MENCARI KEMULIAAN

TRUTH |
21 Desember 2018

      ☆ MENCARI KEMULIAAN☆

Menjadi dorongan yang melekat di setiap individu yaitu penghargaan. Pada umumnya atau hampir semua manusia berusaha untuk memperoleh penghargaan. Penghargaan itu bisa dari orang dekat maupun dari orang jauh. Dari orang yang bermartabat lebih rendah atau dari orang yang dianggap bermartabat lebih tinggi dari dirinya.

Dorongan ini sudah melekat di dalam kehidupan seseorang sejak kecil, sejak kanak-kanak. Itulah sebabnya seseorang menggerakkan hidupnya untuk memperoleh penghargaan tersebut. Waktu kanak-kanak, bermain-main mau menjadi yang menang, mau menjadi yang menonjol, mau menjadi yang terkemuka. Lalu kemudian setelah menjadi dewasa, dengan cara lain ia mau menjadi seorang yang menonjol, yang terkemuka, yang lebih terhormat dari orang lain. Itulah sebabnya orang menggerakkan hidupnya dari pagi sampai sore, sore sampai malam hari, hanya untuk penghargaan ini.

Orang yang memiliki rumah akan merasa terhormat dari pada orang yang homeless (tidak memiliki rumah). Orang yang sudah memiliki rumah ingin membesarkan rumahnya supaya lebih mewah. Orang yang belum memiliki kendaraan berusaha memiliki kendaraan, yang sudah memiliki kendaraan menginginkan kendaraan yang lebih mewah dan seterusnya. Akhirnya, manusia-manusia seperti ini terbelenggu dalam siklus kehidupan yang tidak memperdulikan Tuhan, tidak memperdulikan rencana-rencana Allah di dalam hidupnya. Ini bukan hanya terjadi atas orang-orang non-Kristen, juga terjadi atas orang-orang Kristen.

Perlu saudara ketahui, bahwa kita dipanggil Tuhan untuk memperoleh kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus. Demikianlah dikatakan dalam Roma 8:17, Roma 8: 28-30; kita dipilih oleh Bapa di sorga guna serupa dengan Tuhan Yesus. Dan jika proses keserupaan itu benar-benar terjadi atau berlangsung, maka kita menjadi dewasa. Dan kalau kita menjadi dewasa, kita bisa diajak menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Dan hanya orang yang menderita bersama-sama dengan Tuhan Yesus yang akan dimuliakan bersama-sama dengan Dia.

Oleh sebab itu, fokus hidup kita tidak boleh kepada perkara-perkara duniawi. Fokus hidup kita harus kepada perkara-perkara sorgawi. Penghargaan manusia terbatas, pasti akan ada ujungnya. Tetapi penghargaan yang dari Tuhan itu abadi. Itulah sebabnya kita dipanggil untuk mencari kemuliaan bukan dari dunia ini, tetapi kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus. Dalam hal ini kita tidak boleh men-dua hati. Kita harus memilih, kemuliaan dari Tuhan atau kemuliaan dari dunia ini. Tidak bisa dua-duanya.

Apakah saudara bertekad untuk memperoleh kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus atau tidak, tergantung dari keputusan masing-masing individu. Saudara tidak boleh- tidak memiliki ketetapan, harus memiliki ketetapan. Kita harus memilih. Membiarkan diri dalam keadaan tidak pasti atau mengambang berarti memberi diri dimangsa oleh kuasa kegelapan, direnggut oleh kuasa kegelapan. Sehingga akan membuat orang tersebut kehilangan kesempatan selama-lamanya untuk memperoleh kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus.

Oleh sebab itu, pastikan bahwa kita hidup di bumi ini hanya untuk mencari dan menemukan kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus. Kita tidak mengharapkan penghargaan dari manusia. Jadi kalau kita studi, kita kuliah, kita bekerja, berumah tangga dan melakukan segala kegiatan- semua itu kita lakukan semata-mata hanya untuk memperoleh kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus Kristus. Bukan untuk memperoleh penghargaan dari manusia, tetapi untuk memperoleh penghargaan dari Tuhan semesta alam.

Kiranya kebenaran hari ini memberkati kita sekalian.

Solagracia.

Komentar

Postingan Populer