HAL KEKUATIRAN

*HAL KEKUATIRAN*
Ayat Bacaan Matius 6: 25-34, Fil. 4:6

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? (Matius 6:25)

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6)

Kekuatiran adalah sebuah perasaan gelisah, ketakutan atau kengerian terhadap sesuatu yang belum terjadi.  Perasaan-perasaan ini biasanya terkait dengan pikiran-pikiran negatif atas sesuatu yang mungkin terjadi di masa depan.  Merasa kuatir berarti merasa cemas, bingung dan pikirannya terbagi-bagi.  Apa yang harus kita perbuat ketika rasa kuatir menyerang pikiran kita?  Rasul Paulus menasihati,  "... nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.  Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:6-7).

Siapa yang tidak pernah kuatir? Setiap orang yaitu: tua, muda, miskin, kaya mempunyai kekuatiran. Penyebab kekuatiran adalah karena hati manusia yang tidak pernah puas, dan ketika kita mampu mengatasi hati yang selalu tidak puas, barulah bisa menguasai dan menenangkan diri untuk menjadi tidak kuatir. Kapan kuatir itu bisa muncul? Kapan saja dan dimana saja, ketika masalah ada, datanglah kekuatiran itu. Jadi kekuatiran adalah milik kita semua, riel/nyata.

Bentuk-bentuk kekuatiran apa saja yang dialami oleh setiap manusia?

*Kuatir karena Kebutuhan Hidup.*

Kekuatiran akan kebutuhan hidup, Alkitab katakan bahwa bentuk-bentuk kekuatiran dalam kehidupan manusia yaitu makanan, minuman, pakaian dan rumah. Jadi Tuhan Yesus tidak melarang untuk kuatir, tetapi kekuatiran itu jangan sampai menguasai hidup kita, sehingga tidak percaya lagi kepada Tuhan, oleh karena itu Tuhan Yesus mengatakan demikian:

"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34).

Ayat tersebut menunjukkan bahwa kekuatiran bisa terjadi serta dialami oleh setiap orang termasuk orang percaya, hanya supaya kekuatiran itu tidak menguasai seluruh hidup kita, melainkan kekuatiran, kesusahan dan masalah sehari cukuplah untuk sehari.

*Kuatir Hubungan dengan Sesama Manusia.*

Alkitab bicara tentang hubungan adalah berbentuk segita yaitu: Saya, Orang lain dan Allah. Hubungan dengan sesama itu menciptakan kekuatiran, hubungan dengan lingkaran dalam (orang-orang terdekat), lingkaran Medium (rekan-rekan kerja dan pelayanan), lingkaran Jauh (orang-orang yang baru kita kenal). Manusia itu makluk sosial harus mempunyai komunitas, saling membutuhkan satu dengan yang lain. Ketika kita masuk dalam sebuah komunitas, mulai mengenal satu dengan yang lain sehingga bisa memahami sebagai pribadi yang diciptakan Tuhan untuk menjadi berkat. Hubungan dengan orang terdekat/lingkaran paling dalam, kadang membuat kita menjadi kuatir karena justru mungkin bisa lebih melukai dan menyakiti hati kita. Hal tersebut tidak bisa dihindari dalam hidup kita sebagai pribadi yang mempunyai komunitas. Tuhan Yesus sendiripun dikhianati oleh orang-orang terdekatnya yaitu para muridnya sendiri. Bersama Tuhan kita akan disanggupkan untuk menjadi pribadi yang menang.

*Kuatir akan Masa Depan.*

Orang tua kuatir akan masa depan anak-anaknya, bekerja sudah lama tidak pernah mengalami promosi sehingga menjadi kuatir. Jadi Ketika muncul kekuatiran dalam hidup ini, mari responi sebagai bagian dari proses hidup, seperti yang kitab Pengkhotbah katakan bahwa segala sesuatu ada waktunya, dan waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik dan terindah bagi hidup kita.

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."(Pengkhotbah 3:11).

Kenyataan kekuatiran dalam hidup ini harus kita akui, karena itu adalah bagian dalam kehidupan manusia dimuka bumi ini. Mau tidak mau kita harus bisa menerima kenyataan ini, jika tidak maka kita akan terhempas dari dunia ini, sehingga mengalami depressi, menjadi pribadi yang aneh. Dalam menjalani proses hidup ini kita bisa mengalami kesuksesan dan keberhasilan, bukan karena berhasil dan sukses seseorang melainkan bagaimana history mencapai kesuksesan itu (History of Life). Jadi Hidup kita bukan ditentukan oleh kekuatiran, melainkan ditentukan oleh Firman Tuhan. Amin...

"TUHAN YESUS MEMBERKATI"

Only By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer