PEPERANGAN ROHANI DENGAN ROH-ROH TERITORIAL

Peperangan Dengan Roh Roh Teritorial



Istilah roh roh teritorial untuk kalangan Kristen dipopulerkan oleh C. Pater Wanger yang pertama kali dicetak tahun 1994 dengan mengupas wawasan terhadap strategis peperangan rohani. Roh teritorial” adalah sebuah istilah yang digunakan oleh beberapa pihak untuk menyebut roh jahat yang mendiami lokasi geografis tertentu. Ironisnya, istilah ini juga digunakan oleh para penyembah berhala untuk menyebutkan kehadiran makhluk dari dunia lain, yang diyakini berada di lokasi geografis tertentu.

Konsep yang dimiliki orang Kristen mengenai roh teritorial berasal dari ayat-ayat Alkitab, seperti di Daniel 10; Yohanes 12:31; Yohanes 14:30; Yohanes 16:11, Markus 5:10; dan Efesus 6:12. Semua ayat-ayat ini menyiratkan bahwa malaikat yang terjatuh diberikan semacam kekuasaan atas daerah tertentu. Seolah-olah, mereka mendiami tempat tertentu. Roger Foster menyatakan Peperangan rohani pertama kali muncul dalam Kitab Kejadian "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (setan) dan perempuan ini, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya"
Perang rohani dengan tingkat yang baru terjadi saat Yesus menyatakan "bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat" lalu ".... bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit terang (Mat 4:16) yang diwarnai dengan pertempuran pribadi Yesus di padang gurun sampai pertempuran yang akan terjadi dalam peperangan Armagedon (Why 16:14-16).

Peperang rohani dimulai dengan pemberontakan bintang timur (Yesaya 14:12) yang kemudian menyeret manusia hidup dalam dosa namun Yesus yang telah mengalahkan kuasa Iblis namun dia saat sedang memerangi secara rohani agar manusia tinggal dalam kegelapan dilain pihak sinar cahaya terang TUHAN menerangi bumi.

Kitab Daniel pasal 10, malaikat berperang melawan si penentang selama Daniel berdoa puasa. Namun, sebelum masa berkabung ini berakhir, malaikat akhirnya dapat melepaskan diri dan datang kepada Daniel. Surat Efesus pasal 6 mendorong orang-percaya untuk berdiri tegak ketika melawan musuh-musuh rohani; tetap waspada serta siap sedia untuk bertempur. Tidak ada keraguan bahwa perjuangan kita di dunia, dalam beberapa hal, tercermin pula di alam rohani.

Amanat Agung Yesus dimana bumi penuh dengan berita kasih dan kemuliaan Allah adalah syarat kedatanganNya yang kedua dimana Injil diberitakan diseluruh letak geografis disetiap garis lintang dan bujur di seluruh dunia maka sehingga mengakibatkan hadirnya perang rohani disetiap daerah teritorial di angkasa dengaan puncaknya adalah adanya dugaan bahwa iblis / satan sebagai penguasa di udara terlempar ke bumi.....Dengan dilemparkan Iblis ke bumi maka diduga kejahatan di bumi akan memuncak meskipun mungkin terlihat kondisinya baik-baik semua sebab penguasa (666 dan atau yang lainnya) akan menjadikan manusia seperti robot dengan memaksa sesuatu dan atau manipulasi perilaku dengan bantuan perkembangan teknologi informatika dan kecerdasan buatan.

Terkait “roh-roh teritorial” ini, ada beberapa orang Kristen yang meyakini bahwa tugas merekalah untuk melawan roh-roh teritorial dalam peperangan rohani. Hal ini tidak dibenarkan oleh Alkitab. Tidak ada satu peristiwa pun di dalam Alkitab di mana seseorang dengan aktif mencari iblis-iblis, lantas kemudian berperang melawan mereka. Dengan melakukan pemberitaan Injil dengan kuasa Tuhan, maka iblis-iblis akan muncul sendirinya. Pada akhir zaman pasukan Kristus akan bertambah banyak seiring dengan pertambahan frekwensi penyerangan Iblis.

Jonathan Welton memberi nasihat dalam kondisi terpaksa harus berhadapan dengan penguasa roh teritorial adalah:

Yesus telah mengalahkan setan/Iblis di kayu salib (Kolose 2:15).


Setan sudah tidak berdaya (Ibrani 2:14).


Setan terus berdusta dan memiliki kuasa HANYA jika kita memberinya kuasa saat kita sepakat dengannya.


Yesus memiliki semua kuasa/otoritas (Matius 28:18).


Kita ada di dalam Yesus (Yohanes 15).


Oleh karena itu, kita memiliki otoritas atas Iblis (Matius 10:1).


Henokh Simanora berpendapat umat Tuhan diberikan senjata untuk bertahan dan juga untuk menyerang dalam peperangan rohani melawan penguasa teritorial di angkasa, yaitu:

Senjata Bertahan. 


Kuasa Darah Yesus (Wahyu 12:11)


Firman Allah Yang Menjadi Ketopong Keselamatan (Efesus 6:17)


Kuasa Pujian dan Penyembahan dalam Roh dan Kebenaran


Berdiri tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan (Efesus 6:14)


Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman


Senjata Menyerang.


Kuasa Nama Yesus (Filipi 2:9-10)


Kuasa Doa dan Puasa. Berdoa setiap waktu di dalam Roh untuk segala orang Kudus (Efesus 6:18)


Firman Allah Yang Menjadi Pedang Roh (Efesus 6:17)


Berkasutkan Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera (Efesus 6:15)


Kuasa Perkataan Kesaksian (Wahyu 12:11)


Berdasarkan tingkat peperangan rohani, Mc Candlish Phillips membagi menjadi:

Peperangan Rohani Tingkat Dasar yaitu pengusiran setan-setan.


Peperangan Rohani Tingkat Okultisme yaitu berhadapan dengan shaman, perantara/medium Zaman Baru, pelaku okultisme, dukun, para pendeta sesat, peramal nasib, dan sejenisnya.


Peperangan Rohani Tingkat Strategis yaitu territorial spirits atau roh-roh teritorial


Berdasarkan tingkatan perang rohani Mc. C. Philips maka peperang dengan roh teritorial sebaiknya setelah berhadapan dengan tingkat di bawahnya kecuali jika kondisi terpaksa "loncat naik kelas" apa boleh buat..... tapi itu bukan disebabkan oleh kemauan kita sebagai umat Tuhan.

Kita tidak lagi berpikir bahwa kita berperang untuk meraih kemenangan. Berperang demi meraih kemenangan berarti kita hidup di sisi yang keliru dari salib. Sebaliknya, kita harus memulai dari kemenangan Kristus.

C. Peter Wagner memberi nasihat agar tidak masuk perangkap dalam melakukan doa peperangan rohani, antara lain:

Ketidaktahuan 


Ketakutan 


Menyepelekan musuh 


Kesombongan rohani 


Kurangnya syafaat pribadi 


Doa tak terkendali 


Waktu yang tidak tepat 


Retorika kosong 


Tanpa perlindungan 


Bergerak keluar sendiri


Aktivitas perang antara gelap dan terang akan menghasilkan pertobatan dan kemurtadan dan atau juga kehidupan manusia yang kudus akan dapat semakin kudus dan yang jahat akan dapat semakin jahat. Tanpa berjuang hidup dalam terang maka kita akan terseret dalam kegelapan dan kejahatan dunia iblis.

Orang-percaya dalam Kristus tidak pernah diajarkan oleh Alkitab untuk melakukan peperangan rohani dengan sibuk melawan iblis melalui doa-doa. Sebaliknya, orang-percaya harus menyadari adanya peperangan rohani dan menanggapinya dengan serius (1 Ptr 5:8). Hidup kita harus harus berpusat dalam doa dan bertumbuh dalam iman.

Kita bisa saja berhadapan dengan iblis. Kita memang memiliki otoritas yang dikaruniakan Kristus sendiri untuk berurusan dengan mereka, namun kita tidak seharusnya mencari-cari mereka, baik itu roh teritorial atau bukan.

Oleh HambaNya

Peter C Wagner

Peperangan Dengan Roh Roh Teritorial



Istilah roh roh teritorial untuk kalangan Kristen dipopulerkan oleh C. Pater Wanger yang pertama kali dicetak tahun 1994 dengan mengupas wawasan terhadap strategis peperangan rohani. Roh teritorial” adalah sebuah istilah yang digunakan oleh beberapa pihak untuk menyebut roh jahat yang mendiami lokasi geografis tertentu. Ironisnya, istilah ini juga digunakan oleh para penyembah berhala untuk menyebutkan kehadiran makhluk dari dunia lain, yang diyakini berada di lokasi geografis tertentu.

Konsep yang dimiliki orang Kristen mengenai roh teritorial berasal dari ayat-ayat Alkitab, seperti di Daniel 10; Yohanes 12:31; Yohanes 14:30; Yohanes 16:11, Markus 5:10; dan Efesus 6:12. Semua ayat-ayat ini menyiratkan bahwa malaikat yang terjatuh diberikan semacam kekuasaan atas daerah tertentu. Seolah-olah, mereka mendiami tempat tertentu. Roger Foster menyatakan Peperangan rohani pertama kali muncul dalam Kitab Kejadian "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau (setan) dan perempuan ini, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya"
Perang rohani dengan tingkat yang baru terjadi saat Yesus menyatakan "bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat" lalu ".... bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit terang (Mat 4:16) yang diwarnai dengan pertempuran pribadi Yesus di padang gurun sampai pertempuran yang akan terjadi dalam peperangan Armagedon (Why 16:14-16).

Peperang rohani dimulai dengan pemberontakan bintang timur (Yesaya 14:12) yang kemudian menyeret manusia hidup dalam dosa namun Yesus yang telah mengalahkan kuasa Iblis namun dia saat sedang memerangi secara rohani agar manusia tinggal dalam kegelapan dilain pihak sinar cahaya terang TUHAN menerangi bumi.

Kitab Daniel pasal 10, malaikat berperang melawan si penentang selama Daniel berdoa puasa. Namun, sebelum masa berkabung ini berakhir, malaikat akhirnya dapat melepaskan diri dan datang kepada Daniel. Surat Efesus pasal 6 mendorong orang-percaya untuk berdiri tegak ketika melawan musuh-musuh rohani; tetap waspada serta siap sedia untuk bertempur. Tidak ada keraguan bahwa perjuangan kita di dunia, dalam beberapa hal, tercermin pula di alam rohani.

Amanat Agung Yesus dimana bumi penuh dengan berita kasih dan kemuliaan Allah adalah syarat kedatanganNya yang kedua dimana Injil diberitakan diseluruh letak geografis disetiap garis lintang dan bujur di seluruh dunia maka sehingga mengakibatkan hadirnya perang rohani disetiap daerah teritorial di angkasa dengaan puncaknya adalah adanya dugaan bahwa iblis / satan sebagai penguasa di udara terlempar ke bumi.....Dengan dilemparkan Iblis ke bumi maka diduga kejahatan di bumi akan memuncak meskipun mungkin terlihat kondisinya baik-baik semua sebab penguasa (666 dan atau yang lainnya) akan menjadikan manusia seperti robot dengan memaksa sesuatu dan atau manipulasi perilaku dengan bantuan perkembangan teknologi informatika dan kecerdasan buatan.

Terkait “roh-roh teritorial” ini, ada beberapa orang Kristen yang meyakini bahwa tugas merekalah untuk melawan roh-roh teritorial dalam peperangan rohani. Hal ini tidak dibenarkan oleh Alkitab. Tidak ada satu peristiwa pun di dalam Alkitab di mana seseorang dengan aktif mencari iblis-iblis, lantas kemudian berperang melawan mereka. Dengan melakukan pemberitaan Injil dengan kuasa Tuhan, maka iblis-iblis akan muncul sendirinya. Pada akhir zaman pasukan Kristus akan bertambah banyak seiring dengan pertambahan frekwensi penyerangan Iblis.

Jonathan Welton memberi nasihat dalam kondisi terpaksa harus berhadapan dengan penguasa roh teritorial adalah:

Yesus telah mengalahkan setan/Iblis di kayu salib (Kolose 2:15).


Setan sudah tidak berdaya (Ibrani 2:14).


Setan terus berdusta dan memiliki kuasa HANYA jika kita memberinya kuasa saat kita sepakat dengannya.


Yesus memiliki semua kuasa/otoritas (Matius 28:18).


Kita ada di dalam Yesus (Yohanes 15).


Oleh karena itu, kita memiliki otoritas atas Iblis (Matius 10:1).


Henokh Simanora berpendapat umat Tuhan diberikan senjata untuk bertahan dan juga untuk menyerang dalam peperangan rohani melawan penguasa teritorial di angkasa, yaitu:

Senjata Bertahan. 


Kuasa Darah Yesus (Wahyu 12:11)


Firman Allah Yang Menjadi Ketopong Keselamatan (Efesus 6:17)


Kuasa Pujian dan Penyembahan dalam Roh dan Kebenaran


Berdiri tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan (Efesus 6:14)


Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman


Senjata Menyerang.


Kuasa Nama Yesus (Filipi 2:9-10)


Kuasa Doa dan Puasa. Berdoa setiap waktu di dalam Roh untuk segala orang Kudus (Efesus 6:18)


Firman Allah Yang Menjadi Pedang Roh (Efesus 6:17)


Berkasutkan Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera (Efesus 6:15)


Kuasa Perkataan Kesaksian (Wahyu 12:11)


Berdasarkan tingkat peperangan rohani, Mc Candlish Phillips membagi menjadi:

Peperangan Rohani Tingkat Dasar yaitu pengusiran setan-setan.


Peperangan Rohani Tingkat Okultisme yaitu berhadapan dengan shaman, perantara/medium Zaman Baru, pelaku okultisme, dukun, para pendeta sesat, peramal nasib, dan sejenisnya.


Peperangan Rohani Tingkat Strategis yaitu territorial spirits atau roh-roh teritorial


Berdasarkan tingkatan perang rohani Mc. C. Philips maka peperang dengan roh teritorial sebaiknya setelah berhadapan dengan tingkat di bawahnya kecuali jika kondisi terpaksa "loncat naik kelas" apa boleh buat..... tapi itu bukan disebabkan oleh kemauan kita sebagai umat Tuhan.

Kita tidak lagi berpikir bahwa kita berperang untuk meraih kemenangan. Berperang demi meraih kemenangan berarti kita hidup di sisi yang keliru dari salib. Sebaliknya, kita harus memulai dari kemenangan Kristus.

C. Peter Wagner memberi nasihat agar tidak masuk perangkap dalam melakukan doa peperangan rohani, antara lain:

Ketidaktahuan 


Ketakutan 


Menyepelekan musuh 


Kesombongan rohani 


Kurangnya syafaat pribadi 


Doa tak terkendali 


Waktu yang tidak tepat 


Retorika kosong 


Tanpa perlindungan 


Bergerak keluar sendiri


Aktivitas perang antara gelap dan terang akan menghasilkan pertobatan dan kemurtadan dan atau juga kehidupan manusia yang kudus akan dapat semakin kudus dan yang jahat akan dapat semakin jahat. Tanpa berjuang hidup dalam terang maka kita akan terseret dalam kegelapan dan kejahatan dunia iblis.

Orang-percaya dalam Kristus tidak pernah diajarkan oleh Alkitab untuk melakukan peperangan rohani dengan sibuk melawan iblis melalui doa-doa. Sebaliknya, orang-percaya harus menyadari adanya peperangan rohani dan menanggapinya dengan serius (1 Ptr 5:8). Hidup kita harus harus berpusat dalam doa dan bertumbuh dalam iman.

Kita bisa saja berhadapan dengan iblis. Kita memang memiliki otoritas yang dikaruniakan Kristus sendiri untuk berurusan dengan mereka, namun kita tidak seharusnya mencari-cari mereka, baik itu roh teritorial atau bukan.

Oleh HambaNya

Peter C Wagner


Komentar

  1. Memang peperangan rohani harus dilakukan oleh Jemaat Tuhan Yesus Kristus terhadap semua lawan yang mengelilingi saat Gembala Agung Yesus Kristus menyediakan hidanganNya bagi domba-dombaNya.

    Bila domba-dombaNya tidak gunakan darah Anak Domba Allah dan perkataan kesaksian, maka mereka tidak bisa membungkamkan musuh dan pendendam.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer