TABERNACLE

 *TABERNACLE*



Tabernakel atau Kemah Suci 


"Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya." ~ Keluaran 25:8-9


Kita mulai dari pengertian TABERNAKEL itu sendiri:

Wahyu 21: 2-3 -> Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.

Yohanes 1: 14 -> Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Ibrani 8: 1-5 -> Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu."


Perkataan TABERNAKEL tertulis dalam PERJANJIAN LAMA maupun di dalam PERJANJIAN BARU.


Tabernakel dalam bahasa Ibrani disebut "MISHKAN"

Tabernakel dalam bahasa Yunani disebut "SKENE/SKENOO"

Pengertian daripada TABERNAKEL = "TEMPAT KEDIAMAN"


Wahyu 21 : 2 - 3

MEMPELAI WANITA TUHAN adalah TABERNAKEL ALLAH, yakni :


TEMPAT KEDIAMAN ALLAH DITENGAH-TENGAH MANUSIA.


Yohanes 1 : 14

YESUS = FIRMAN yang menjadi daging adalah juga TABERNAKEL, yang BER-TABERNAKEL diantara kita.


Ibrani 8 : 1 - 5

TABERNAKEL YANG SEJATI ada didalam SORGA, dimana Imam Besarnya adalah TUHAN YESUS KRISTUS sendiri yang duduk disebelah kanan Takhta Yang Mahabesar di Sorga.


Musa harus membangun Tabernakel menurut contoh dan model yang diperlihatkan Allah padanya di atas gunung.


Allah memperlihatkan padanya Tabernakel sejati yang ada di Sorga.



KESIMPULANNYA

TABERNAKEL adalah gambaran/bayangan dari KERAJAAN SORGA, TEMPAT KEDIAMAN ALLAH; atau


Pengertian rohani daripada TABERNAKEL adalah KERAJAAN SORGA.


Kemah Suci atau dalam bahasa Ibrani adalah Mishkan yang artinya tempat tinggal Allah, adalah rumah ibadah yang pertama kali Tuhan perintahkan untuk dibangun oleh bangsa Israel, hal ini diperintahkan kepada Musa saat bangsa Israel berada di kaki Gunung Sinai. Dalam bahasa Inggris Kemah Suci diterjemahkan dengan kata Tabernacle, berasal dari basa Latin Tabernaculum yang artinya kemah, gubuk atau pondok. 


Kata Miskhan sendiri dalam bahasa Ibrani artinya tinggal, beristirahat atau menetap, hal ini merujuk pada maksud dari keberadaan Kemah Suci yaitu bahwa Allah tinggal dan menetap di tengah-tengah bangsa Israel. 


Posisi Kemah Suci atau Kemah Pertemuan ini berada di tengah-tengah tenda-tenda ke dua belah suku Israel. Di sekeliling Kemah Suci tersebut dipagari, dimana di bagian depat terdapat pintu gerbang. Ada tiga bagian Kemah Suci:



Yang pertama adalah pelataran. Di dalam pelataran ini ada mezbah untuk korban bakaran, dan juga bejana atau kolam pembasuhan tempat membersihkan diri atau penyucian (Keluaran 30:18-21). Selain itu juga ada tempat untuk hewan-hewan kurban dan tempat penyembelihannya. 


Kedua adalah ruang kudus, disini ada kandil atau kaki dian berkaki tujuh, meja roti sajian, dan mezbah dupa. Setelah itu akan ada sebuah tirai yang memisahkan antara ruang kudus dan ruang maha kudus. Di ruang kudus ini, imam dan imam besar boleh masuk. 


Ketiga adalah ruang maha kudus, disinilah berada Tabut Perjanjian, lambang kehadiran Tuhan dan juga tempat disimpannya ke dua loh batu berisi Sepuluh Hukum Allah yang ditulis oleh Musa.  Ruang Maha Kudus ini hanya boleh dimasuki oleh Imam Besar. Disinilah Tuhan berbicara kepada Imam Besar.


Seorang imam besar yang masuk ruang maha kudus salah satu kakinya harus diikat. Hal itu agar jika si imam besar tiba-tiba mati maka orang lain bisa menarik tubuhnya, sebab tidak seorangpun diperbolehkan masuk ke rumah maha kudus selain imam besar 


Bait Suci Salomo



Bait Suci Salomo adalah bait Allah yang permanen yang pertama kali dibangun oleh bangsa Israel. Secara susunan, sama dengan kemah suci, dimana terdiri dari tiga, yaitu pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. 


Bait suci pertama ini dikenal dengan kemegahannya karena berbagai benda dari emas, dan Alkitab mencatat bahwa untuk membangunnya Salomo butuh waktu 7 tahun. Posisi bait Allah pertama ini masih kontroversi, namun di percaya berada di lokasi Kota Lama Yerusalem di bawah Dome of the Rock. 


Menurut literatur Yahudi, bait suci Salomo ini hancur 410 tahun setelah dibangun, namun berdasarkan menurut perkiraan ilmuwan bangunan tersebut hancur 165 tahun kemudian, setelah Nebukadnezar, Raja Babilonia menaklukan Yerusalem. 


Bait Suci Herodes



Bait suci Herodes ini adalah bait suci ketiga di mana sisa bangunannya masih ada hingga kini, yaitu Tembok Ratapan. Pembangunan bait Allah yang kedua ini tercatat  dalam Ezra, dibawah pimpinan seorang bernama Zerubabel bin Sealtiel, dia memulai membangun dasar bait suci yang kedua. Bait Allah ini selesai dalam pemerintahan Raja Darius. Dalam Kitab Hagai dinubuatkan bahwa kemegahan bait Allah yang kedua ini lebih besar dari bait yang pertama (Hagai 2:9). Namun beberapa barang yang ada di bait Allah pertama hilang, seperti Tabut Perjanjian, batu Urim dan Tumim dan beberapa benda lainnya yang hilang bersama hancurnya bait Allah yang pertama. 


Bait Allah yang kedua inilah yang masih ada saat Yesus hidup dan memporak-porandakan meja-meja para penjual yang ada di pelataran bait suci. Di kemudian hari, bait suci kedua ini pun hancur saat Kaisar Roma saat itu, Titus mengambil alih Yerusalem. 


Apa yang bisa kita pelajari dari keberadaan bait Allah ini?



Adanya bait Allah adalah inisiatif dari Tuhan, Dia yang merancangnya agar Tuhan bisa diam di tengah-tengah manusia dan bergaul karib. Alkitab mencatat dalam 1 Korintus 3:16 bahwa diri kita adalah bait Allah dimana Roh Allah berdiam di dalam kita. Untuk itu sama seperti bait Allah itu kudus, demikian juga tubuh dan hidup kita. Kita harus menjaga agar kita tetap bergaul karib dengan Tuhan.


Dari Berbagai Sumber


Only By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer