MEMPERSEMBAHKAN DIRI KEPADA TUHAN

*MEMPERSEMBAHKAN DIRI KEPADA TUHAN*
*Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo*


*Roma 12:1-5 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.*

Ada seorang hamba Tuhan yang masih muda di Tiongkok, yang berkata : "Apapun aku sanggup lakukan demi Yesus."

Pada saat dia dihukum dan dianiaya dia tidak takut, tetap percaya Yesus, hatinya tidak tawar dan tetap mengucap syukur. Penderitaannya luar biasa, setiap hari hanya diberi makanan semacam bakpao tetapi tidak ada isinya dan ukuran nya kecil sebesar bola tenis. Dia disuruh kerja keras tetapi dia Mengucap Syukur dan Bersukacita.

Suatu saat dia mendapat surat dari istrinya, bahwa istrinya minta cerai. Istrinya mengatakan : "Engkau tidak mungkin keluar dari kamp kerja paksa selama 25 tahun dan masih hidup."

Memang semua yang dimasukkan ke sana sama dengan mati. Pada saat ia menerima surat dari istrinya, dia tidak kuat dan mulai guncang.

Menderita badannya seperti apapun dia kuat, tetapi pada saat menerima surat dari istrinya yang minta cerai dia tidak kuat. Akhirnya dia kecewa dan mengeluh kepada Tuhan.

Dia berkata : "Tuhan, penderitaan yang lain aku sanggup, tetapi mengapa istriku meninggalkan aku, aku tidak sanggup ?"

Pada waktu dia ada dalam tekanan yang begitu berat dan merasa tidak tahan lagi, diatas salju dia berlutut. Dan Tuhan berkata: "Yang Pertama, Engkau harus sabar, sebab jika engkau mengasihi istrimu lebih dari Aku, engkau tidak layak menjadi MuridKu. YANG Kedua, supaya engkau memiliki Kelimpahan kehendak Bapa didalam hidup mu. Yang Ketiga, supaya engkau memiliki janji-janji Bapa.

Kita harus mengetahui bahwa segala sesuatu ada waktunya, untuk setiap rencana Tuhan dapat terjadi dalam hidup setiap kita. Tuhan mengatakan tiga hal yang sama kepada kita : SABAR, ada harga yang harus dibayar supaya rencana Bapa terjadi dan kita harus menyerahkan hidup seratus persen di dalam tangan Bapa.

Seluruh nya bukan setengah-tengah untuk mengikuti Yesus. Menjadi seorang Kristen harus mengatakan ya atau tidak. Ada harga dan waktu yang harus kita jalani Sampai pada waktu Tuhan berkata: "Sudah Selesai." Selanjutnya janji-janji Bapa akan menjadi milik kita. 

Demikianlah hamba Tuhan itu setelah mendengar Tuhan mengatakan ketiga perkara itu menjawab : "Baik, Tuhan, aku bayar !"

Lalu ia menulis surat kepada istrinya : "Baiklah, jika kamu tidak sanggup menantikan aku silahkan tinggalkan aku. Dan aku setuju kamu menceraikan aku dan menikah lagi."

Dan dia merasakan damai sejahtera setelah ia menulis suratnya, karena ia mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi istri nya.

Tuhan mendidik dia luar biasa, sehingga pada suatu saat terjadi wabah penyakit yang aneh. Korbannya Mengalami Peradangan, matanya Sampai sebesar bola tenis, suhu badan nya 42 derajat dan tidak dapat turun, setelah beberapa hari kemudian meninggal. Dari jumlah tawanan jumlah nya 1300 orang, yang meninggal dunia sudah mencapai 1050 orang tawanan dalam waktu beberapa hari saja.

Pada waktu menghadapi kenyataan bahwa tinggal 250 tawanan yang hidup, dia berpikir bahwa dia lolos. "Aku tidak kena, aku tidak mati, Tuhan melindungi." Saat dia berpikir seperti itu, besoknya ia terkena wabah.

Dokter memeriksa dan mengatakan supaya dia dimasukkan ke kamar mayat saja karena beberapa jam lagi pasti meninggal, jadi percuma dirawat karena tidak dapat diobati.

Akhirnya dia dimasukkan ke dalam kamar mayat. Dia masih bernafas tetapi dicampur dengan mayat-mayat yang masih belum dikubur. Pada saat di kamar mayat dia berdoa : Tuhan tolong aku, jika Engkau masih ingin memakai aku Tuhan, jika tidak aku rela mati."

Saat dia rela, dia sudah bayar dan Menyerah, seorang Malaikat datang ke kamar itu dan bertanya : "Siapa yang namanya A ?" Dan Malaikat itu berpenampilan seperti seorang dokter, membawa kotak obat dan ada gambar salib dipunggung nya. Lalu dia berkata : "saya."

Malaikat berkata : "Ya kamu, kamu satu-satunya yang masih hidup." Lalu ia memakai stetoskop memeriksa hamba Tuhan itu dan Malaikat itu sambil mengambil selang seraya berkata : "Buka Mulut."

Selangnya dimasukkan, setelah itu ditiup oleh Malaikat  itu. Pada waktu ditiup, udaranya panas dan dia sembuh pada saat itu juga. Malaikat itu berkata lagi : "Sembuh dan Hidup !" Lalu Malaikat pergi dan ternyata ia sedang berlutut.

Pada saat penglihatan itu hilang, dia berkata : "Aku Sudah Sembuh !" Langsung dia bangkit, pertama kali yang dia cari adalah dokternya, dia buka pintu dokternya. Pada saat dokternya melihat dia,  dokternya gemetar ketakutan luar biasa, karena mengira dia hantu, Dan dokter berkata jangan mendekat, aku tidak membunuh kamu.

Dia berkata : Dokter, ini saya, saya hidup, saya tidak mati." Dokternya berkata tidak mungkin.Dia berkata : "coba dokter periksa lagi. Yesus Dia yang menyembuhkan aku, Dia itu luar biasa."

Akhirnya Dia menjalani hukumannya selama 25 tahun dan setelah itu ia keluar penjara, Dia menginjil ke seluruh Tiongkok serta memenangkan jiwa, ada harga yang harus dibayar terlebih dahulu.

Memenangkan jiwa itu mudah, tapi ada harga yang harus dibayar dan orang harus melihat Buah-buah yang ada di dalam hidup kita. Jika anda menginjil, tetapi buah nya tidak ada, orang dapat berkata ; "Kamu sendiri juga tidak bisa, belum apa-apa."

Amin



Penulis




Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer