JEMAAT TIATIRA

*JEMAAT TIATIRA*

*Wahyu 2:18-19 (TB)  "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.*

*ARTI NAMA TIATIRA*

Kata TIATIRA memiliki dua arti:

Anak perempuan

Perempuan penindas

Arti nama ini tidaklah kebetulan karena ada dua perempuan dalam Alkitab yang mempengaruhi jemaat Tiatira. Perempuan pertama memberi pengaruh baik (positif) tetapi perempuan kedua membawa pengaruh buruk (negatif).

*WARISAN JEMAAT TIATIRA*

*Panggilan Kenabian Yang Dahsyat*
*Pijakan yang Kokoh*
*Tidak Kenal Kompromi*
*Kemauan Keras dan Iman yang Kuat*
*Gelora Cinta dan Passion yang Luar Biasa*

*CELAAN UNTUK JEMAAT TIATIRA*

Wahyu 2:20 (TB)  Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Kelemahan jemaat Tiatira disebabkan karena jemaat Tiatira mengijinkan wanita Izebel hadir ditengah-tengah jemaat. Izebel yang dimaksud bukan istri Ahab, anak Etbaal raja Tirus pada zaman Perjanjian Lama. Namun yang dimaksud adalah Roh Izebel yang menyesatkan (roh iblis) yang merusak gereja di akhir zaman. Roh-roh penyesat itu telah merasuki orang dan mengaku bahwa mereka adalah nabi, penginjil, guru yaitu pada pendeta pada zaman sekarang. Oleh sebab itu, perlu untuk jemaat berhati-hati dalam menerima pengajaran. Karena para penyesat menyusup ke dalam gereja-gereja, mereka berlaku seperti malaikat terang tetapi ajarannya menyesatkan jemaat serta hamba-hamba Tuhan lainnya.

DUA AJARAN ISEBEL

*Mengajar berbuat Zinah*

Izebel mengajarkan jemaat untuk berbuat zinah, baik zinah Rohani maupun Jasmani.

*Perzinahan Jasmani*

Perzinahan jasmani adalah suatu ketidaksetiaan pada komitmen sebagai suami istri ataupun kebujangan mereka.

Khusus pada kelas pernikahan, ada 3 hukum wajib yang dipatuhi oleh mereka yang akan menikah. Perhatikan Kejadian 2:24, yaitu:

– Meninggalkan orang tua.

– Bersatu dengan Istrinya.

– Menjadi satu daging.

Bagi mereka yang sudah lakukan ke-2 hukum dapat melakukan hukum ke-3. Kepada pasangan suami/Istri, wajib memberikan roh; jiwa dan tubuh (organ seksual) hanya pada satu pribadi yaitu pasangannya. Jika salah satu pasangan memberikan hati, jiwa dan organ seksualitas mereka kepada orang lain diluar pasangannya, dia akan dipandang berzinah oleh Allah. Matius 5:27,28 – Seseorang yang memandang wanita (ataupun pria) dan menginginkannya pasti berdosa. Oleh sebab itu kita harus setia dengan pasangan kita. Tetapi khusus kepada mereka yang bujang (belum menikah), juga wajib menjaga diri mereka. Banyak kasus dalam kalangan muda yang belum menikah tetapi sudah lakukan hukum ke-3, yaitu satu daging. Seorang bujang bertanggung jawab menjaga hati; jiwa dan tubuh (organ seksual) agar tidak dinajiskan dengan perzinahan.

*PERZINAHAN ROHANI*

Saat dimana kita membuka hati kepada kasih Allah (Yohanes 3:16) serta menyambut Yesus maka pada saat itu secara rohani, kita masuk dalam persekutuan dengan Yesus. Bahkan 1 Korintus 10:16, kita menikmati perjamuan sama dengan bersekutu dengan Kristus. Dikatakan perzinahan rohani ketika kita bersekutu dengan Allah tetapi kita juga bersekutu dengan roh-roh lain. Pada hal, Rasul Paulus menerangkan bahwa orang percaya sudah dipertunanggan dengan Kristus. 2 Korintus 11:2,3 – kita harus menjaga kemurnian agar Kristus dapat menikmatinya. Yesus adalah pribadi yang setia dan tidak akan mengkhianati kasihnya kepada kita. Permasalahnya apakah kita bisa menjaga cinta kita untuk tetap mengasihi Yesus waktu suka ataupun duka.

Perasaan Rasul Paulus kepada jemaat Korintus dalam 2 Korintus 11:3 “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.” Hal ini juga merupakan perasaan gembala. Jika ada jemaat yang tidak setia dan cinta dunia bahkan pergi ke dukun, gembala akan merasa sedih dan kecewa. Sebab menurut Wahyu 12:3, pada akhir zaman Iblis bekerja dengan segala cara untuk menyeret orang-orang pilihan Allah. Secara khusus jemaat di Tiatira, dalam Wahyu 2:20, inilah bentuk perzinahan rohani. Lebih baik pendapatan sedikit dari pada uang banyak karena berhala.

Kasus penyesatan terjadi pada jemaat di Korintus. Dalam 2 Korintus 11:4, jemaat mengijinkan Yesus yang lain dengan mengajarkan bahwa ada keselamatan yang lain, injil yang lain serta roh yang lain yaitu roh yang lain. Mereka tidak sadar bahwa iblis sanggup membuat mujizat dan tanda ajaib yang luar biasa. Biarkan iman kita kepada firman Allah bukan kepada mujizat.

18 Agustus 2019
Rhema Yang Saya Dapatkan Dari Membaca Buku Warisan Tujuh Jemaat

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer