MARIA DAN MARTA

*MARIA dan MARTA*
*SHRK Hari Pertama*
*17  Juli 2018*
*Ev. Hadassah Gloria Purnomo*

Yohanes 11:1-6 (TB)  Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. 
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus.
Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada;

Ketika seorang mendengar berita yang tidak enak mengenai orang yang dikasihinya maka ia akan segera lari menemui orang yang ia kasihi.

Ketika kita melihat kondisi kita kritis kita teriak sama Tuhan, kita lihat kenyataannya sudah mati, namun Tuhan berkata tidak apa-apa semua baik-baik saja.

Yohanes 11:7-10
Tuhan mendengar Lazarus sakit, ia sengaja menunda dua hari.

Tuhan ingin mendapatkan Maria-Maria disaat kita mengalami kesusahan.

Tuhan adalah Terang Dunia. Firman Tuhan adalah Terang dan Pelita bagi kaki kita.

Mazmur 119:105 (TB)  Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Yohanes 11:11-13

Seruan pertama yang keluar dari mulut Marta ketika bertemu dengan Tuhan Yesus berisi sebuah keluhan, “Tuhan sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati” (11:21). Hal yang sama juga diungkapkan Maria dalam ayat 32. Ada indikasi yang kuat bahwa mereka menyesalkan ketidakhadiran Yesus pada saat Lazarus sakit dan masih hidup. Apalagi jika seandainya mereka tahu bahwa ‘keterlambatan’ kedatangan Yesus adalah suatu yang disengaja (ayat 6). Fakta kematian saudara mereka menimbulkan luka dan kekecewaan terhadap Tuhan Yesus dan membuat mereka semakin meratapi kedukaan mereka.

Hal yang sama juga seringkali terjadi bahkan di dalam diri orang-orang Kristen yang mengaku percaya kepada Yesus. Berbagai peristiwa yang terjadi; kematian orang-orang yang dikasihi, permasalahan bisnis dan ekonomi, pergumulan kesehatan yang semakin menurun, dan berbagai permasalahan hidup lainnya dapat dengan mudah memicu kekecewaan kepada Allah karena berpikir bahwa Allah tidak memperhatikan mereka, Allah tidak menolong mereka. Maka tidak heran jika di masa ini kita banyak mendapati orang-orang putus asa, galau, dan mengasihani diri sendiri ketika menghadapi masalah karena mereka begitu terfokus pada masalah dan merasa tidak dikasihi Allah—sama seperti Marta dan Maria.

Dalam Terjemahan Bahasa Inggris Kata Mati digunakan Hasil Falken a Sleep. Tuhan Yesus tahu Lazarus tidak mati.

Ketika kita mengalami masalah, kesulitan, Tuhan tahu semuanya. Tuhan mau kita menggunakan Landasan Iman yang baru.

Basic Iman kita menentukan apa saja yang akan terjadi dalam hidup kita.  Apapun yang kita alami baik itu masalah kehancuran ekonomi, hutang, tidak ada masa depan. Percaya sama Tuhan, Dia yang akan menyelesaikan semuanya.

Marta imannya mulai mati, ia merasa lebih pintar dari Tuhan Yesus, ia berpikir Lazarus dibangkitkan nanti pada akhir zaman.

Maria tersungkur dikaji Tuhan, ia menyerahkan sepenuhnya masalah kepada Tuhan. Ia mendengar apa yang Tuhan katakan.

Ketika kita mengalami masalah, tetap percaya sama Tuhan, optimis dan tetap mengucap syukur, Percaya Mukjizat Tuhan pasti terjadi dalam hidup kita.

Marta terlalu sibuk dengan pekerjaannya, ia mengandaikan kekuatan nya sendiri, merasa mampu.

Percaya Tuhan akan menolong kita, buang semua tembokmu, buang semua topengmu, kita harus hidup dalam Anugerah Tuhan. Amin
Marta dan Maria adalah dua orang yang sungguh-sungguh melayani Tuhan. Namun demikian, cara yang mereka jalani sangat berbeda. Maria duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya, sedangkan Marta sibuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan untuk melayani Tuhan.

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer