PESAN TUHAN 15 NOVEMBER 2020 - PDT NIKO NJOTORAHARDJO

*PESAN TUHAN PDT NIKO NJOTORAHARDJO*

*MINGGU 15 NOVEMBER 2020*

*GBI PRJ*



1 Tesalonika 4 : 16 – 18 "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini." 


Ayat yang kita baca ini berbicara tentang kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua kali. Ada dua tanda sebelum kedatangan-Nya kembali :


Yang pertama, seruan penghulu malaikat

Yang kedua, sangkakala Allah berbunyi

Setelah itu, Tuhan Yesus turun dari surga ke awan-awan, maka yang mati dalam Tuhan dan kita sebagai orang percaya yang masih hidup akan diangkat untuk bertemu Tuhan Yesus di angkasa. Demikianlah kita akan bersama Tuhan Yesus selama-lamanya. Kata 'diangkat' di 1 Tesalonika 4:17 diambil dari bahasa Yunani 'harpazo' yang memiliki padanan kata bahasa Latin, yaitu 'raptu' artinya diangkat terbawa atau diangkat ke atas.


Peristiwa pengangkatan yang dijelaskan di ayat ini, dalam 1 Korintus 15 menunjuk pada pengangkatan gereja dari bumi untuk menyongsong Tuhan di angkasa. Yang terangkat ialah umat yang setia, yaitu mereka yang menjadi serupa gambar Yesus, artinya yang terangkat adalah murid-murid-Nya.


Kebangkitan mereka yang mati dalam Kristus seperti tertulis di 1 Tesalonika 4 : 16 bukanlah kebangkitan seperti pada Wahyu 20 : 4. Sebab peristiwa dalam Wahyu 20:4 terjadi setelah Tuhan Yesus datang kembali, menginjakkan kaki di bumi, dan Tuhan Yesus membinasakan yang jahat & membelenggu Iblis (Wahyu 19 : 11 – 20 : 3). Kebangkitan dalam Wahyu 20 : 4 pun berkaitan dengan orang yang mati syahid atau martir (rela menderita ataupun mati karena mempertahankan kepercayaan atau memperjuangkan kebenaran daripada menyerah) pada masa kesengsaraan besar.


Seperti tertulis di 1 Tesalonika 4 : 16, orang yang mati dalam Kristus dibangkitkan, maka bersamaan itu orang percaya yang masih hidup, dalam waktu sekejap, tubuhnya diubah menjadi tubuh kemuliaan. Kemudian, keduanya diangkat bersama-sama untuk menyongsong Tuhan Yesus di angkasa. Kita akan bersama dengan Tuhan Yesus dibawa ke surga, dan keluarga-keluarga Allah akan berkumpul kembali.


Tidak akan ada lagi kesusahan, penganiayaan atau penindasan, bahkan kematian. Pengangkatan (rapture) akan membebaskan kita dari murka yang akan datang, yaitu masa kesengsaraan besar. Jadi, kita tidak akan mengalami kesengsaraan besar.


Janji Tuhan Yesus untuk datang kembali & mengangkat gereja-Nya yang setia merupakan pengharapan bagi kita. Ini merupakan pengiburan utama bagi orang percaya yang menderita. Karena itu, orang-orang percaya dari zaman ke zaman yang mengalami malapetaka & penderitaan akan selalu berkata, "Tuhan Yesus akan datang segera," karena ini merupakan penghiburan utama bagi mereka yang menderita, termasuk dengan adanya COVID-19.


Kalau hari-hari ini banyak orang bertanya, apakah adanya pandemi, maka kedatangan Tuhan Yesus sudah di ambang pintu? Bagi saya, pengharapan seperti ini jangan dipatahkan dengan bermacam alasan bahwa kedatangan-Nya masih lama. Sedangkan, bagi mereka yang menderita, pengharapan seperti ini perlu agar memberi kekuatan & sukacita menghadapi masalah-masalah akibat pandemi (2 Kor. 4 : 17).


Paulus memakai kata 'kita' dalam 1 Tesalonika 4 : 17 karena ia percaya kedatangan Tuhan bisa terjadi pada waktu Paulus masih hidup. Alkitab menekankan agar kita sebagai orang percaya dengan penuh kerinduan terus menantikan kedatangan-Nya. Orang percaya pada masa kini harus senantiasa waspada & penuh harapan menunggu kedatangan-Nya untuk mengangkat kita seperti yang dilakukan jemaat mula-mula yang berkata, "Maranatha," sebagai salam serta doa.


Kalau zaman ke zaman, Tuhan izinkan perang, bencana, kelaparan, penyakit sampar, termasuk COVID-19, maksudnya supaya mereka lebih sungguh merindukan kedatangan-Nya. Orang-orang yang merindukan kedatangan Tuhan pun pasti lebih sungguh menyelesaikan Amanat Agung. Jelang kedatangan-Nya yang mendekat, kita diminta selalu mengoreksi diri apakah termasuk orang-orang yang akan mengalami pengangkatan, sebab tidak semua orang yang mengaku Kristen ikut pengangkatan. Sesuai perumpamaan dari Tuhan Yesus tentang penabur benih, ada empat tipe orang Kristen :


Orang Kristen tipe pertama diumpamakan benih jatuh di tepi jalan, lalu datang burung-burung memakannya habis. Tuhan Yesus menyebut, orang-orang ini mendengar firman, tapi tidak mengerti (Mat. 13 : 19). Ikut Yesus, tapi tak sungguh-sungguh, dalam artian tidak berbalik meninggalkan dosa. Ini merupakan pertobatan tidak sempurna, yaitu mencari pengampunan dosa, namun tidak mengalami kelahiran baru. Jadi, ini orang Kristen yang tidak lahir baru, duniawi, hidup dalam kedagingan, & tidak menerima keselamatan.


Orang Kristen tipe kedua diumpamakan benih jatuh di tanah berbatu yang tidak banyak tanahnya. Benih itu tumbuh, tapi setelah kena matahari, layu karena tidak berakar. Yesus menyebut, orang ini mendengar firman, percaya & bertumbuh. Lahir baru, tapi murtad karena gagal melawan pencobaan (Mat. 13 : 20 – 21). Jadi, ini orang Kristen yang kehilangan keselamatan.


Orang Kristen tipe ketiga diumpamakan benih yang ditabur di tengah semak duri. Semak duri itu tumbuh bersama benih yang tumbuh, makin lama makin besar & menghimpit benih itu sampai mati. Jadi, tidak sempat berbuah. Tuhan Yesus mengatakan, orang-orang ini dengar firman & bertumbuh, tapi selanjutnya terhimpit kekhawatiran, tipu daya kekayaan & kenikmatan hidup sehingga tidak berbuah (Mat. 13 : 22).


Yohanes 15 : 1 – 2 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah."


Ranting yang dipotong akan jatuh ke tanah lalu kering, dikumpulkan orang, dicampakkan ke api & dibakar (Yoh. 15 : 6). Jadi, orang Kristen yang tidak berbuah akan kehilangan keselamatan.


Wahyu 3 : 14 – 22 merupakan pesan Tuhan Yesus ke jemaat Laodikia. Mereka kaya secara materi, berdagang emas, salep mata yang sangat terkenal, dan pakaian. Tuhan Yesus berkata, "Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku." Tipu daya kekayaan & kenikmatan hidup akan membuat orang Kristen suam-suam kuku & tidak berbuah itu dimuntahkan oleh Tuhan, artinya kehilangan keselamatan kalau tidak bertobat. Hati-hati terhadap tipu daya kekayaan & kenikmatan hidup karena bisa membuat kehilangan keselamatan.


1 Timotius 6 : 9 – 10 "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."


Orang Kristen tipe keempat diumpamakan benih jatuh di tanah yang baik. Benih itu tumbuh dengan suburnya dan berbuah. Ini berbicara tentang orang yang mendengar & menyambut firman, lalu berbuah. Ada yang 30, 60, & 100 kali lipat (Mat. 13 : 23). Orang Kristen tipe ini akan menghasilan buah roh: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Gal. 5 : 22 – 23). Ini karakter Tuhan Yesus. Orang Kristen tipe ini juga semakin serupa gambar Yesus, yaitu menjadi murid-Nya.

Periksa diri kita, termasuk tipe orang Kristen yang mana ? Doa saya, kita semua termasuk orang Kristen tipe keempat yang akan melihat Tuhan Yesus datang di awan-awan dan mengalami pengangkatan.


Untuk menjadi serupa gambar Yesus, mereka yang sudah bertobat & percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan masuk proses pengudusan yang dilakukan Roh Kudus & firman disertai proses-proses yang kebanyakan menyakitkan bagi kedagingan. Kevin Jessip, salah satu pendiri & pemimpin gerakan doa di Amerika bernama The Return, pada 26 September 2020 berdoa di National Mall, Washington DC dengan jumlah puluhan ribu orang. Ia mengucap terima kasih ke Indonesia yang berdoa untuk bangsa-bangsa, terutama Amerika melalui acara Trumpet Call for All Nations pada 17 Agustus 2020 dan Trumpet Call to the Nations pada 11 September 2020. Kevin melihat yang dilakukan Indonesia sebagai pembuka jalan gerakan doa di Amerika yang terjadi hari-hari ini. Kevin Jessip mendapat tiga hal untuk Indonesia :


Yang pertama, Tuhan sedang membersihkan gereja-Nya.

Yang kedua, Tuhan membawa gereja-Nya masuk tempat perhentian yang ia sebutkan sebagai masa isolasi. Seperti yang terjadi dalam kisah-kisah di Alkitab, setelah masa isolasi ini, kita akan mendapatkan hal-hal yang baru.

Yang ketiga, Tuhan sedang menanamkan iman kepada gereja-Nya sehingga tidak ada perasaan takut terhadap apa pun.

Waktu saya mendengarnya, saya terkejut karena persis yang kita alami hari-hari ini melalui Tuhan menyembunyikan kita barang sesaat lamanya. Saya percaya, ini proses untuk membuat kita serupa gambar Yesus. Setelah proses disembunyikan sesaat lamanya ini, kita akan melakukan tugas besar untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus dengan kuasa Roh Kudus di Pentakosta Ketiga.


Tuhan memberi tema tahun 2020 sebagai Tahun Dimensi yang Baru dengan dua ayat emas, yaitu 2 Korintus 3 : 18 dan Ulangan 28 : 13 – 14. Sesuai kedua ayat tersebut, Tuhan akan memberikan dimensi atau ukuran yang baru dalam berkat rohani maupun jasmani. Dimensi yang baru dari berkat jasmani akan mengikuti dimensi yang baru dari berkat rohani. Kalau kita makin serupa gambar Yesus, karena kemuliaan Tuhan yang diberikan kepada kita makin besar, maka berkat jasmani yang kita nikmati akan semakin besar. Kita menjadi kepala, bukan ekor. Kita akan tetap naik, bukan turun.


Adanya pandemi COVID-19, dimensi rohani kita akan dibawa semakin naik karena makin diubah menjadi serupa gambar-Nya, sehingga seperti janji-Nya, kita akan tetap dipelihara secara jasmani seperti pada resesi ekonomi yang merupakan dampak pandemi.


Paulus menasihati kita orang-orang Kristen yang merupakan tanah yang subur, yaitu orang Kristen yang berbuah dalam 1 Tesalonika 5 : 1 – 22 :


Pertama, 1 Tesalonika 5 : 9 berkata, "Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita." Artinya, pengangkatan akan terjadi sebelum murka Tuhan datang, yaitu sebelum kesengsaraan besar datang.


Kedua, kita anak-anak terang yang tidak tidur atau mabuk seperti orang-orang yang hidup dalam kegelapan, tetapi kita senantiasa berjaga-jaga serta sadar.


Ketiga, hormati orang yang mementor kita, yaitu yang mengarahkan dan menegur kita, juga yang menjadi bapa rohani.


Keempat, kita harus selalu hidup dalam damai dengan yang lain.


Kelima, tegorlah mereka yang hidup tidak tertib. Hiburkan mereka yang tawar hati. Belalah mereka yang lemah. Sabarlah terhadap semua orang.


Keenam, jangan balas kejahatan dengan kejahatan. Hiduplah dengan baik dengan saudara seiman dan semua orang.


Ketujuh, bersukacitalah senantiasa.


Kedelapan, tetaplah berdoa.


Kesembilan, ucap syukurlah dalam segala hal sebab itu yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kita.


Kesepuluh, jangan padamkan roh dan jangan menganggap rendah nubuatan-nubuatan. Orang yang meremehkan nubuatan akan memadamkan api Roh Kudus. Meski nubuatan tidak boleh dianggap rendah, tapi juga tak boleh diterima sebelum diselidiki dengan cermat.


Kesebelas, ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.


Kedua belas, jauhkan diri dari segala jenis kejahatan.


Semoga Allah sumber damai sejahtera menguduskan kita seluruhnya, dan roh, jiwa serta tubuh kita terpelihara sempurna tanpa bercela pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Amin.

Komentar

Postingan Populer