KOYAKKAN TIRAINYA

*KOYAKKAN TIRAINYA*
*Pastor Victor Kristijanto Purnomo*


Lukas 23:44-49 (TB)  Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. 
Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. 
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.

Ada Tiga Peristiwa Penting yang terjadi di atas Kayu Salib.

*KEGELAPAN MENYELIMUTI ISRAEL SELAMA TIGA JAM*

Para sarjana Alkitab yang tidak mengakui adanya mukjizat beranggapan bahwa sebenarnya kegelapan tersebut hanya karena adanya gerhana matahari. Untuk memberikan sangg­ahan, kita perlu merenungkan bahwa kegelapan itu bukan saja di luar urutan alamiah, tetapi juga mengungkapkan suatu ketidakmungkinan. Mengapa? sebab kita tahu bahwa perayaan hari Pasah diselenggara­kan pada waktu bulan purnama. Perayaan ini terjadi pada antara bulan Maret dan April, yaitu Bulan Nisan dalam pentarikhan Yahudi. Dari pelajaran science jelas dikata­kan bahwa adalah tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada saat bulan purnama. Maka tak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi karena mukjizat dari Tuhan sendiri.

Kegelapan pekat selama tiga jam yang merupakan mukjizat yang terjadi saat kematian Kristus, sesungguhnya adalah suatu bagian integral dari sejarah manusia. 

Kematian-Nya membe­rikan suatu pemulihan relasi yang harmon­is antara manusi­a dan Allah, secara sempurna menyelesaikan karya penebusan bagi umat manusia.


*TIRAI BAIT ALLAH TERBELAH*

Ketika Yesus mati, tirai Bait Suci terbelah dua. Allah meninggalkan tempat itu serta tidak pernah lagi berdiam di dalam kuil buatan tangan manusia (Kis 17:24). Allah pergi bersamaan dengan kehancuran bait tersebut dan sistem agama yang ada di dalamnya. Bait Suci serta Yerusalem diluluhlantakkan (dihancurkan oleh Roma) pada tahun 70 M, seperti yang dinubuatkan oleh Yesus di Injil Lukas 13:35. Selama Bait Suci tetap berdiri, ini menandakan keberlangsungan Perjanjian Lama. Surat Ibrani 9:8-9 merujuk pada jaman yang telah berlalu seiring dengan diberlakukannya perjanjian yang baru (Ibr 8:13).

Dalam beberapa hal, tirai Bait Suci merupakan simbol dari Kristus sendiri sebagai satu-satunya jalan untuk datang kepada Bapa (Yoh 14:6). Hal ini didukung oleh fakta bahwa hanya Imam Besar saja yang bisa memasuki ruang Maha Kudus melalui tirai tersebut. Sekarang ini, Kristus adalah Imam Besar Agung bagi umat pilihan Allah. 

Sebagai orang-percaya dalam karya-Nya yang sempurna, kita mengambil bagian dalam imamat-Nya yang sempurna. Kita sekarang dapat masuk ke dalam ruang Maha Kudus melalui Dia. Surat Ibrani 10:19-20 menyatakan kalau setiap orang-percaya masuk ke dalam tempat kudus oleh "darah Yesus … karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri." Di sini kita melihat gambaran dari daging Yesus yang terkoyak bagi kita, sebagaimana Dia merobek tirai Bait Suci hingga terbelah dua bagi kita.

Tirai Bait Suci yang terbelah dua dari atas hingga bawah merupakan fakta sejarah. Makna yang mendalam dari kejadian ini dijelaskan dalam perincian yang begitu megah di dalam surat Ibrani. Segala sesuatu yang terdapat di dalam Bait Suci merupakan bayang-bayang dari hal-hal yang akan datang. 
Pada akhirnya, semua bayang-bayang ini akan mengarahkan kita kepada Yesus Kristus. Dia merupakan tirai menuju Allah yang Maha Kudus, dan melalui kematian-Nya orang-percaya sekarang ini memiliki akses cuma-cuma kepada Allah.

Tirai di Bait Suci merupakan pengingat kalau dosalah yang membuat manusia tidak layak untuk berada di hadirat Allah. Fakta bahwa korban penghapus dosa dipersembahkan setiap tahunnya, termasuk tak terhitung banyaknya korban lain yang dipersembahkan setiap harinya, menunjukkan secara gamblang bahwa dosa manusia tidak bisa benar-benar ditebus atau dihapus oleh korban binatang. 
Yesus Kristus, melalui kematian-Nya, telah menghilangkan penghalang antara Allah dan manusia. Kini, kita dapat mendekati-Nya dengan keyakinan dan keberanian (Ibr 4:14-16).

Selama tiga jam orang-orang Israel sedang menolak Terang Tuhan sehingga kegelapan itu datang menyelimuti Israel selama tiga jam.
KEGELAPAN MENYELIMUTI Mesir saat Orang Mesir yang menolak Terang. KEGELAPAN MENYELIMUTI Mesir.

Ketika jaman para hakim-hakim, ketika mereka menolak Terang Tuhan, Kegelapan datang menyelimuti, peperangan, penindasan, aniaya datang. Ketika Umat Israel Bertobat maka Terang Tuhan datang.
Amin

Penulis Joshua Ivan Sudrajat S

Komentar

Postingan Populer