DUA PEMBUNUH IMAN

*DUA PEMBUNUH IMAN*
*Pdt Petrus Agung Purnomo*

Shalom

Mari Kita Buka Lukas 1:5-25

Pendahuluan :

Sewaktu saya masih Muda saya kalau Pelayanan ke Cirebon, saya menginap di Rumah Ibu Nany Susanty, disitu saya mengenal Ayahnya Pak Yusak Tjipto. Pada waktu itu ayahnya Pak Yusak Tjipto bercerita ketika tahun 1960, sewaktu ia masih di Jepara mengundang makan Pendeta dari Afrika, namanya Nagenda.

Pastor Nagenda ini mendoakan Ayahnya Pak Yusak : "Ia berkata Suatu Saat jika engkau bertemu dengan seorang anak muda yang melayani Tuhan, ketika engkau berbicara dengan dengan engkau maka roh yang didalam mu akan berkobar-kobar"

Setelah ditunggu sekian tahun lamanya, ayah pak Yusak Tjipto lupa bahkan sudah dua puluh tahun ia menunggu, ketika ia bertemu saya dan ngobrol, Roh Kudus mengingatkan dia, ia merasakan rohnya berkobar-kobar. Suara yang sama ketika ia didoakan Pastor Nagenda muncul keluar.

Sebenarnya Engkong ini mempunyai kebiasaan mencatat kotbah hamba Tuhan dan mencari kesalahan hamba Tuhan. Ketika engkong bertanya kepada hamba Tuhan maka ketika hamba Tuhan ini menjawab kemudian Engkong akan membeberkan kesalahan hamba Tuhan.

Mari kita buka Lukas 1:5

Lukas 1:5 (TB)  Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.

Imam Zakharia dan Istrinya Elisabet

Lukas 1:6 (TB)  Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.

Imam Zakharia dan Istrinya adalah orang yang benar dihadapan Allah dan hidup tidak Bercacat Cela dihadapan Allah

Jika kita hidup benar dihadapan Allah belum tentu kita dipandang benar oleh manusia.

Oleh sebab itu kita tidak boleh cepat menghakimi Anak-AnakNya, karena pikiran kita belum tentu sama dengan pikiran Allah.

Kita harus melakukan perintah Allah dengan tidak Bercacat Cela karena kita manusia tidak sempurna.

Kita harus hidup melakukan segenap Perintah Tuhan dan hidup dengan Tidak Bercacat Cela. Kita harus hidup Benar dihadapan Tuhan.

Lukas 1:7 (TB)  Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.

Elisabet mandul dan mereka sudah lanjut usia. Di usia yang lanjut dan mereka tidak mempunyai anak, itu adalah aib yang harus mereka tanggung

Imam Zakharia dan Elisabet melakukan segala perintah Allah dan hidup Benar dihadapan Tuhan. Tetapi di Masyarakat mereka menanggung Aib.

Jika kita tidak mengerti Cara Berpikir Tuhan maka kita akan salah paham dengan Tuhan.

*Ukuran kita tidak sama dengan Ukuran Tuhan. Cara Tuhan tidak sama dengan Cara Kita. Pikiran kita berbeda dengan Pikiran Tuhan*

Hidup bersama Tuhan dibutuhkan Iman dan Percaya yang Mutlak.

*Mimpi Pdt Petrus Agung Purnomo*

Saya bekerja menjadi Pencari Rumput dan memberikan makanan kepada kuda-kuda yang ada di sebuah Kerajaan.

Kemudian Saya ditawarkan oleh Raja untuk tidak pulang kembali, namun saya berkata kepada Raja, jika saya tidak pulang maka siapa yang memberikan makanan kepada orang-orang yang harus saya beri makan.

Kita harus membuang semua konsep Agamawi kita. Jangan kita hidup dalam keagamawian

Lukas 1:8-9 (TB)  Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.

Imam Zakharia melakukan tugas Keimanan sebagaimana *Lazimnya*

Kita harus hidup dalam Tuhan dengan Penuh Gelora Cinta, Semangat dan Antusias

Lukas 1:14-15 (TB)  Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;

Hidup Penuh Roh Kudus dan Semangat. Respon kita harus benar.

*DUA PEMBUNUH IMAN*

*HIDUP DALAM KELAZIMAN*

Jika kita hidup dalam kelaziman dan biasa-biasa saja maka kita akan menjadi Apatis dan Iman kita mati.

*KEKECEWAAN*

Jika kita berdoa dan doa kita tidak dijawab oleh Tuhan, kita akan menjadi kecewa.

Jika kita tidak pernah melihat dan merasakan Mujizat terjadi di dalam hidup kita maka kita akan menjadi kecewa dan iman kita mati.

Kita Apatis dan tidak mempunyai semangat dalam hidup kita.

Kita Apatis dan tidak mempunyai Gelora Cinta lagi sama Tuhan

Jika kita tidak mengalami Keajaiban Tuhan dalam hidup kita maka kita akan menjadi kecewa dan Pahit.

Apatis membuat kita tidak percaya lagi pada Tuhan.

Beberapa orang mendapatkan kesempatan kedua kalinya seperti Imam Zakharia, Imam Zakharia hanya dibuat bisu karena ketidakpercayaannya

*Jika kita mempunyai Iman yang Sederhana maka kita akan mengalami Keajaiban Tuhan*

Penyakit Gondok Rohani karena kita tidak bisa mengiyakan yang Tuhan suruh kita lakukan.

Didalam kesederhanaan Iman dan Percaya maka Mujizat Tuhan Terjadi dalam hidup kita.

Kita harus belajar mempunyai Iman yang Sederhana didalam hidup kita.

Kelaziman dan Kekecewaan karena doa yang tidak dijawab akan melahirkan Apatis dalam hidup kita

Lukas 1:20-21 (TB)  Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya."
Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.

Seringkali kita tidak percaya sama Tuhan karena kita melihat kenyataan hidup.

Banyak orang mempunyai masalah karena ia tidak peduli dengan Tugas yang Tuhan berikan kepada kita.

Kita harus menyelesaikan tugas kita, tidak peduli dengan apapun yang kita hadapi, sampai TUHAN berkata Selesai.

Kita harus melakukan perintah Allah dengan tidak Bercacat Cela walaupun dihadapan manusia kita menanggung Aib.

Dengar apa kata Tuhan, jika kita mendengar apa kata orang tidak ada habisnya. Amin

Penulis

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer