HUMAN NATURE VERSUS DIVINE NATURE

*HUMAN NATURE VS DIVINE NATURE*
*IBADAH RAYA ONLINE PAGI*
*SABTU 25 JULI 2020*
*Ev Ruth Setiawan Budi*


Hari ini saya ingin membagikan Tentang Human Nature Versus Divine Nature. Pada saat hari ketiga Perjamuan Anak Domba Hari 3 saya sudah merasakan Human Nature, hati saya seperti Batu. Ditengah-tengah Tuhan sedang mencurahkan setiap karunia dan semua perbekalan yang dibutuhkan. Saya merasakan kelelahan dan Human Nature.

Untuk mengembalikan human nature kepada Divine Nature Membutuhkan Proses..

Human Nature kita harus kembali kepada Kodrat Ilahi. Hal ini membutuhkan proses dan waktu..

Pada saat Perjamuan Anak Domba Mood Tuhan sangat kuat dan Tuhan mencurahkan seluruh RohNya di Pesta Perjamuan Anak Domba. Pada saat itu Ada Protokoler Tuhan yang berjalan pada saat acara itu.

Mari kita buka Kidung Agung 5:2-6 (TB)  Aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
"Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
Kekasihku memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.

Song Solomon 5:2-7 MSG
The Woman

2 I was sound asleep, but in my dreams I was wide awake.
    Oh, listen! It’s the sound of my lover knocking, calling!

The Man

“Let me in, dear companion, dearest friend,
    my dove, consummate lover!
I’m soaked with the dampness of the night,
    drenched with dew, shivering and cold.”

The Woman

3 “But I’m in my nightgown—do you expect me to get dressed?
    I’m bathed and in bed—do you want me to get dirty?”

4-7 But my lover wouldn’t take no for an answer,
    and the longer he knocked, the more excited I became.
I got up to open the door to my lover,
    sweetly ready to receive him,
Desiring and expectant
    as I turned the door handle.
But when I opened the door he was gone.
    My loved one had tired of waiting and left.
And I died inside—oh, I felt so bad!
    I ran out looking for him
But he was nowhere to be found.
    I called into the darkness—but no answer.
The night watchmen found me
    as they patrolled the streets of the city.
They slapped and beat and bruised me,
    ripping off my clothes,
These watchmen,
    who were supposed to be guarding the city.

do you expect me to get dressed? Kita masih dalam proses perubahan dari Human Nature kepada Divine Nature.

Galatians 5:24, KJV: "And they that are Christ's have crucified the flesh with the affections and lusts." ... Galatians 5:24, NLT: "Those who belong to Christ Jesus have nailed the passions and desires of their sinful nature to his cross and crucified them there."

The Flesh artinya Human Nature. Saat Adam Makan Buah Pengetahuan, ia jatuh ke dalam dosa tadinya Divine Nature dan berubah menjadi Human Nature.

Kita membutuhkan waktu untuk Yang Supranatural masuk dalam hidup kita. Untuk menerima Yang Supranatural masuk ke dalam hidup kita ditentukan oleh Faktor Jiwa kita.

Kita harus mengenal jiwa kita, sebab yang ada Dijiwa kita seringkali itu membuat kita menghindari Yang Ilahi.

*Jiwa kita harus dibereskan dan dibersihkan terlebih dahulu supaya kita bisa dipenuhi Jehovah Shalom dalam hidup kita*

Jehovah Shalom artinya King Wholeness Memenuhi Hidup Kita.

Seringkali kerinduan yang membara di dalam hidup kita dikalahkan dengan jiwa yang capai dan letih, kelelahan juga ditubuh.

Dijiwa kita ada kecacatan yang harus dibereskan. Kita harus mengenal setiap kecacatan yang ada Dijiwa kita dan minta Tuhan membereskan kecacatan di jiwa kita.

Kita sudah dibenarkan oleh Tuhan Yesus bukan berarti kita berlaku seenaknya sendiri..

Saya melihat sebuah *Penglihatan* Saya melihat seorang Bapa atau ayah yang sedang menyuapi Seorang Anak yang cacat dan idiot. Anak ini mengeluarkan air liur dari mulut nya. Ayahnya terus menyuapi makanan itu sesuap demi sesuap sampai Suapan Terakhir. Saya melihat ada perubahan dari anak kecil yang cacat ini, dari hidup yang tidak bisa apa-apa akhirnya ia bisa mengambil tissue dan mengelap mulutnya.

Anak ini hanya diam saja ketika Bapanya menyuapi dia. Sampai Suapan Terakhir anak itu akhirnya Dipulihkan Tuhan secara total.

Demikian pula dengan kita, setiap kecacatan kita diserahkan kepada Tuhan, biarkan Tuhan menyuapi kita makanan, kita diam sampai Suapan terakhir. Kita pasti Dipulihkan dari setiap kecacatan di hidup kita.

Romans 10:10 MSG

That’s salvation. With your whole being you embrace God setting things right, and then you say it, right out loud: “God has set everything right between him and me!”

Roma 10:10 (TB)  Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Bagian kita adalah Berteriak sama Tuhan.

Ayub 8:6 (TB)  kalau engkau bersih dan jujur, maka tentu Ia akan bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang adalah hakmu.

Dia akan *SET ULANG* Hidup Kita. Semua Kecacatan di Jiwa kita Tuhan akan Sembuhkan total. Amin

Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer