ADA DESTINY ILAHI

Ada Destiny ILAHI

Pdt. Petrus Agung Purnomo

Setiap kita memiliki Destiny....

      Ada tujuan Tuhan atas keberadaan kita di dunia ini... Apapun kisah kelahiran kita tetap ada Destiny ilahi di dalamnya.

      Destiny adalah takdir masa depan, tapi jangan berpikir bahwa itu sesuatu yang sudah di gariskan Tuhan dan yang tidak bisa berubah. Saya percaya Destiny itu sebetulnya lebih dari apa yang Tuhan sudah rencanakan dalam kehidupan kita, seberapa jatah yang Ia sediakan buat kita, seberapa sebetulnya tingginya panggilan Tuhan dalam hidup kita, tetapi itu bukan sesuatu yang mutlak dan mati. Sebab dalam hubungan kita dengan Tuhan, ada yang namanya pilihan kita dan itu akan menentukan Destiny kita.

Saya masih inga tpada waktu kami memulai pelayanan, kami pinjam sebuah ruang dari seorang anak Tuhan buat kantor kami. Ruangan itu sangat kecil dan tidak banyak hiasan yang bisa di tempel pada dindingnya, dan selama bertahun-tahun hanya satu lukisan pemandangan yang ditempel pada dinding kantor itu dan saya masih ingat tulisannya adalah 'Destiny is a Choice' Takdir masa depan kita, sebetulnya adalah sebuah pilihan.

     Lewat tulisan singkat ini, saya ingin menyampaikan kerinduan dan ajakan Tuhan yang sangat penting bagi kita mempelai-mempelaiNya, imam-imamNya, pekerja-pekerjaNya, tentara-tentaraNya dan raja-rajaNya. Tuhan sangat rindu kita semua dapat mengerjakan dan menyelesaikan destiny kita masing-masing; "Sampai saat ini banyak anak-anakKu yang belum memulai mengerjakan Destiny-nya"

      Jangan biarkan Tuhan menunggu dan mencari orang lain untuk menggantikan posisi 'puzzle' kita dalam rencana besar Bapa atas dunia ini. Sekecil apapun potongan 'puzzle' kita, sekecil apapun Destiny kita, mari kerjakan dan selesaikan dengan kuat. Seringkali yang kecil, yang tidak kelihatan itu justru sangat menentukan berfungsinya, berjalannya dan tuntasnya yang besar dan keseluruhan.

Note: Ayo temen-temen selesaikan Destinymu sampai akhir dengan kuat dalam anug'rahNya
          FINISH YOUR DESTINY STRONG!!!

Joshua