JANJI TUHAN ADALAH JANJI YANG MURNI

*JANJI TUHAN ADALAH JANJI YANG MURNI*
*MENGAWAL JANJI TUHAN*
*ECCLESIA FELLOWSHIP SION*
*SELASA 3 DESEMBER 2019*
*Pdt Lukas Yoesianto*


Mazmur 12:6 (TB)  (12-7) Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

Mazmur 18:30 (TB)  (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.

Janji Tuhan adalah Janji yang murni.
Janji Tuhan adalah Perisai Bagi orang-orang yang berlindung kepada Tuhan.

Setiap Kali Orang-orang yang mendengar Janji Tuhan. Muncul Tiga Reaksi :

*Ada Yang Melonjak Rohnya, semangatnya bangkit, imannya menyambar dengan cepat dan Pengharapan nya naik*

*Ada orang yang berkilah dan bertanya-tanya mana Janji Tuhan dalam hidup kita*

Sebagian orang melupakan Janji Tuhan dan tidak memegang Janji Tuhan tersebut. Ada orang yang merasa terintimidasi saat ia menerima Janji Tuhan

*Ada banyak orang yang mengambil jalan tengah*

Kita harus menguji hati kita masing-masing saat kita menerima Janji Tuhan.

Yosua 1:6 (TB)  Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.

Contohnya : Yosua selalu merenungkan Firman Tuhan siang dan malam.

Deklarasi : kita mengingat kembali Janji Tuhan dan Merenungkan kembali setiap Janji Tuhan.

MENGAWAL Janji Tuhan : Ada bagian kita yang harus kita lakukan dan Ada Bagian Tuhan.

Setiap Pertemuan Bahtera saya sangat antusias sekali, karena disitu saya seperti di Charge Kembali.

Saya merasa tidak seorang diri dalam mengawal Janji Tuhan.

*Ada Tiga Macam Janji Tuhan*

*Janji Tuhan Secara Global Bahtera*
*Janji Tuhan Secara Gereja Lokal*
*Janji Tuhan Secara Pribadi*

Kita harus terus memegang Janji Tuhan dalam hidup kita.

Roma 8:16-17 (TB)  Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Ada orang-orang yang berhak menerima Janji Tuhan.

Mari kita buka
Roma 8:18-28 (TB)  Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Dalam Mengawal Janji Tuhan, iman kita tidak selalu fit. Kita harus di Charge kembali supaya iman kita fit Kembali.

Seringkali kita putus asa jika kita melihat realitas Kenyataan.

Beberapa hari ini Tuhan mengingatkan Janji Tuhan sembilan belas tahun yang lalu. Kita kembali Memperkatakan kembali Janji Tuhan yang didapatkan 19 tahun yang lalu.

Ketika kita sedang berada di lembah seringkali kita tidak melihat gunung.

Ketika kita berada Dalam lembah Roh Kudus yang menolong kita.

Jika kita mengalami kegagalan dan kemiskinan terus menerus kita menjadi takut.

Roh Kudus yang berdoa buat hidup kita. Roh Kudus yang mengawal Janji Tuhan dalam hidup kita.

Markus 7:34 (TB)  Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!

Kita bandingkan dengan Roma 8:26

Roh Kudus berdoa untuk kita
Markus 7:34 (TB)  Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
Kita harus memegang Janji Tuhan.

Amin

Penulis Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer