PENGLIHATAN DAN MIMPI

 *PENGLIHATAN (VISION) DAN MIMPI (DREAM)*

*_Sarapan Pagi Biblika_*



*1. ETIMOLOGI (Asal-usul Kata)*


Penglihatan berasal dari bahasa Ibrani : hāzōn, Yunani : horama, Inggris : vision, sight, a spectacle, appearance, yang hampir selalu menandakan suatu arti pewahyuan ilahi. Pertama, kata hāzōn menunjuk pada pengertian dari “visi kenabian/profetik” dimana pesan-pesan ilahi di komunikasikan (Yehezkiel 12:21-22). Kedua, kata ini juga berarti menampilkan kembali pesan yang diterima melalui penglihatan profetik (Amsal 29:18). Ketiga, arti kata hāzōn yang lainnya adalah menyajikan/menampilkan kembali secara keseluruhan dari pesan kenabian/nabi, seperti yang tercatat dalam Yesaya 1:1. Jadi, kata hāzōn menunjuk pada hubungan antara isi fokus komunikasi ilahi dengan pengertian-pengertian dari pesan-pesan tersebut yang tidak dapat dipisahkan.

Mimpi berasal dari kata halôm (bhs. Ibrani), onar/enupnion (bhs. Greek), dream (bhs. Inggris), yang berarti mimpi yang biasa dialami seseorang dalam ketidurannya (Ayub 7:14; Mat. 2:19-22) tetapi arti terpenting dalam penggunaan kata ini adalah menunjuk/mengarah pada “mimpi nabi” dan/atau “visi nabi”. Dan ini berarti bahwa sebuah mimpi adalah juga sebuah penyataan ataupun penampakkan (Kejadian 20:3; Matius 27:19).


*2. TERMINOLOGI (Definisi Istilah)*


Penglihatan adalah salah satu cara Allah dalam menyampaikan maksud ataupun rencana-rencanaNya kepada seseorang yang dipilihNya dalam keadaan sadar diri (tidak sedang tidur) mengenai orang lain, kelompok orang, suku ataupun bangsa. Orang yang dipilih Allah tersebut di beri karunia nabi atau diangkat sebagai nabi oleh Allah sendiri dan Allah juga memberi pengertian untuk menafsirkan penglihatan tersebut. Biasanya, penglihatan berhubungan erat dengan proses penyampaian pesan-pesan nubuatan.

Mimpi adalah pembentukan imajinasi alam bawah sadar dalam bentuk gambaran yang bergerak seperti film yang dialami/dilihat seseorang ketika sedang tertidur. Mimpi bisa terjadi sebagai suatu bentuk pengulangan kegiatan seseorang yang pernah dilakukannya dalam alam sadar atau dengan lain perkataan, mimpi itu terbentuk dari “rekayasa” pikiran dan perasaan dibawah kontrol alam tak sadar seseorang sehingga membuatnya seperti hidup dan melakukan segala sesuatu di alam mimpi itu.

Tetapi mimpi, bisa merupakan suatu gambaran bergerak yang di karuniakan Tuhan Allah kepada seseorang sebagai bentuk komunikasi antara Allah dengannya ketika orang tersebut sedang tertidur dengan maksud-maksud tertentu seperti “memberi peringatan/menegur, dorongan, memulihkan, memberi petunjuk ataupun pengajaran”. Dan biasanya mimpi yang diberikan Tuhan kepada seseorang dapat ditafsirkan langsung oleh orang tersebut atau Tuhan memakai orang lain untuk memberitahukan/ menafsirkan arti mimpi tersebut (baca, Bilangan 12:6; Kejadian 40 & 41; Daniel 1:17).


*JENIS-JENIS PENGLIHATAN DAN MIMPI*


*PENGLIHATAN*


Ada berbagai cara Allah berbicara kepada kita yang secara umum termasuk dalam kategori penglihatan. Dalam skala pewahyuan profetik, secara umum penglihatan merupakan pewahyuan yang lebih tinggi dari impresi/kesan sebab sifatnya lebih obyektif.


*Penglihatan-penglihatan sekilas dalam Roh.*


Ini merupakan jenis penglihatan yang paling rendah dan merupakan gambar internal yang kita terima dari Tuhan yang berlalu dengan cepat. Penglihatan-penglihatan sekilas ini biasanya bersifat simbolik. Misalnya, pada saat kita berdoa untuk orang lain, Tuhan memberi penglihatan sekilas di dalam roh kita yang mungkin pada awalnya tidak dimengerti. Tetapi kita harus berdoa untuk mendapatkan intepretasi supaya dapat mengerti apa yang sedang Allah katakan. Biasanya, jenis penglihatan ini muncul ketika kita sedang berdoa dalam pengurapan Roh Kudus (Yudas 20).


*Penglihatan internal.*


Penglihatan-penglihatan ini lebih jelas bila dibandingkan dengan penglihatan sekilas. Penglihatan ini lebih dari sekedar gambar; ia memiliki “alur cerita” dari kejadian-kejadian yang transparan dengan tingkat pewahyuan yang lebih tinggi. Penglihatan jenis ini dapat diinterupsi oleh berbagai gangguan sehingga diperlukan fokus yang baik untuk mencegahnya agar tidak hilang.


*Penglihatan-penglihatan terbuka.*


Jenis penglihatan ini diterima ketika mata kita terbuka dan tidak berhenti oleh karena gangguan-gangguan. Penglihatan ini dapat mulai dan berlanjut bahkan ketika kita terlibat di dalam aktivitas yang menyita perhatian. Hampir sama dengan melihat sebuah pemandangan yang diterjemahkan secara fisik seperti di dalam pemandangan sebuah film (Keluaran 3:3).



*MIMPI*


Mimpi merupakan cara lain yang umum dipakai Tuhan untuk berbicara. Di dalam 2 pasal pertama Injil Matius, diceritakan tentang bagaimana Yusuf mendapat 4 mimpi yang berbeda dari Allah yang bersifat perintah (Matius 1:20; 2:13; 2:20; 2:22). Ada beberapa jenis mimpi berbeda yang diberikan Tuhan.


*_Mimpi secara harafiah._*


Mimpi hanyalah sebuah sketsa singkat, menunjukkan kepada kita hari-hari yang akan datang pada keadaan tertentu. Mimpi jenis ini lebih mudah dimengerti karena hanya memerlukan sedikit interpretasi atau tanpa interpretasi sama sekali.


*_Mimpi simbolik._*


Jenis mimpi ini harus diinterpretasi dengan hati-hati dan sering dengan lebih banyak doa dan meditasi. Beberapa mimpi simbolik merupakan cara yang sangat pribadi yang Allah pakai untuk berbicara kepada orang-orang mengenai keputusan yang mereka hadapi.


*_Mimpi tentang malaikat-malaikat atau Tuhan._*


Beberapa mimpi berisikan hanya tentang malaikat atau Tuhan yang berbicara kepada kita. Hal bukanlah kunjungan malaikat, melainkan mimpi, yang merupakan pewahyuan tingkat tinggi. Dalam Alkitab terdapat beberapa contoh mengenai mimpi jenis ini (Kejadian 20:3, 31-34; I Raja-raja 3:5-15; Matius 1:20; 2:12-13).


*4. MENGUJI PENGLIHATAN DAN MIMPI*

Pastilah banyak orang bertanya-tanya, “Bagaimana saya dapat membedakan apakah suatu penglihatan atau mimpi berasal dari Tuhan, manusia atau iblis?”.

Secara teologis, terdapat 4 cara yang bisa dipakai untuk membantu kita membedakan antara penglihatan yang menggunakan imajinasi-perenungan manusia secara alkitabiah, penglihatan yang bersifat kedagingan atau yang dari Iblis. Dapat pula digunakan untuk membedakan antara mimpi yang menggunakan imajinasi-meditasi yang ilahi, yang bersifat kedagingan atau mimpi biasa.

Pertama, Mutlak harus selaras dengan pengajaran Firman TUHAN. (2 Tim. 3:16-17; KPR. 17:10-11;24:14; 1 Kor. 4:6;14:37-38; Mark 7 7:1-13; Yos. 1:8; Yoh. 10:35; Rom.15:4; 2 Pet. 1:20-21).

Kedua, Kesaksian batiniah, yakni kita harus bisa membedakan apakah Roh Kudus meneguhkan roh kita bahwa mimpi atau penglihatan itu berasal dari Tuhan. (Rom 8:16; Kol. 3:15; Filp. 4:7)

Ketiga, Harus digenapi jika penglihatan dan mimpi tersebut berbicara tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan. (Ul. 18:21-22; bandingkan Bil. 12:6).

Keempat, Harus memotivasi kita untuk taat pada Firman TUHAN dan lebih mengasihi TUHAN, Allah pencipta langit dan bumi. (Ul. 13:1-4).


Akhirnya, Alkitab mengatakan bahwa kadang-kadang Tuhan ingin berbicara melalui mimpi dan penglihatan. Tetapi perhatikanlah bahwa mimpi dan penglihatan dari Tuhan itu akan terjadi hanya jika Dia hendak berbicara pada kita dengan cara demikian. Dialah yang akan memutuskan bagaimana akan berbicara pada kita dan bukan kita yang mendesak-Nya untuk memberikan karunia profetik seperti yang kita inginkan/kehendaki.

Bila kita mencoba memaksa Tuhan melakukan sesuatu yang menurut-Nya tidak benar bagi kita saat itu, kita tidak akan menjadi orang Kristen yang dikendalikan Roh Kudus (Galatia 5:25).


Tuhan Yesus memberkati

Komentar

Postingan Populer