DIA PASTI GENAPKAN FIRMAN-NYA

*DIA PASTI GENAPKAN FIRMANNYA*
*Ps Lukas Yoesianto*

Dia datang tidak untuk meniadakan satu iota atau satu titikpun dari FirmanNya, namun Yesus datang untuk genapkan semua firmanNya. Alkitab mengatakan dengan jelas,

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi (Matius 5:17-18).

Lalu, kapan arti firman yang sesungguhnya itu terbuka atau kita mengerti? Apakah saat kita mempelajari firman dari berbagai versi terjemahan? Tidak, walau hal iti akan sangat membatu kita saat membaca firmanNya.  Namun kita akan mengerti kebenaran yang sesungguhnya dari sebuah firman ketika mengalami firman tersebut secara pribadi.

*BELAJARLAH LEMAH LEMBUT*

Matius 11:29 menyatakan, “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”

Untuk urusan Tuhan dan firmanNya; lemah lembutlah. Lemah lembut adalah kecenderungan untuk:

Mentaati apa yang Tuhan berikan (taat terhadap hal-hal rohani yang Tuhan sampaikan).

Berespon dengan baik terhadap segala yang Tuhan sampaikan.

*BAGIAN TUHAN & RESPON KITA*

Dipihak Tuhan atau bagian Tuhan adalah sebuah jaminan bahwa setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan tidak akan gagal dan harus berhasil (Yesaya 55:11). Firman itu akan mencari jalanNya untuk digenapi atau membuat firman itu menjadi nyata. Percayalah, FirmanNya itu mengandung kuasa penciptaan, karena itu baca dan renungkanlah. Saat kita mendeklarasikan firman maka kita sedang menangkap sesuatu dari firmanNya (Ulangan 33:3). Bahkan Firman yang kita baca akan sangat menentukan hidup kita di hari-hari ke depan. Sehingga setiap firman yang kita ucapkan akan membuka jalan baru di dalam hidup setiap kita.

Dipihak kita atau respon kitalah yang akan membawa setiap kita menangkap sesuatu dari firmanNya atau tidak. Acap kali respon kitalah yang menentukan kita alami terobosan atau tidak.

Seringkali tanpa sadar kita menyeleksi atau meniadakan sebagian firman Tuhan. Contohnya, saat kita membaca firman Tuhan, kita melewati firman tertentu karena kita tidak mengerti atau merasa bahwa “firman ini bukan untuk aku, firman ini untuk orang lain.” Jika sikap hati kita demikian terhadap firman Tuhan maka firman itu tidak akan terjadi dalam hidup kita.

Respon kita yang benar adalah ketika kita membaca dan merenungkan firmanNya, lalu bertemu dengan firman yang tidak kita mengerti, kita bertanya kepada Roh Kudus, minta pengertian Roh Kudus dan juga mencari dari terjemahan yang lain. Dengan demikian kita akan menangkap maksud firman tersebut. Jika ada firman yang sifatnya menegur atau mengingatkan kita, kita tetap responi firman itu dengan hati yang lemah lembut. Kita terima firman itu dan minta supaya Tuhan memampukan kita untuk  mengalami firman tersebut. 

*CONTOH ORANG-ORANG YANG MENGGENAPI FIRMANNYA*

Percayalah, firman Tuhan itu begitu riil dan mencari jalannya sendiri. Setiap firman Tuhan yang telah diucapkan tuhan baik secara langsung atau melalui para nabi dan hamba-hambaNya pasti digenapi. Berikut ini adalah beberap contoh orang-orang yang menggenapi firmanNya.

*1. Yesus Menggenapi Nubuat Nabi Yesaya Dan Nabi Hosea.*

Matius 1:22-22, “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi.”

Firman itu sudah tercatat 740 tahun sebelum Yesus dilahirkan. Yesaya 7:14 menyatakan demikian,”Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”

Tuhan sudah berfirman melalui Yesaya. Firman itu bekerja dan terus mencari jalannya dan akhirnya jadilah kenyataan dengan kelahiran Yesus. Bukan hanya tentang kelahiranNya, tetapi tentang hari-hari dimana Yesus tinggalpun telah tertulis sebelumnya.

Matius 2:14-15, “Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Fiman tersebut merupakan penggenapan dari apa yang telah dituliskan oleh nabi Hosea, di kitab Hosea 11:1, ”Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.” Ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus, firman itu sudah keluar dari mulut Allah dan akhirnya digenapi.

*2. Jemaat Roma Menggenapi Nubuat Yesaya (Roma 10:14-15)*

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"

Jemaat di Roma sedang merindukan datangnya orang-orang yang membawa kabar baik. Apa yang dirindukan jemaat Roma ini sesunguhnya sudah tertulis dalam Yesaya 52:7. Jauh sebelum jemaat Roma menrindukan hal itu, yaitu sekitar 700 tahun lebih Yesaya telah menuliskannya. Dengan dengan demikian, jemaat Roma ini menggenapi firman Tuhan yang dinyatakan melalui nabi Yesaya.

*3. Daniel Menggenapi Nubuat Yeremia (Daniel 9:1-3)*

Pada tahun pertama pemerintahan Darius, ... pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun. Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.

Saat Daniel melihat firman nabi Yeremia maka respon Daniel adalah ia mengarahkan mukanya kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu. Dalam kisah selanjutnya, firman itu digenapi dalam hidup Daniel.

Saudaraku, firman Tuhan mencari orang yang mau percaya dan haus sehingga firmanNya bisa digenapi, mari lemah lembutlah dan responi setiap firmanNya dengan penuh kehausan dan penuh iman maka keajaiban dan terobosan pasti akan kita alami.

*Disarikan dari kotbah Pdt. Ir. Lukas Yoesianto di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries Jogja pada tanggal 6 Oktober 2019.*

Komentar

Postingan Populer