JANGAN LARI DARI HADAPAN TUHAN


*JANGAN LARI DARI HADAPAN TUHAN*
*Ps Joseph Hendrik Gomulya*


Ps Joseph Hendrik Gomulya
   

“Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.” (Kejadian 4:16 TB)
Ketika Roh Allah menghakimi dosa dalam hatinya, Kain memberontak dalam kemarahan, matanya dipenuhi dengan kemarahan dan mukanya nampak muram. Sehingga Firman Tuhan datang kepadanya dan memperingatkannya.
"Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik.” (Kejadian 4:6-7 TB)

Seperti singa yang mengaum-ngaum, dosa sedang mencari kesempatan untuk menerkam, Kain mengacuhkan peringatan itu.  Semua perkataan yang menusuk dan menghakimi hatinya diabaikannya, Kain membela diri dengan caranya sendiri, berusaha menunjukkan kebenarannya sendiri, menolak pikiran-pikiran dan perkataan-perkataan Tuhan. Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk bertobat dan datang, Tuhan memberikan kepadanya sejumlah kesempatan untuk berpaling dari dosa dan memberi diri untuk di bentuk dan dididik oleh Tuhan tapi dia tetap menolak untuk dipulihkan.
Seandainya Kain mau bertobat, mendengarkan apa perkataan Tuhan dan mengosongkan dirinya  maka mungkin keturunannya tidak akan mengalami konsekuensi dari dosa dan kesalahan yang telah dilakukakannya (Membunuh habel saudaranya) dimana seluruh keturunannya  menjadi bangsa  menyembah berhala. Setiap dosa, cela dan kesalahan yang kita lakukan, maka ada konsekuensi yang harus kita bayar seperti yang juga dialami oleh Daud yang juga harus membayar konsekuensi dari dosa dan kesalahan yang dibuatnya.
“Oleh sebab itu, pedang  tidak akan menyingkir dari keturunanmu  sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. 12:11 Beginilah firman TUHAN 3 : Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu  yang datang dari kaum keluargamu  sendiri. Aku akan mengambil isteri-isterimu di depan matamu dan memberikannya kepada orang lain; orang itu akan tidur dengan isteri-isterimu di siang hari.” (2 Samuel 12: 10-11 TB)

Daud dengan kerendahan hati menyesali dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya yang Tuhan sampaikan melalui nabi Natan. Daud tersungkur di hadapan Tuhan bahkan dirinya berpuasa sebagai tanda hatinya yang benar-benar bertobat dan mau di pulihkan oleh Tuhan, menjalani dan menghadapi setiap konsekuensi dari setiap dosa dan kesalahan yang dibuatnya, Daud memilih untuk datang kehadapan Tuhan dan inilah yang membedakannya dengan Kain yang justru lari dari hadapan Tuhan sehingga keturunannya tidak mengenal Tuhan dan menyembah berhala.


Amen, Tuhan Yesus Memberkati

Komentar

Postingan Populer