PROSES TUHAN

PROSES TUHAN
Hananeel Cinta
Minggu, 15 Juli 2018
Ev. Lanny Rakhmawati


Yesaya 1:18 Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Kadang-kadang kita ini berpikir apakah saya ini benar ditempatkan disini ?

Apakah Saya Benar Melayani disini ? Tuhan bilang ke saya, kita bisa membedakan kain pel yang buat di rumah, kamar dan dapur, apalagi Aku Tuhan bisa mengetahui tempat kita dengan benar.

Saya ini ikut keluarga Engkong sejak SMP,  saya kuliah dan kerja di Jakarta, saya pulang kerja bisa pergi dengan teman-teman, saya pernah marah sama Tuhan. Sewaktu Engkong sakit karena kecelakaan, saya kembali ke Rumah Beliau, saya meninggalkan pekerjaan saya. Saya kembali melakukan tugas pekerjaan rumah, saya mengantar sekolah Anak-anak, saya menjemput Sekolah. Saya juga mengajari Anak-anak dan mengerjakan PR kalau waktu SD masih bisa. Tetapi waktu Anak-anak SMP, saya komplain sama Tuhan, saya benar-benar tidak bisa mengerjakan kesukaan saya. Tuhan tidak pernah salah menempatkan diri kita pada suatu tempat dan kondisi.

Alat Pel itu ada banyak macam. Minimal kain pel nya ada banyak. Tugas nya adalah membersihkan. Tuhan tempatkan kita dimana saja, Tuhan mau kita mempunyai hati sebagai hamba. Hamba selalu ambil bagian yang terendah. Melakukan bagian yang orang lain tidak lakukan. Alat Pel setelah dipakai maka kain pelnya pasti kotor. Kita membersihkan yang kotor. Kita akan dipakai buat membersihkan yang tidak dapat dijangkau atau sudut-sudut, ke lantai yang kasar, kain pel akan terus bergesekan dengan lantai yang kasar atau terbentur kiri dan kanan. Kain Pel menjadi compang camping

Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita, ketika kita menjadi kain pel, ketika kita marah, kalau Tuhan paksakan kehendak Nya maka yg patah adalah gagang nya. Kontak kita dengan Roh Kudus akan patah. Biasanya kalau gagang nya patah maka akan diganti dengan besi. Kalau kita membiarkan diri kita ikut Tuhan dan mau dibersihkan maka kita akan naik. Tetapi jika tidak mau ikut Tuhan maka kita akan seperti kain pel jadi robek atau compang camping. Tuhan punya stok yang banyak buat gantikan kita.

Tuhan mau kita merobek semua keegoisan dan kesombongan, kita dipakai untuk membersihkan tempat yang kotor. Ketika lantai yang kotor sudah bersih maka kita akan di bersihkan dengan sabun. Seringkali kita lupa untuk membersihkan diri kita setelah kita melayani. Apalagi yang sudah berkotbah lupa akan dirinya perlu dibersihkan juga. Seringkali ibu rumah tangga lupa dan bilang kalau tidak ada saya maka rumah berantakan, begitu juga dengan bapak-bapak seringkali berkata kalau tidak ada saya maka tidak bisa makan.

Ketika kita dibersihkan, dalam mesin cuci (alami proses dari direndam, putar, cuci), atau di cuci diember (diperes sampai sedikit bersih). Begitu juga dengan hidup kita. Akan alami proses. Ketika kita sudah mengalami proses dan lulus, maka kita akan diuji lagi dengan yang lebih berat lagi. Seringkali kita tidak mau naik kelas (karena kenyamanan). Kita mesti naik kelas karena pelajaran nya naik terus. Terus kalau sudah mengalami proses bagaimana ? Proses itu akan terus sampai kita bersih, setelah bersih maka kita akan dibawa ke tempat yang lebih kotor, supaya bisa membersihkan disana.

Lukas 7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Ada suatu ketakutan pada wanita itu kalau dia tidak diterima. Wanita itu akan berjalan perlahan atau ngesot pakai lutut kakinya (merendahkan hati), mencurahkan isi hati (menangis), menyeka dengan rambut nya (kehormatan perempuan atau meletakkan ego di kaki Tuhan), mencium dan meminyaki kaki.

Kita selalu bilang Tuhan sembuhkan aku dulu baru aku melayani Engkau. Tuhan mengampuni wanita ini bukan karena minyak nya. Tetapi karena tubuh wanita ini merendahkan diri sebagian hebat nya, maka ini yang menggetarkan hati Tuhan. Kita butuh keutuhan tubuh jiwa roh dalam melayani Tuhan. Begitu kita mengijinkan kita patok diri kita maka luang lingkup kita menjadi sedikit.

Ada banyak proses yang Tuhan ijinkan membuat kita terluka. Tapi yang menjadi bagian kita adalah bisakah kita membiarkan Tuhan bekerja. Dia memberikan penghiburan yang tepat pada waktunya.

Kalau sekarang bila kita merasa hidup kita, tertekan, sabarlah. Kalau kau dipakai untuk membersihkan setiap sudut, bersyukurlah. Makin kita minta banyak pendapat banyak orang dan makin banyak mikir; maka Tuhan makin bingung. Karena itu tidak usah banyak mikir dan tanya orang. Jika kita banyak tanya ke orang-orang maka kita akan tambah bingung. Tanya dan konsultasi ke Roh Kudus.

Dalam Perjalanan Hidup kita, kita butuh memulihkan hidup kita, hati kita terluka sepanjang kita menjalani perjalanan bersama Tuhan, kita diprosaes Tuhan.

Kita harus menyadari kesalahan kita. Kemarin Jumat saya baru saja mengantar kepulangan Om yang menjadi Bendahara di Ecclesia Windu, om ini antik susah bergaul, semua orang tidak cocok denganya.

Ia sangat sulit diajak komunikasi, semua orang dimusuhi. Engkong sampai berkata orang aneh dan susah dimengerti.

Dua minggu sebelum dia pulang, saya disuruh Tuhan untuk mengunjungi, disitu om nya bilang tadinya saya mau tulis surat ke kamu dan jemaat Ecclesia Windu, saya mohon maaf jika selama ini om membuat kalian marah.

Dia telpon semua orang-orang yang dia sakit hati kepadanya. Ia takut waktunya tidak lama lagi. Akhirnya semua selesai om ini kemudian Pulang ke Rumah Bapa di surga. Amin.

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer