LIMA RAKSASA

LIMA RAKSASA


GOLIAT = RAKSASA PERTAMA, tewas oleh DAUD.

Keempat raksasa yang lainnya LOLOS. Kelak dalam pertempuran yang lain mereka juga akan dikalahkan oleh pasukan Daud.

SCENE KE EMPAT: Matinya Empat Raksasa yang lainnya.

Kemudian ada peperangan yang lain dengan Filistin menyusul perang yang terdahulu yaitu ketika Goliat tewas di tangan Daud. Pada peperangan ini, Daud telah menjadi prajurit dan mempunyai pasukannya. Sekarang kita ambil dari kitab Samuel yang kedua.

2 SAMUEL 21

21:15 Ketika TERJADI LAGI peperangan antara orang Filistin dan orang Israel, maka berangkatlah Daud bersama-sama dengan orang-orangnya, lalu berperang melawan orang Filistin, sampai Daud menjadi letih lesu.

21:16 YISBI-BENOB, yang termasuk keturunan raksasa–berat tombaknya tiga ratus syikal tembaga dan ia menyandang pedang yang baru–menyangka dapat menewaskan Daud.

21:17 Tetapi Abisai, anak Zeruya, datang menolong Daud, lalu merobohkan dan membunuh orang Filistin itu…………………….

YISBI-BENOB = RAKSASA KEDUA, tewas oleh ABISAI.

21:18 Sesudah itu terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin di Gob; pada waktu itu Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Saf, yang termasuk keturunan raksasa.

SAF ( SIPAI ) = RAKSASA KETIGA, tewas oleh SIBKHAI.

21:19 Dan terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin, di Gob; Elhanan bin Yaare-Oregim, orang Betlehem itu, menewaskan Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.

Dalam ayat di atas Elhanan menewaskan Goliat, padahal Goliat sudah tewas terlebih dahulu di tangan Daud dalam pertempuran sebelumnya di Efes-Damim.

Apakah bisa Goliat hidup lagi dan tewas dua kali? … bodoh, tentu saja tidak bisa..!Apakah ada nama yang sama dari Goliat yang lain? Yah, ini mungkin, tapi kita lihat dulu.

Dalam Alkitab Terjemahan Baru (1974) maka terjemahannya adalah seperti di atas itu, tetapi kita akan periksa terjemahan yang lain, misalnya Alkitab Terjemahan Lama (1954) dan terjemahan dalam Bahasa Inggrisnya (KJV), serta juga kita akan periksa-silang dengan kitab Tawarikh yg pertama, maka kita dapati:

2 Samuel

21:19 Dan lagi adalah pula suatu perang dengan orang Filistin di Gob, maka oleh Elhanan bin Yaara-Uregim dibunuh akan Bait-lakhmi, (saudara Goliat), orang Geti itu, maka besar batang tumbaknya seperti pesa orang tenun.

2 Samuel

21:19 Again there was war at Gob with the Philistines, where Elhanan the son of JaareOregim the Bethlehemite killed [the brother of] Goliath the Gittite, the shaft of whose spear [was] like a weaver’s beam.

(The Authorized Version interpolates the words “the brother of” from 1Ch 20:5, where this giant is called Lahmi.)

Jadi hasil periksa-silang dengan kitab Pertama Tawarikh adalah:

1 Tawarikh

20:5 Maka terjadilah lagi pertempuran melawan orang Filistin, lalu Elhanan bin Yair menewaskan LAHMI, SAUDARA GOLIAT, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun.

Ternyata yang dibunuh Elhanan bukanlah Goliat, tetapi dituliskan sebagai saudara Goliat yang dipanggil sebagai Lahmi.

LAHMI = RAKSASA KEEMPAT, tewas oleh ELHANAN.

2 SAMUEL 21:

21:20 Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan raksasa.

21:21 Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya.

RAKSASA dg 24 JARI (no name) = RAKSASA KELIMA, tewas oleh YONATAN.

Ini yang diberitahukan 2 Samuel 21:22 pada kita:

21:22 KEEMPAT ORANG INI termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.

Jadi kita tahu sekarang, mengapa Daud mengambil LIMA batu licin dari sungai sebagai senjata umbannya pada saat ia berkelahi melawan Goliat, karena ada EMPAT RAKSASA lainnya di belakang Goliat, yang mungkin pada saat itu harus juga dia hadapi kalau saja pasukan Filistin tidak buru2 kabur karena matinya Goliat.

Inilah yang luar biasa dari seorang anak muda bernama Daud. Kita menyangka bahwa dia seorang pemberani karena mau bertarung dengan raksasa Goliat. Tetapi kita tahu sekarang bahwa hatinya jauh lebih besar dari itu, yaitu ketika dia dengan berani bersiap untuk melawan lima raksasa sekaligus. Cobalah kita ukur imannya dengan itu.

Di dalam kehidupan kita juga, ada muncul banyak “raksasa-raksasa” yang membuat kita takut. Kadang “raksasa menakutkan itu” berupa sakit-penyakit, kadang juga rasa takut akan ketidak-pastian masa depan, takut gagal, dan lain sebagainya.

Dengan belajar kepada kisah Daud, kita tahu sekarang bahwa dengan iman kepada Tuhan maka keberanian kita disiapkan bukan hanya untuk menghadapi satu “raksasa kesulitan” saja, tetapi juga berani untuk menghadapi “raksasa-raksasa” lain yang akan terus bermunculan di dalam perjalanan hidup kita. Seperti halnya Daud, kita akan membawa “lima batu licin iman & persiapan” yang akan kita gunakan dimana perlu. Satu batu licin cukuplah untuk satu masalah besar dalam setiap langkah kehidupan kita.

Dan dengan mengetahui bahwa jika kita hidup mengikuti rencanaNya. Kita akan tahu bahwa setiap pertempuran yang kita hadapi dalam kehidupan kita , sesungguhnya itu bukanlah pertempuran kita, tetapi adalah pertempuranNYA. Jika itu adalah “pertempuranNya”, apakah yang kita bisa katakan selain “jika Tuhan ada di Pihak kita, siapakah lawan kita?”

Terpujilah Tuhan di tempat yang Maha Tinggi. Amin.

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer