasakannya juga. Sedangkan INDAH menunjukkan estetika dari persaudaraan yang rukun. Dimana setiap orang dalam persaudaraan akan mengalami keindahan dan orang luar juga melihat keindahan persaudaraan.

2) Kerukunan itu kunci berkat dan karya Allah yang besar nyata di tengah-tengah kita (ay 2,3. Firman Tuhan berkata,’..sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! … sebab kesanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya’. Daud menggambarkan aliran berkat TUHAN dalam kerukunan bagaikan minyak dan embun.

KEMULIAAN
Mazmur 24:7, 9-10 (TB)  Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!
"Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela

Matius 23:37 (TB)  "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

Roma 15:8
Sebagai Tubuh Kristus Kita harus Saling Menerima Satu Dengan Yang Lain.

Roma 15:7
Dijadikan Keluarga Allah
Kita sudah ditebus dari Kegelapan dipindahkan kepada Kerajaan Terang.

Galatia 4:6-7 Kita adalah Ahli Waris Kerajaan Surga.

DASAR PENEBUSAN KRISTUS
ANUGERAH DAN KASIH AGAPE Yohanes 3:16

THE POWER OF LOVE
MENGAMPUNI
MEMBERKATI
MENYELAMATKAN

Paulus meminta kita untuk meneladani Yesus dalam hal lebih memperhatikan sesama dibandingkan memperhatikan diri sendiri (3). Permintaan Paulus ini berkenaan dengan kewajiban kita sebagai orang yang dianggap kuat (1). Kita diminta untuk menanggung kelemahan orang yang lemah dengan cara memperhatikan mereka dan mendukung mereka agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Kita yang kuat diharuskan untuk memperhatikan dan menerima mereka yang lemah agar iman mereka dibangun.

Paulus menggunakan istilah "kuat" dan "lemah" untuk menggambarkan keadaan rohani orang percaya. Istilah "kuat" menunjuk pada iman orang yang telah dewasa dalam Kristus sehingga peka terhadap masalah orang lain. Orang yang "kuat" adalah orang yang memahami kebebasan rohani mereka di dalam Kristus dan tidak mau lagi diperbudak aturan hukum Taurat. Mereka yang kuat adalah mereka yang peka pada hati nurani yang telah diterangi oleh firman Allah, lebih dari ketaatan mereka akan ritual dan tradisi hukum Taurat.
Istilah "lemah" mengacu pada orang percaya yang imannya belum dewasa, yaitu yang masih percaya pada ritual dan tradisi hukum Taurat. Mereka merasa berkewajiban untuk mematuhi aturan dan tradisi hukum Taurat tentang apa yang boleh mereka makan dan minum dan kapan mereka harus beribadah. Mereka yang lemah iman berkeyakinan bahwa orang Kristen yang dewasa rohani menghidupi kekristenannya dengan cara mengikuti aturan ketat dan seringkali menghakimi sesama yang tidak sejalan dengan pandangan mereka.

Nasihat ini mengingatkan kita yang merasa kuat iman agar peka terhadap pergumulan saudara seiman kita yang lemah. Kita harus membantu mereka, misalnya dengan cara mendampingi atau mendoakan ketika mereka jatuh atau dalam pencobaan. Hendaknya kita menjadi panutan, bukan celaan bagi mereka yang lemah! Tentu kita berkerinduan agar orang yang lemah iman suatu saat menjadi kuat juga. Maka marilah kita belajar peka serta memberi perhatian dan dukungan kepada saudara-saudara seiman kita, Amin.

Penulis Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer