RAHASIA KEBERHASILAN KALEB


*BELAJAR DARI KALEB*
*RAHASIA KEBERHASILAN KALEB*


Bilangan 14: 24 Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya ("he has a different spirit " - Amplified bible) dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.

Kaleb (yang arti namanya adalah gagah berani, bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang besar, anjing), berasal dari suku Yehuda, dia adalah anak dari Yefune. Nama Kaleb pertama kali disebutkan ketika ia dipilih sebagai salah satu dari 12 pengintai yang ditugaskan untuk memantau dan melaporkan keadaan tanah Kanaan, geografis, kekayaan alam bahkan keadaan musuh yang menempati daerah tersebut ( Bilangan 13:17-20).

Mengapa kita diciptakan untuk ada kerinduan supaya berhasil? Karena Tuhan mau kita menjadi orang yang berhasil dalam hidup ini, bukan seorang yang terus kalah.Tuhan menanamkan impian2 kita dan Dia mau menuntun kita supaya kita ikut Dia dan mencapai apa yang kita impikan itu.
Perikop ini adalah saat-saat orang Israel di pembuangan di Babel.
Baca juga Yeremia 29:11 – ayat yang indah bukan? Tapi kenapa banyak orang yang tidak mengalami damai sejahtera? Kenapa banyak anak Tuhan yang tidak tahu masa depannya!

KENAPA KITA TIDAK PUNYA TUJUAN HIDUP ATAU MELIHAT MASA DEPAN KITA? KARENA BANYAK ORANG YANG HIDUP TIDAK MENURUTI RENCANA ALLAH!

Kita sering mengabaikan rencana Allah dengan rencana kita – dan kadang sulit untuk mengikuti rencana kita karena rencana kita terlihat lebih bagus dan indah.
Banyak orang lupa untuk meraih sukses harus bekerja keras dan menerapkan prinsip-prinsip Firman Tuhan. Tuhan menaruh impian di hati kita tapi untuk mencapainya kita harus bekerja keras. Untuk lulus kuliah kita harus belajar dengan keras. Orang orang banyak yang tidak mencapai tujuan karena tidak punya visi dalam hidupnya!

Orang Israel mutar-mutar selama 40 tahun di padang gurun, karena Tuhan sudah punya rencana indah buat mereka, tapi mereka tidak mau melihatnya, mereka tetap keras kepala. Mereka tidak mau taat dan tidak mau mengikuti rencana Allah. Akhirnya generasi itu dibinasakan oleh Tuhan.
Penting buat kita untuk punya visi hidup – supaya kita tau apa yang kita mau dan apa yang kita hidupkan. Di saat kita punya visi, kita akan punya rencana-rencana untuk mencapai visi itu.

Kaleb dalam cerita ini adalah seorang yang berhasil, karena itu baik bagi kita untuk bisa belajar prinsip prinsip dari perikop ini

*BAGAIMANA KALEB BISA BERHASIL?*

*1) DIA MEMILIKI GOAL ATAU SASARAN YANG JELAS*

Dia tau apa yang dia mau! Dia ingin memiliki pegunungan Hebron. Goal ini sudah dimilikinya 45 tahun yang lalu. 45 tahun Tuhan menaruh impian ini di hatinya, dan 45 tahun dijanjikan oleh Musa.

Selama 45 tahun, kerinduan dia akan hal ini tidak pernah pudar. Secara fisik Kaleb sudah lemah (85 tahun) tapi dia tidak pernah melupakan impian ini dan masih punya semangat yang membara seperti dulu? Karena satu alasan, karena dia punya visi dan dia tahu apa yang dia mau!

Apa “Hebron hebron” dalam hidup kita saat ini? Apa impian impian kita saat ini? Apa tujuan hidup kita pada saat ini?
Menurut survey, 90% tidak tahu tujuan hidupnya, 50% tahu tapi tidak pernah mencapainya dan merencanakan, 5% merencanakan dan menjalankannya. Dari 5% ini, 95% berhasil.

Kolonel Sanders (KFC) tidak langsung berhasil dan dulu selalu ditolak resepnya. Tapi dia akhirnya berhasil bukan? John F Kennedy memimpikan ada orang yang mendarat di bulan dan bbrp tahun kemudian, impian itu berhasil. Thomas Alfa Edison berkata orang bisa berhasil dengan 1% inspirasi dan 99% kerja keras.Ingat impian Martin Luther King?

*2) DIA MEMAKAI SELURUH POTENSINYA*

Kaleb berkata kekuatan dia 45 tahun yang lalu dengan sekarang (85 tahun), tetap sama! John Wesley waktu umur 80-an tahun, dia masih naik kuda berkeliling di Inggris untuk menginjil. Rasul Yohanes melayani Tuhan sampai akhir hidupnya.

*3) DIA MENGHADAPI TANTANGAN DENGAN IMAN (ayat 12b)*

Jangan pernah menghadapi tantangan dengan kekuatan kita sendiri. Kaleb menghadapi orang-orang raksasa dengan iman, bukan dengan kekuatan sendiri!
Masalah keberhasilan atau tidak berhasil bukan masalah Tuhan, tapi masalah kita mau percaya pada Tuhan atau tidak. Karena keberhasilan itu sudah dijamin dan dijanjikan oleh Tuhan, dan Dia yang menjanjikan itu adalah setia.

*4) DIA SETIA PADA TUHAN DAN MENGHARGAI PEMIMPINNYA*

Setan itu adalah pencuri! DI jaman ini, murid-murid sudah tidak lagi menghargai gurunya. Hal ini pun sama halnya dengan gereja – banyak jemaat yang tidak respect pada pendeta atau pemimpinnya. Kaleb respect dengan Musa dan dia membuktikan kesetiaannya selama 40 tahun di padang gurun. Kesetiaan dan respect jalan sama-sama.  

Dibawah pimpinan Yosua, Kaleb tetap setia.
Belajar dari Kaleb! Punyai visi dalam hidup ini, dan berjalanlah bersama dengan Tuhan karena Dia mau membawa kita pada keberhasilan dalam impian kita. Tetaplah setia pada Nya!

*KEUNGGULAN KALEB*

*1. IA MEMPUNYAI KETAATAN TOTAL KEPADA ALLAH.*

Pada saat itu Kaleb telah berusia 85 tahun. Saat itu rupanya tugas penaklukan Tanah Perjanjian hampir selesai, namun demikian Kaleb belum melihat realisasi dari apa yang dijanjikan Allah kepadanya. Untuk itulah dia menghadap kepada pemimpinnya Yosua, dan memohon Hebron, daripadanya. Dalam pertemuan dengan Yosua inilah, kemudian Kaleb dalam ayat 6-9, menuturkan kembali apa yang terjadi 40 tahun lalu di Kadesh-Barnea, ketika dia dan Yosua berani berkata jujur dan melawan 10 pengintai yang lain. Kaleb dan Yosua merekomendasikan agar bangsa Israel maju dan menduduki Tanah itu karena Allah pasti menyertai mereka sesuai dengan apa yang dijanjikan-Nya.

Sebaliknya, 10 pengintai yang lain mengatakan: ”Jangan!” karena musuh yang mereka hadapi amat kuat dan kota-kota mereka diperlengkapi dengan teknologi yang canggih pada jamannya. Sejarah mencatat ternyata Israel lebih mendengar rekomendasi dari 10 pengintai itu. Bahkan dikatakan bahwa mereka bermaksud membinasakan Kaleb dan Yosua. Untungah Allah bertindak! Dia membela umat-Nya yang mendengar dan mau taat total kepada-Nya meski harus berhadapan dengan risiko kehilangan nyawa. Seluruh bangsa itu kehilangan kesempatan masuk Tanah Perjanjian, kecuali anak-anak mereka dan tentu saja Yosua dan Kaleb.
Kaleb adalah gambaran dari seorang yang berani taat total kepada Allah. Itulah sebabnya Allah amat menghargainya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa taat total seperti Kaleb?

*2. IA MENUNJUKKAN KUALITAS KESETIAANNYA*

Setelah peristiwa Kadesh-Barnea, Kaleb bak lenyap ditelan bumi; sebaliknya Yosua muncul sebagai figur terpenting dan paling menonjol dalam sejarah Israel. Jikalau kita mengandaikan sebuah pentas, kita bisa mengatakan bahwa Kaleb hanya sekedar menjadi pemain latar sementara Yosua bermain sebagai pemeran utama.

Padahal kalau kita baca dalam Bilangan, kita mendapat kesan bahwa seharusnya Kaleb-lah yang mendapat ”hadiah utama” – orang nomor 1 di Israel. Dialah yang pertama-tama berani berbicara lantang untuk membuat sebuah keputusan yang melawan arus (Bilangan 13: 30); baru kemudia Yosua mengikuti dari belakang. Tapi kenyataan berbicara lain, Yosua yang menjadi terutama, bukan Kaleb.
Namun, Kaleb tetap setia melayani dalam kurun waktu 45 tahun, meski harus berada di belakang layar, meski tidak harus menjadi yang terutama. Itulah sebabnya jangan heran bila Allah amat menghargainya.

*3. IA MEMEGANG JANJI ALLAH DALAM HIDUPNYA*

Halangan besar pertama yang harus dia hadapi adalah halangan yang berasal dari dirinya sendiri (hambatan internal). Kaleb sudah tua, 85 tahun, ketika dia mengklaim janji Allah atas hidupnya. Sudah kakek-kakek namun memiliki semangat hidup yang luar biasa. Bahkan dia berani berkata bahwa ia masih sekuat 45 tahun yang lalu ketika ia bersama Yosua masuk kedalam tanah perjanjian (ay. 11).

Percayakah Anda bahwa semangat hidup adalah kunci pencapaian hal-hal yang luar biasa! Berbeda dengan kakek-kakek yang lain yang sudah loyo, Kaleb didorong oleh semangat hidupnya yang luar biasa sehingga ia mampu mencetak prestasi emas di usia tuanya!

Dalam hidup inipun, ketika mencoba menggapai cita-cita, kita harus berhadapan dengan raksasa-raksasa masalah. Pertanyaannya adalah: bukan seberapa besar masalah yang harus kita hadapi, melainkan bagaimana sikap kita dalam menghadapinya! Apakah kita memandang diri kita sebagai ”belalang-belalang” atau kita memandang diri kita laksana ”kaleb-kaleb” masa kini, yang berani menghadapi masalah tersebut hingga kita menggapai kemenangan iman.

*Ada beberapa hal penting yang dapat kita pelajari dari hidup Kaleb:*

Apa yang dikatakan berasal dari hatinya
" aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya (And I brought him a report as it was in my heart - Amplified bible) "
Tuhan tidak menyukai kemunafikan anak-anakNya. Banyak dari kita memiliki hati yang bercabang, bahkan apa yang dikatakan di mulut tidak sesuai dengan hatinya. Mengapa masalah yang kita hadapi tidak kunjung selesai? Mengapa kita sedemikian kuatir dan takut menghadapi masalah itu? Salah satu alasannya bisa saja karena kita tidak sungguh-sungguh mempercayaiNya dari hati kita. Mungkin kita sudah tahu kebenaran Firman Tuhan, namun belum berarti bahwa kita mempercayai kebenaran tersebut. Mungkin kita sudah sering melihat mujizat Tuhan atau mendengarkan kesaksian bagaimana pertolongan Tuhan atas rekan-rekan rohani kita, namun kadang kita tidak sungguh mengamini pertolongan Tuhan atas mereka dan percaya bahwa Tuhan pun akan menolong kita dengan cara yang ajaib.

Tidak setengah hati, melainkan sepenuh hati
"aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati"

Mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati berarti benar-benar mendedikasikan hidupnya untuk menjadi serupa dengan Kristus dan meninggalkan bekas jejak kaki kehidupan kita yang pernah kita lalui, yang tidak pernah berlalu dari kebenaranNya. Mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati berarti kita menjadi terang dan garam dunia, menjadi surat terbuka bagi semua orang. Mazmur  119:101. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. 

Mengerjakan segala sesuatu yang diserahkan atau menjadi tanggung jawab kita dengan sepenuh hati adalah tantangan untuk menjadi kesaksian hidup bagi orang lain.  Membagi fokus dan waktu antara jam pelayanan dan jam kerja secara seimbang tanpa tergoda menjadi setengah hati untuk sisi lainnya adalah tantangan besar buat anda dan saya pribadi. Menjadi berkat di dunia kerja seperti halnya menjadi berkat di antara rekan-rekan rohani, adalah pembelajaran terbesar buat hidup anda dan saya pribadi. Kita pun perlu sepenuh hati untuk menjadi berkat di tengah keluarga kandung kita, seperti kita juga menjadi berkat di tengah keluarga rohani kita.

Hidup dalam Ketetapan dan ketepatan bergerak dalam Firman Tuhan
" Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk. " 

Hidup dalam apa yang telah Tuhan tetapkan dalam hidup kita dan hidup dalam ketepatan waktu yang Tuhan perintahkan buat kita, adalah ciri orang yang memiliki roh yang unggul "spirit of excellence". Tidak heran Mazmur 119 sebagai acuan pengajaran bagi banyak hamba Tuhan tentang bagaimana kita menjadi gereja yang unggul "Excellent church", karena pasal ini mula-mula ditulis dengan ayat :
" Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,  yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya. "
Hanya orang yang mencari Tuhan dengan segenap hati akan mengetahui kapan ketepatan waktu pertolongan Tuhan yang terbaik buat hidup mereka. Amin. Hanya orang yang memegang ketetapan Firman Tuhan yang tidak akan menjadi batu sandungan bagi orang lain dan bertindak seirama dan seharmoni dengan cara Dia bertindak.  

By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer